Suara.com - PT Angkasa Pura (AP) I menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Kimia Farma Tbk dalam kerja sama layanan farmasi dan kesehatan di seluruh bandara yang dikelola AP I.
"Sebagai salah satu komitmen kami kepada penumpang dan pengguna jasa angkutan udara untuk memberikan layanan terbaik, kami akan menambah layanan kesehatan di bandara dengan terobosan kerja sama yang akan dilakukan oleh Angkasa Pura I dan Kimia Farma ini," kata Direktur Utama AP I (Persero) Faik Fahmi, Rabu (15/12/2021).
Ia menjelaskan, kerjasama AP I dan Kimia Farma akan memberikan nilai tambah dan mendorong peningkatan kualitas pelayanan penumpang di bandara-bandara milik AP I .
Ruang lingkup nota kesepahaman ini berkaitan rencana pemanfaatan ruang untuk kegiatan farmasi dan layanan kesehatan lainnya di seluruh bandara AP I yang akan dikelola anak perusahaan Kimia Farma, yaitu Kimia Farma Apotek.
Pandemi COVID-19 yang menyebabkan perubahan khususnya transportasi udara di mana ada beberapa penyesuaian persyaratan penerbangan, terutama terkait dokumen kesehatan.
"Untuk itu, saya menyambut baik penandatanganan nota kesepahaman dengan Kimia Farma ini. Hal ini sejalan dengan komitmen kami untuk selalu memberikan layanan prima kepada penumpang dan pengguna jasa bandara," ujarnya.
Dalam Nota Kesepahaman ini, disepakati 5 bandara sebagai pilot project kerja sama, yaitu:
1. Bandara I Gusti Ngurah Rai - Bali (DPS);
2. Bandara Juanda - Surabaya (SUB);
3. Bandara Sultan Hasanuddin - Makassar (UPG);
4. Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan - Balikpapan (BPN);
5. Bandara Internasional Yogyakarta - Kulon Progo (YIA).
Dalam tahap awal ini, kedua pihak menjajaki potensi kerja sama di lima bandara pilot project, dengan luas total fasilitas yang disepakati yaitu kurang lebih 538 meter persegi.
"Namun semoga ke depannya, layanan Kimia Farma Apotek dapat hadir di bandara-bandara lainnya. Terlebih di masa pandemi seperti sekarang ini, di mana masyarakat sangat membutuhkan layanan kesehatan yang dapat dijangkau kapan pun dan di mana pun," ujar Faik Fahmi.
Baca Juga: Akibat Pandemi Berkepanjangan, Bandara YIA Merugi
Berita Terkait
-
Pengerjaan Proyek Bandara Loleo Resmi Dimulai Tahun 2022
-
Bandara Soekarno-Hatta Mulai Ramai Penumpang
-
Pengembangan Bandara Kualanamu Digadang-gadang Bakal Tingkatkan Ekonomi Sumut
-
Ngeri! 2 Singa Lepas dari Kandang Saat Transit di Bandara Changi
-
3 Bandara Milik AP I Bakal Dikelola Swasta, Sudah Ada Asing yang Tertarik
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Purbaya Larang Bea Cukai Sumbangkan Pakaian Bekas Hasil Sitaan ke Korban Banjir Sumatra
-
Purbaya Sewot Teknologi AI Bea Cukai Dibandingkan dengan Milik Kemenkes: Tersinggung Gue!
-
Purbaya Butuh Rp 45 Miliar buat Investasi Teknologi AI di Pelabuhan
-
Tekan Impor LPG, ESDM Buka Wacana Beri Subsidi Penggunaan DME
-
Pengusaha Hotel Hingga Pedagang Pasar Resah Soal Wacana Kebijakan Rokok Baru
-
Menteri Purbaya Sindir Kinerja Bea Cukai: Orangnya Pintar-pintar, Tinggal Digebukin Aja
-
Minat BUMN Untuk IPO Makin Jauh, OJK dan BEI Mulai Ketar-ketir
-
Purbaya Resmikan 3 Teknologi AI Canggih di Pelabuhan, Biar Kerja Bea Cukai Tak Lagi Lambat
-
Kemenperin Umumkan Jurus Baru Agar Industri RI Bisa Bersaing Global
-
Investor Saham Makin Doyan Market Order, Nilai Transaksi Tembus Rp1 Triliun Per Hari