Suara.com - Penerimaan negara tahun 2021 diproyeksikan sesuai target didukung oleh kinerja penerimaan pajak yang terus mengalami peningkatan sejalan dengan perbaikan ekonomi. Selain itu, didorong juga oleh realisasi penerimaan cukai dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) yang tumbuh positif.
Penerimaan pajak hingga November 2021 mencapai Rp1.082,6 triliun atau 88% dari target APBN, tumbuh 17% year-on-year (yoy).
Jumlah ini ditopang oleh pertumbuhan PPh Migas sebesar 57,7%, PPh Non Migas 12,6%, PPN 19,8%, PBB minus 6,2%, dan pajak lainnya tumbuh hingga 79,7%.
“Ini karena aktivitas ekonomi mengalami penguatan yang cukup tinggi, terutama sesudah kita bisa melakukan penanganan delta varian,” ungkap Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati saat konferensi pers APBN Kita secara daring, Selasa (21/12/2021).
Jika ditinjau lebih detail berdasarkan jenis pajak, pajak-pajak utama menunjukkan pertumbuhan positif pada November 2021. PPh 21 meningkat sejalan dengan perbaikan utilitas tenaga kerja.
PPh 22 impor membaik sejalan dengan peningkatan impor dan berkurangnya pemberian insentif PPh 22 impor untuk KLU tertentu.
Selain itu, PPh badan tumbuh seiring berakhirnya pemberian insentif pengurangan angsuran pada mayoritas sektor dan membaiknya kinerja penerimaan sektor.
PPh 26 membaik disebabkan kenaikan pembayaran dividen subjek pajak luar negeri.
Begitupun PPh Final dan PPN impor yang stabil meski PPN dalam negeri melambat disebabkan penurunan pembayaran pajak.
Baca Juga: Bos Rokok di Malang Jadi Tersangka Penggelapan Pajak, Kerugian Negara Capai Rp 2,1 Miliar
Jika ditinjau lebih detail dari sektor utama, kinerja penerimaan sektoral pada seluruh sektor tumbuh positif. Dua sektor yang berkontribusi terbesar untuk penerimaan pajak yaitu manufaktur dan perdagangan masing-masing tumbuh hingga 35% dan 54,9%.
“Ini artinya sesudah delta varian terkendali, perdagangan juga makin resilien dan tumbuhnya melonjak cukup tinggi,” jelas Menkeu.
Dari sisi penerimaan yang lain, kepabeanan dan cukai tumbuh signifikan 26,58% yoy yaitu terealisasi Rp 232,25 triliun atau 108,05% dari target APBN.
Pertumbuhan ini didorong pertumbuhan bea masuk 18,25%, cukai 10,84%, dan bea keluar yang pertumbuhannya mencapai 819,49%.
Sedangkan PNBP, seperti halnya pada pajak dan kepabeanan cukai juga memiliki kinerja yang meningkat seiring kenaikan harga komoditas migas, minerba, dan CPO.
Penerimaan PNBP hingga November 2021 sebesar Rp 382,5 triliun atau 128,3% dari target APBN atau tumbuh 25,2% yoy.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
ADB Revisi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun Ini Menjadi di Bawah 5 Persen
-
Awal Oktober Merah, IHSG Dihantam Aksi Profit Taking Saham Big Caps
-
Menkeu Purbaya Optimistis Ekonomi Tumbuh 5,5 Persen
-
Pemerintah Kembali Beri Diskon Gila-gilaan Tarif Angkutan untuk Libur Nataru
-
Kampanye ESG Dimulai dari Lingkungan Kantor, Telkom Gelar Tenant Day
-
SPBU Swasta Kompak Naikkan Harga Per 1 Oktober
-
PPPK Paruh Waktu Berstatus ASN? Ini Skema Gaji, Tunjangan, dan Jenjang Karir
-
Permata Bank Rombak Jajaran Direksi: Eks CIO HSBC India Jadi Amunisi Baru!
-
Harga BBM Vivo, Shell, dan BP Naik: Update Harga BBM Semua SPBU Hari Ini
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober