Suara.com - Pentingnya proteksi kesehatan diri sejak dini melalui jaminan kesehatan haruslah menjadi salah satu kesadaran bagi para generasi milenial. Hal ini diyakini oleh Dina Ayu Khinanty (23), seorang milenial yang sejak dini memproteksi dirinya dengan menjadi peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).
Dina yang berdomisili di Kota Prabumulih ini berpendapat bahwa semua kalangan juga berhak dan harus memperoleh perlindungan kesehatan. Sebagai generasi milenial seyogyanya bisa mulai menata hidup dan membagi waktu sebaik mungkin. Bisa berlatih membagi waktu untuk bekerja, bersosialisasi hingga berlibur. Namun ada satu hal yang sebetulnya sangat penting yang luput dari perhatian kalangan kaum milenial saat ini yaitu lalai terhadap masalah perlindungan jaminan kesehatan.
“Semua orang bisa memperoleh jaminan kesehatan, sekarang sudah ada Program JKN-KIS yang melindungi seluruh masyarakat Indonesia dari semua kalangan usia tanpa melihat apakah orang tersebut memiliki penyakit bawaan atau tidak. Semua bisa dijaminkan oleh Program JKN-KIS sesuai dengan prosedur,” terang Dina.
Dina mengatakan, kaum milenial masih beranggapan bahwa jaminan kesehatan hanya dibutuhkan oleh mereka yang sudah tua saja. Padahal generasi milenial juga membutuhkan jaminan kesehatan sebagai bentuk proteksi maksimal. Hal ini menjadi wajar karena risiko sakit bisa datang kapan saja dan siapa saja tanpa memandang usia.
Menurut Dina terdapat beberapa alasan kaum milenial harus terdaftar sebagai peserta JKN-KIS di antaranya adalah dapat meringankan beban ketika terdapat pengeluaran besar yang tidak terduga seperti biaya berobat ke rumah sakit. Tabungan yang rencananya digunakan untuk keperluan di masa depan pun tidak perlu jebol ketika terjadi hal-hal bermasalah seperti sakit.
“Saya belum pernah memanfaatkan kartu JKN-KIS untuk berobat namun tidak pernah keberatan jika terus membayar iuran. Sampai sekarang saya sangat bersyukur karena memang belum pernah menggunakannya untuk berobat, anggap saja iuran yang saya bayarkan sebagai investasi kesehatan masa depan dan membantu biaya pelayanan kesehatan peserta lain yang sakit,” tutur Dina.
Dina juga menyampaikan pernah melihat teman-temannya memanfaatkan JKN-KIS untuk berobat dan memang sangat membantu. Dina berharap agar semua generasi milenial dapat memastikan dirinya terdaftar sebagai peserta JKN-KIS.
“Berbekal pengalaman dari teman-teman saya yang usianya masih muda tetapi cukup sering memanfaatkan JKN-KIS untuk rutin berobat, saya tidak ragu untuk menjadikan JKN-KIS sebagai prioritas jaminan perlindungan kesehatan bagi diri saya. Saya juga tidak keberatan membayarkan iuran karena memang untuk jaga-jaga jika sakit. Apabila sakit tidak perlu bingung mengumpulkan uang untuk biaya ke rumah sakit karena pasti telah dijamin oleh JKN-KIS sesuai prosedur. Program ini sangat membantu masyarakat, harus terus berjalan dan perlu didukung semua pihak termasuk generasi milenial seperti saya," ucapnya.
Baca Juga: Menderita Asam Urat, Pasien Ini Konsultasi Dokter dengan Mobile JKN
Berita Terkait
-
Menderita Asam Urat, Pasien Ini Konsultasi Dokter dengan Mobile JKN
-
TNI Siap Bantu BPJS Kesehatan Jadi Sumber Informasi JKN-KIS
-
Kunci Sukses JKN-KIS, Dokter Harus Berkomitmen dalam Layani Peserta
-
Pandawa, Inovasi Layanan BPJS Kesehatan bagi Peserta JKN-KIS
-
Gunakan JKN-KIS, Francisca: Belum Pernah Alami Kendala yang Menghambat Layanan
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
6 Fakta Isu Presiden Prabowo Berkunjung ke Israel
-
Harga Emas Antam Hari Ini Cetak Rekor Tertinggi Pegadaian, Tembus Rp 2.565.000
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
Terkini
-
IHSG Rontok di Sesi Pertama Perdagangan Selasa, Ini Pemicunya
-
Dua Komisaris dan Satu Direksi Astra International (ASII) Tiba-tiba Mundur
-
BCA Syariah Dorong Pemberdayaan UMKM Lewat Semangat Keberagaman di Bali Mester
-
BRI Beri Cashback Main Padel Pakai BRImo, Cek Promonya di Jakarta Sampai Bali
-
Apa Itu Family Office yang Diusulkan Luhut Pandjaitan? Menkeu Purbaya Menolak Modali dengan APBN
-
Family Office Usulan Luhut Ditolak Menkeu, Apa Itu Gerbang Investasi Bebas Pajak Orang Super Kaya?
-
8 Fakta Family Office: Ide Luhut untuk Crazy Rich, Anggaran APBN Ditolak Purbaya
-
TPA Miliki Peran Strategis Bagi Pengembangan Digitalisasi Rumah Sakit, Admedika Berikan Penjelasan
-
Prabowo Kepergok Bisik-bisik dengan Donald Trump di KTT Perdamaian, Bahas Apa?
-
Awas Tertipu, Hanya Ada 214 Perdagaian yang Berizin OJK