Suara.com - Harga minyak dunia menguat karena sejumlah tanda positif bagi pertumbuhan ekonomi global mendukung prospek permintaan energi.
Mengutip CNBC, Selasa (9/11/2021) minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup naik 0,83 persen menjadi USD83,43 per barel, setelah jatuh hampir 2 persen minggu lalu.
Sementara itu, patokan Amerika, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate, meningkat 0,81 persen menjadi menetap di posisi USD81,93 per barel, setelah merosot hampir 3 persen pekan lalu.
Presiden Joe Biden, Sabtu, menyambut baik pengesahan RUU infrastruktur senilai USD1 triliun yang telah lama tertunda, yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan permintaan bahan bakar.
"Permintaan global melebihi pasokan saat ini - rencana Build Back Better dapat memperburuk situasi itu - dan hanya sedikit yang dapat dilakukan oleh pemerintahan Biden untuk memenuhi permintaan tersebut," kata Phil Flynn, analis Price Futures Group di New York.
Dukungan harga lebih lanjut juga datang dari keputusan Organisasi Negara Eksportir Minyak (OPEC) dan sekutu termasuk Rusia, kelompok yang secara kolektif dikenal sebagai OPEC Plus, pekan lalu, untuk tidak mempercepat rencana kenaikan produksi mereka.
Biden meminta OPEC Plus agar memproduksi lebih banyak minyak mentah untuk mendinginkan pasar, dan pada Sabtu mengatakan pemerintahannya memiliki "alat lain" untuk menghadapi harga minyak yang tinggi.
Menteri Energi, Jennifer Granholm, Senin, mengatakan Washington sedang mempertimbangkan pilihannya untuk mengatasi lonjakan harga bensin dan pemanas di Amerika Serikat, yang menurut beberapa analis dapat melibatkan penggunaan Cadangan Minyak Strategis AS.
Menambah sentimen bullish, pertumbuhan ekspor China melambat pada Oktober tetapi mengalahkan perkiraan, didukung meningkatnya permintaan global menjelang liburan musim dingin dan perbaikan dalam rantai pasokan yang terpukul virus korona.
Baca Juga: Harga Minyak Mahal, Inisiatif Penjual Gorengan Ini Malah Bikin Warganet Mewek
Arab Saudi pada Jumat menaikkan harga jual minyak mentah patokan untuk pelanggan di Asia, melampaui ekspektasi pasar.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
- 
            
              Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
Terkini
- 
            
              Pertamina NRE Tancap Gas: Produksi Listrik Melonjak 19,2 Persen, Lampaui Target Triwulan III 2025
- 
            
              TelkomGroup Lakukan Topping Off, Operasikan Hyperscale Data Center NeutraDC Nxera Batam
- 
            
              Seminar Telkom AI Connect: Perkuat Sinergi Perguruan Tinggi dan Industri untuk Keunggulan Digital
- 
            
              BRI Peduli Gerakkan Roda Ekonomi Sirkular dari Minyak Jelantah Sisa Rumah Tangga
- 
            
              Peristiwa Ponpes Ambruk Buat Kementerian PU Latih Para Santri Teknik Konstruksi
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Profil Heri Sudarmanto: Terjerat Dugaan Pemerasan TKA, Punya Kekayaan Fantastis
- 
            
              BRI Peduli Salurkan Armada Pengelolaan Sampah Demi Pengelolaan Mandiri Daerah
- 
            
              Estimasi Biaya Umrah Mandiri Terbaru, Lebih Murah dari Paket Travel?
- 
            
              Shopee Tetap Perketat Paylater Meski Pinjaman Warga Tembus Rp 9,97 Triliun