Suara.com - Menjelang akhir tahun, permintaan sapi yang diekspor dari Darwin Port, pelabuhan di Kawasan Australia Utara ke Indonesia meningkat tajam.
Bulan ini saja sudah ada empat pengiriman dari pelabuhan dan lima pengiriman lainnya akan diberangkatkan paling lambat 20 Desember mendatang.
Beberapa pemilik sapi telah menjualnya ke Indonesia dengan harga AU$4,70, atau hampir Rp48 ribu per kilogram, rekor harga tertinggi sejauh ini.
"Harganya tinggi, permintaannya ada, tapi jumlah sapinya berkurang," ujar Scott Riggs, pemilik perusahaan eksportir Top End Livestock.
Ia mengaku sampai harus pergi ke 10 peternakan untuk bisa mendapatkan 3.000 ekor sapi.
"Ini adalah harga tertinggi yang pernah kita alami, AU$4,70 per kilogram untuk sapi jantan dan AU$4,40 per kilogram untuk sapi betina, penghasilan luar biasa."
Nick Vereker dari perusahaan pengangkutan bernama Road Trains Australia, mengatakan bisnisnya kebanjiaran permintaan menjelang Natal.
"Kami berusaha untuk mengantar sapi sebanyak-banyak ke pelabuhan sebelum hujan deras. Karena kalau tidak dilakukan sekarang, mereka tak akan bisa keluar kandang sampai Paskah," ujarnya.
Ia juga terkesima melihat harga ekspor sapi yang menjulang.
Baca Juga: Imbas Covid-19, Harga Sapi di Madura Turun
"
"Sepuluh tahun lalu, semua orang mau membelinya seharga AU$2,10 per kilogram, tapi sekarang laku di harga AU$4,50 per kilogram. Sulit dipercaya," katanya.
"
Naiknya harga penjualan hewan ternak disebabkan kenaikan harga hewan ternak yang terjadi di seluruh Australia.
Apakah harganya akan mencapai Rp50 ribu per kilogram
Di tahun 2015, harga ekspor sapi ke Indonesia (kecuali dari Darwin) adalah AU$2,50 atau kurang dari Rp20 ribu per kilogram, saat itu.
Ketika Ross Ainsworth, yang sudah lama di industri tersebut memprediksi bahwa harganya bisa mencapai AU$4 per kilogram, beberapa orang menganggap dirinya gila.
Berita Terkait
-
Lupakan Smartwatch Mahal! 7 Jam Tangan Pintar Terbaik di Bawah Rp 400 Ribu yang Bikin Gaya Maksimal
-
Adu Pintar Para Raksasa AI: Gemini vs. ChatGPT-4o, Siapa Juaranya?
-
10 Fakta Kereta Petani di China yang Disebut-sebut Menginspirasi Indonesia
-
Suara Penumpang Menentukan: Ajang Perdana Penghargaan untuk Operator Bus Tanah Air
-
Naysilla Mirdad Lagi Serius Akting Nangis, Malah Digoda Bunda Corla: Ih Cantik Kali Kau Ya!
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
YES 2025: Ajak Anak Muda Berani Memulai Usaha, Waktu Menjadi Modal Utama
-
YES 2025: Berbagi Tips Investasi Bagi Generasi Muda Termasuk Sandwich Generation
-
Youth Economic Summit 2025 : Pentingnya Manfaat Dana Darurat untuk Generasi Muda
-
Kapan Bansos BPNT Cair? Penyaluran Tahap Akhir Bulan November 2025, Ini Cara Ceknya
-
Youth Economic Summit 2025: Ekonomi Hijau Perlu Diperkuat untuk Buka Investasi di Indonesia
-
Apa Itu Opsen Pajak? Begini Perhitungannya
-
Suara Penumpang Menentukan: Ajang Perdana Penghargaan untuk Operator Bus Tanah Air
-
Youth Economic Summit 2025: Peluang Industri Manufaktur Bisa Jadi Penggerak Motor Ekonomi Indonesia
-
Kapan Kenaikan Gaji Pensiunan PNS 2025 Cair? Ini Kata Kemenkeu dan Realitanya
-
Youth Economic Summit (2025) : Indonesia Diminta Hati-hati Kelola Utang