Suara.com - Bagian timur Indonesia memiliki pesona tersendiri pada keberagaman budaya dan adat istiadat yang memikat. Saat ini, pemerintah memiliki misi khusus bagi Indonesia timur, yaitu menciptakan perekonomian nasional dan kesejahteraan masyarakat yang merata, dengan memperkuat ketahanan pangan di wilayah ini.
Sektor ketahanan pangan diperkuat dengan tujuan mengantisipasi krisis pangan di Indonesia, serta melihat peluang besar dalam sektor pertanian di wilayah Nusa Tenggara Timur, yaitu Kabupaten Sumba Tengah dan Kabupaten Belu.
Sumba Tengah sebagai Penyedia Pangan Indonesia
Lumbung pangan di Sumba Tengah kini menjadi benteng pertahanan pangan di Indonesia timur. Tak hanya mampu menekan angka kemiskinan di wilayah ini, namun juga menjadi zona kawasan industri pangan masyarakat seluruh Indonesia.
Sumba Tengah, yang beribu kota di Waibakul memiliki iklim yang tergolong kering dengan curah hujan rendah, sehingga proses panen di wilayah ini cukup langka, yaitu satu kali dalam satu tahun.
Peran Kementerian PUPR
Dalam upaya pemanfaatan lahan lumbung pangan di wilayah ini, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) diberikan tanggung jawab penuh oleh pemerintah dalam mengelola ketersediaan air untuk irigasi, agar terintegrasi dari hulu ke hilir.
Pada tahap awal, lumbung pangan di Sumba Tengah mencakup 5.000 hektare, yang dibagi menjadi dua area, yaitu 3.000 hektare tanaman padi dan 2.000 hektare tanaman jagung.
Program Food Estate di Sumba Tengah dibagi menjadi 5 zona, yaitu
1. Zona 1, di Desa Umbu Pabal;
2. Zona 2, di Desa Umbu Pabal Selatan;
3. Zona 3, di Desa Elu;
4. Zona 4, di Desa Makatakeri; dan
5. Zona 5, di Desa Tanamodu, Kecamatan Katikutana Selatan.
Dukungan sumber daya air di Food Estate Sumba Tengah meliputi;
1. Pembangunan embung;
2. Pembangunan jaringan irigasi; dan
3. Rehabilitasi sumur bor.
Pembangunan embung menjadi salah satu pendukung utama produktivitas pembangunan proyek strategis nasional atau PSN Food Estate di Sumba Tengah.
Pada 2021, area pelayanan irigasi embung akan diperluas menjadi 200 hektare, dengan kapasitas tampung mencapai 850.000 meter kubik dan pengerjaan sumur bor sebanyak 7 unit, berkapasitas 6 liter per detik.
Transisi capaian kinerja yang sudah berjalan tahun 2021 berupa:
1. Pembangunan 3 embung dan jaringan irigasi di Kecamatan Katikutana Selatan
2. Rehabilitasi 3 sumur air tanah dan jaringan irigasinya
3. Pembangunan jaringan irigasi embung Loku Jangi 200 hektare di Kecamatan Umbul Ratunggay Barat sebagai tahap 1
Baca Juga: Tim PUPR Ambil Contoh Tanah di Lokasi Terputusnya Jembatan Perak Lumajang
Ke depan, rencana pengolahan lumbung pangan atau food estate di Sumba Tengah akan diperluas menjadi 10.000 hektare, dengan pembagian 5.600 hektare untuk tanaman padi dan 4.400 hektare untuk tanaman jagung, salah satunya di Desa Manu Wolu, Kecamatan Mamboro.
Belu sebagai Food Estate Skala Besar
Di wilayah timur lainnya, food estate atau lumbung pangan juga dikembangkan di Kabupaten Belu, Atambua. Belu merupakan salah satu daerah terdepan dari 21 kabupaten di Nusa Tenggara Timur, yang berbatasan langsung dengan Timor Leste.
Kondisi Belu yang sangat asri dan subur membuat sebagian besar masyarakatnya memilih bertani sebagai mata pencaharian utama. Sebanyak 60% masyarakat Belu bertumpu pada sektor pertanian.
Kesuburan daerah tersebut membuat Belu berpeluang besar dalam menghasilkan berbagai bahan utama pangan, diantaranya padi, jagung, dan kacang hijau. Berbagai hasil pertanian tersebut dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.
Melihat potensi tersebut, pemerintah mengembangkan Belu sebagai lumbung pangan berskala besar di wilayah timur. Lahan lumbung pangan seluas 380 hektare di Belu diharapkan bisa menjadi daerah percontohan di Indonesia dalam upaya mengembangankan ketahanan pangan nasional.
Untuk mewujudkan lumbung pangan di kawasan ini, upaya dan dukungan dari berbagai pihak sangat dibutuhkan. Beberapa bentuk dukungan pembangunan yang diberikan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air di Kabupaten Belu, diantaranya:
1. Rehabilitasi dan peningkatan jaringan irigasi, meliputi penggunaan sprinkler di Kabupaten Belu dan pengadaan 250 unit big gun sprinkler;
Berita Terkait
-
Resmikan Bendungan Pidekso, Jokowi Sebut Air Kunci Ketahanan Pangan
-
Kementerian PUPR Kukuhkan APPJAKI sebagai Organisasi Profesi
-
Tak Sekadar Wujudkan Sarana Air Minum, Ini Sejumlah Dampak Positif Pamsimas
-
Ini 28 Perusahaan yang Akan Jualan Kebutuhan Infrastruktur di e-Katalog LKPP
-
Kementerian PUPR Tandatangani Kontrak Payung e-Katalog dengan 28 Penyedia Produk Jembatan
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
-
Surat Wasiat dari Bandung: Saat 'Baby Blues' Bukan Cuma Rewel Biasa dan Jadi Alarm Bahaya
Terkini
-
Soal 17+8 Tuntutan Rakyat, Menkeu: Itu Suara Sebagian Kecil Rakyat
-
Menkeu Baru: Sukar Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Tahun Ini, Pak Presiden
-
Menkeu Purbaya Punya Kekayaan Rp 39 Miliar, Koleksi 4 Mobil Mewah
-
BPJS Kesehatan Boyong Golden Trophy 2025, GRC Jadi Kunci Layanan
-
Saham Emiten Rokok Terbang Tinggi saat Perbankan Ambruk: Efek Sri Mulyani Diganti?
-
Harga Emas Antam Tembus Rp2 Juta per Gram! Ini 5 Fakta di Balik Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah
-
Purbaya: Tidak Terlalu Sulit Memperbaiki Ekonomi yang Lambat
-
Waspada! Rupiah Besok Diramal Merosot Setelah Reshuffle Kabinet
-
Kaget Dilantik jadi Menkeu, Purbaya: Saya Pikir Saya Ditipu!
-
Asing Bawa Kabur Dana Rp 543,7 Miliar dari Pasar Saham di Tengah Reshuffle Kabinet