Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan akses setiap negara untuk mendapatkan vaksin Covid-19 hingga kini ternyata belum merata. Bahkan kata dia, ada negara yang baru mencapai 5 persen dari populasinya yang di vaksin.
"Di negara maju bisa di atas 70 persen sementara negara-negara berkembang atau negara miskin di bawah 40 persen. Waktu di Roma kemarin bahkan ada negara yang baru 5 persen atau di bawah 10 persen populasinya divaksin," kata Sri Mulyani dalam acara Squawk Box, Kamis (25/11/2021).
Padahal, akses vaksin Covid-19 yang merata ini diharapkan dapat membantu proses pemulihan ekonomi global. "Ini karena yang kita hadapi penyakit, tentu akan selalu menimbulkan ancaman mutasi baru yang akan mengancam proses pemulihan ekonomi bersama," kata Sri Mulyani.
Saat ini kata mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini, produksi vaksin global sudah mencapai 50 persen, namun sayangnya akses distribusi yang tidak merata membuat sejumlah negara belum maksimal dalam program vaksin Covid-19 mereka.
"Dalam G20 kesepakatan akses vaksin sangat penting bagaimana membantu negara-negara yang masih belum mendapat akses vaksinasi tersebut," jelas Sri Mulyani
Di Indonesia sendiri, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan 70 persen dari keseluruhan penduduk sudah divaksinasi Covid-19 sebelum akhir tahun 2021.
"Sekarang ini Bapak Presiden menginstruksikan kita bisa mengejar sampai 70 persen sebelum akhir tahun. Kita sudah mendekati 2 juta per hari dan jumlah vaksinnya juga sangat memadai karena itu juga didukung oleh anggaran," imbuhnya.
Untungnya kata dia saat ini kasus penularan virus corona ditanah air terus menunjukan penurunan, hal ini menjadi kabar baik ditengah pemerintah bekerja keras dalam menanggulangi pandemi.
"Ini sangat rendah untuk penduduk di atas 267 juta orang, sementara di negara 4 musim sekarang sedang menghadapi kenaikan Covid-19. Artinya meskipun vaksinasi sudah dilakukan kita harus tetap melakukan protokol kesehatan," pungkasnya.
Baca Juga: Inflasi AS Berdampak Komplikasi ke Negara Lain Termasuk Indonesia
Berita Terkait
-
Inflasi AS Berdampak Komplikasi ke Negara Lain Termasuk Indonesia
-
Satgas BLBI Diminta Kerahkan Segala Upaya Kumpulkan Hak Negara Rp110,45 Triliun
-
Awas! Ada Akun WhatshApp Mengatasnamakan Bupati Klaten Minta Sumbangan
-
Waduh, Nama dan Foto Bupati Cantik Klaten Dicatut untuk Penggalangan Dana
-
Bahlil Colek Sri Mulyani Supaya Target Investasi Rp 1.200 Triliun Tercapai
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
Investor Masih Wait and See, Bikin Rupiah Masih Loyo Bertemu Dolar Amerika
-
Pergeseran Tren, Mayoritas Nasabah Kini Buka Rekening Bank Mandiri dari Aplikasi
-
Segini Kisaran UMP yang Diinginkan Para Pengusaha
-
Zulhas Bantah Jadi Biang Kerok Banjir Sumatera
-
IHSG Masih Betah di Level 8.700 pada Awal Perdagangan Selasa
-
91 Persen BSI Regional Aceh Beroperasi Terbatas, Wilayah Medan dan Sumatera Barat Sudah Normal
-
Lewat Mandatori B50 dan RDMP Kilang Balikpapan, Bahlil Optimis Indonesia Surplus 4 juta Ton Solar!
-
Alasan Robinhood Markets Akusisi Bursa Kripto Indonesia: Fakta-faktanya
-
Harga Emas di Pegadaian Hari Ini Menguat Cukup Signifikan
-
Bank Indonesia Pastikan Indonesia Bisa Hadapi Ombak Ekonomi Global yang Belum Mereda