Total produksi Astril meningkat tajam, dari awal hanya bisa menjual 50 bungkus abon dalam satu bulan, kini dia mampu memasarkan lebih dari 500 bungkus untuk tataran regional. Potensi pemasaran Abon Jaya Mandiri juga tak main-main, mencakup seluruh wilayah Kalimantan Timur hingga Kalimantan Utara dan Jawa.
Bahkan Astril tengah menjajaki potensi pasar ekspor, karena permintaan yang juga terbilang tinggi khususnya untuk kawasan Asia seperti Taiwan dan Singapura.
“Awalnya hanya untuk permintaan oleh-oleh dari beberapa teman yang kerja di luar negeri, tapi lama kelamaan makin banyak dan kami coba ekspor. Walau sempat terdampak pandemi, kini penjualan sudah mulai bagus lagi,” lanjut Astril.
Begitu juga dari sisi pemberdayaan, sejumlah ibu rumah tangga sekitar tempat tinggalnya turut bergabung di rumah produksi Abon Jaya Mandiri, sehingga mampu menopang ekonomi dan kesejahteraan keluarga. Astril berkomitmen untuk terus memberikan jaminan kualitas dan mutu untuk setiap produk.
“Sudah banyak yang dilakukan PKT sehingga kami bisa makin berkembang seperti sekarang. Semoga usaha binaan lainnya segera menyusul untuk mendapatkan SPPT SNI, karena sangat bermanfaat untuk kemajuan usaha,” tandas Astril.
VP CSR PKT Anggono Wijaya, menyebut dorongan penggunaan SPPT SNI bagi UMKM binaan, merupakan kesinambungan upaya PKT melakukan pembinaan untuk peningkatan daya saing produk lokal, agar mampu menembus pasar nasional maupun global.
Empat UMKM binaan PKT yang kini telah mendapatkan SPPT SNI menunjukkan produktivitas sangat baik, dibuktikan dengan jumlah produksi serta jangkauan penjualan yang mampu bersaing dengan produk lainnya.
“Hal ini telah menjadi komitmen PKT untuk menghadirkan produk yang sesuai SNI, diikuti seluruh UMKM binaan untuk memberikan jaminan mutu dan kualitas dari setiap produk yang dihasilkan,” kata Anggono.
Sejalan dengan upaya pemulihan ekonomi masyarakat di tengah pandemi Covid-19, dorongan SPPT SNI terus dilakukan PKT bagi usaha binaan lainnya, agar makin banyak produk UMKM yang mampu meningkatkan daya saing dengan potensi pasar yang lebih luas, sehingga berdampak terhadap ekonomi dan kemajuan usaha masyarakat.
Baca Juga: Pupuk Kaltim Hadirkan Ragam Produk Unggulan Ber-SNI di Indonesia Quality Expo
“Minimal setiap tahun ada satu mitra binaan PKT yang bisa tersertifikasi SNI dan beberapa diantaranya kini juga dalam tahap pengurusan. Semoga dengan upaya ini, produk yang dihasilkan makin berdaya saing serta lebih berdampak terhadap kemajuan UMKM lokal,” pungkas Anggono.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik November 2025, Cocok Buat PUBG Mobile
Terkini
-
Mendag Temukan Harga Cabai Naik Jelang Nataru
-
Bos Djarum Victor Hartono Terseret Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty, Purbaya: Bukan Zaman Sekarang!
-
Intip Gaji dan Tunjangan Ken Dwijugiasteadi, Eks Dirjen Pajak
-
Kejagung Ungkap Status Victor Hartono, Anak Orang Terkaya Indonesia yang Dicekal dalam Kasus Korupsi
-
Mulai Malam Ini Pemerintah Resmi Kasih Diskon Tiket Kereta hingga Pesawat Besar-besaran
-
Pertamina Mulai Bersiap Produksi Massal Avtur dari Minyak Jelantah
-
Soal Kenaikan Gaji ASN di 2026, Kemenkeu: Belum Ada Keputusan Apapun!
-
Banyak Negara Dibikin Pusing Soal Ekspansi Layanan QRIS
-
25 Juta UMKM Onboarding ke E-Commerce, Siap Ngegas Pertumbuhan Ekonomi
-
Menko Airlangga Buka Peluang Swasta Bisa Ikut Impor BBM dan LPG dari AS