Suara.com - Apa yang kamu pikirkan jika mendengar kata larva lalat? Apakah kamu pernah memikirkan ide usaha larva lalat? Bisa jadi yang kamu pikirkan hanyalah binatang menjijikkan.
Namun, siapa sangka di balik itu semua, larva lalat adalah usaha yang memiliki potensi ekonomi hingga jutaan rupiah. Berikut gambaran ide usaha larva lalat seperti dilansir berbagai sumber.
Budidaya larva lalat atau black soldier fly bisa dilakukan dengan cara relatif mudah dan bisa menjadi ide usaha. Keuntungannya pun cukup menggiurkan. Per 100 gram larva lalat bisa dijual dengan harga Rp30.000.
Dalam sebulan keuntungan dari usaha ini bisa mencapai jutaan rupiah. Larva lalat juga merupakan binatang yang banyak dicari karena dapat mengurai sampah organik sebanyak tiga kali berat tubuhnya selama 24 jam.
Setelah mati, larva lalat bisa digunakan untuk pakan ternak. Bahkan bangkainya bisa dimanfaatkan untuk campuran pupuk organik. Berbagai alasan juga diungkapkan kenapa banyak orang bisa membudidayakan larva lalat ini.
Meski menghasilkan belatung ketika mati, larva lalat berbeda dengan lalat hijau atau lalat hitam. Kedua jenis lalat itu membawa bibit penyakit, sementara larva lalat tidak. Larva lalat bahkan sangat aman walau berinteraksi langsung dengan manusia.
Cara budi daya larva lalat pun cukup mudah dikerjakan. Pelaku budi daya larva lalat tidak membutuhkan teknik khusus.
Semuanya bisa dipelajari secara mandiri dari berbagai sumber. Budi daya hewan ini juga tidak menyita waktu banyak karena tidak perlu terlalu sering dikontrol. Sementara itu, sampah organik yang bisa diuraikan lalat bisa didapatkan dari sisa rumah tangga sehari-hari.
Membudidayakan larva lalat juga tidak membutuhkan lahan yang luas. Ruangan terbatas pun bisa menampung ruang budi daya hewan ini.
Baca Juga: 3 Ide Usaha Pakai Plastik Bekas Rumah Tangga, Bisa Jadi Inspirasi
Larva lalat biasa dibudidayakan di lahan berukuran sekitar 6 meter x 6 meter. Jika per bulan bisa memanen 40 kg lalat, maka keuntungan usaha ini bisa mencapai Rp4 juta.
Dua alasan kemudahan ini membuat budi daya larva lalat tidak membutuhkan modal yang besar. Sebagai permulaan, kamu cukup berburu bibit larva lalat di komunitas peternak. Setelah berhasil di panen pertama, skala usaha pun bisa diperbesar.
Terakhir, kebutuhan pasar atas larva lalat juga cukup besar. Hewan ini banyak diminati untuk pakan ternak dan bahan campuran pupuk.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Bunga Acuan Sudah Turun 5 Kali, BI Minta Perbankan Cepat Turunkan Bunga
-
7 Ide Usaha Modal 1 Juta, Anti Gagal dan Auto Cuan
-
Cara Daftar WiFi Internet Rakyat, Surge Buka Akses Biaya Rp100 Ribu per Bulan
-
Operasikan 108 Kapal, PIS Angkut Energi 127,35 juta KL Sepanjang Tahun 2025
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Kilang Minyak Indonesia Tetap Relevan di Tengah Pergeseran ke EBT
-
Blockchain Dianggap Mampu Merevolusi Pengelolaan Data Nasional, Benarkah?
-
Dukung Kemajuan Industri Sawit, BRI Fasilitasi Sindikasi Pembiayaan Rp5,2 Triliun bagi PT SSMS
-
Perlukah BBM Bobibos Lakukan Pengujian Sebelum Dijual, Begini Kata Pakar
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi