Suara.com - Guna meningkatkan akses pasar produk pertanian dan membahas isu perkarantinaan, Kepala Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian, Bambang, bertemu Otoritas Karantina Pertanian Mesir atau Foreign Agricultural Relations, The Egyptian International Centre for Agriculture.
Pertemuan bilateral dilakukan sebagai rangkaian kegiatan tur promosi pertanian, "One Day with Indonesia Coffee, Fruit and Floriculture", Odicoff di Kairo, Mesir.
Bambang sebagai ketua Delri hadir di kantor Otoritas Karantina Pertanian Mesir di Kairo didampingi oleh Atase Perdagangan Indonesia, Irman Adi.
"Selain bersilahturahmi dengan sesama pemegang otoritas Karantina Pertanian di masing-masing negara, kedatangan kami juga ingin membahas dua komoditas pertanian kita yang sedang terhambat akses masuknya ke pasar Mesir," kata Bambang melalui keterangan pers, Jumat (3/12/2021).
Menurut Bambang, saat ini ada dua produk olahan hortikultura yang terhambat, yakni cabe bubuk akibat ditemukannya cemaran pangan oleh otoritas karantina Mesir. Selain itu, nanas irisan dalam kaleng yang dikenakan persyaratan wajib golden coating interior atau lacquer pada kaleng kemasannya.
"Kita memiliki potensi yang besar untuk dua komoditas ini yang sudah masuk ke banyak negara, kita upayakan dapat masuk kembali ke Mesir juga," kata Bambang.
Sementara itu, dari pihak Mesir juga meminta dibukanya pintu masuk untuk komoditas jeruk ke Indonesia.
Dr. Iman Selim, ahli fitosanitari pada otoritas karantina tumbuhan Mesir, khusus untuk wilayah Asia dan Afrika, menyebutkan bahwa seluruh persyaratan teknis terkait fitosanitari telah dipenuhi, namun buah jeruk Mesir belum juga dapat masuk Indonesia karena masih terkendala proses administrasi berupa ijin impor dari Kementan.
"Selain cabe bubuk dan nanas kaleng, hampir semua komoditas pertanian Indonesia dapat masuk ke negara kami tanpa hambatan, untuk itu kami berharap jeruk Mesir dapat juga masuk ke pasar Indonesia," ujar Dr. Selim.
Baca Juga: Di Spanyol, Empat Eksportir Pertanian Raih Kontrak Dagang Senilai Rp 1,1 Triliun
Dalam pertemuan tersebut dihasilkan poin-poin yang akan diselesaikan lebih lanjut oleh tim teknis perkarantinaan dari masing-masing negara.
Sebagai informasi, saat ini penerapan tarif pada produk pertanian di perdagangan global sudah tidak populer digunakan. Pemenuhan persyaratan teknis sanitari dan fitosanitari pada produk pertanian menjadi penentu untuk keberterimaan produk negara tujuan ekspor.
Untuk itu, otoritas karantina pertanian di setiap negara, selain bertugas menjaga keamanan dan pengendalian mutu produk pertanian, juga memegang peran penting sebagai alat perdagangan pertanian, atau economic tools.
"Kami bersepakat, untuk menjamin keamanan dan kesehatan produk pertanian yang dilalulintaskan antar kedua negara, ekspor dan impor produk yang sehat dan aman," tutup Bambang.
Berita Terkait
-
Tata Kelola Pupuk Bersubsidi Makin Transparan, Kementan Pastikan Tepat Sasaran
-
Gula Rafinasi Bocor ke Pasar Tradisional, Pemerintah Setop Impor
-
Operasi Pasar Besar-besaran! Kementerian Pertanian Siapkan 1,3 Juta Ton Beras
-
Skandal Beras Oplosan Rp100 T: Titiek Soeharto Murka, Janji Cecar Mentan di Senayan
-
Langgar Standar Mutu dan Takaran, 4 Produsen Beras Ternama Diperiksa Satgas Pangan?
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
Terkini
-
Crazy Rich Borong Saham CBRE? Transaksi 200 Miliar, Nama Andry Hakim Mencuat
-
Trump Bikin Bitcoin Anjlok, Ini Penyebab dan Prediksi Harganya
-
TPG 2025 Terancam Tertunda? 6 Kode Ini di Info GTK Jadi Penentu
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
-
OJK Pastikan Kinerja Industri Perbankan Makin Kuat, Ini Buktinya
-
1.556 Pinjol Ilegal Sudah Ditutup Sepanjang Tahun 2025
-
Sektor Industri dan Keuangan Dituntut Gerakan Aksi Udara Bersih
-
IHSG Terancam Koreksi, Wall Street Terguncang Imbas Ancaman Trump ke China
-
Harga Emas Naik Tipis Senin Ini: Antam Rp 2.414.000 per Gram, Galeri 24 2,3 Jutaan
-
Pakar Pangan Menilai Harga Gabah di Masa Pemerintahan Prabowo Menyenangkan