Suara.com - Perusahaan minuman Coca-Cola mencatatkan pendapatan USD 9,46 miliar atau setara Rp 135,6 triliun (kurs Rp 14.344) pada kuartal keempat 2021. Raihan pendapatn ini lebih tinggi dari perkiraan analis.
Bahkan pendapatan itu lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun 2020 sebesar USD 8,96 miliar. Sedangkan, laba bersih Coca Cola pada periode tersebut sebesar USD 2,41 miliar, naik dibandingkan tahun lalu yang sebesar USD 1,46 miliar.
"Meskipun kami melihat beberapa dampak dari varian omicron selama beberapa minggu pertama tahun ini, kami tidak melihat tingkat gangguan yang sama seperti gelombang sebelumnya dan sistem kami dilengkapi dengan lebih baik," kata CEO Coca Cola James Quincey, seperti dikutip dari CNBC, Jumat (11/2/2022).
Pendapatan organik, yang menghilangkan dampak akuisisi dan divestasi, melonjak 9 persen pada kuartal tersebut.
Segmen minuman ringan bersoda Coke, yang mencakup Coca Cao, melihat volume tumbuh 8 persen di kuartal tersebut. Coke Zero Sugar mengalami pertumbuhan dua digit.
Volume nutrisi, jus, susu dan minuman nabati naik 11 persen. Segmen ini merupakan merek terbesar kedua berdasarkan pendapatan.
Divisi hidrasi Coke, minuman olah raga, kopi dan teh mengalami pertumbuhan volume 12 persen pada kuartal tersebut. Minuman olah raga mengalami lonjakan tertinggi dalam perubahan volume, didorong oleh akuisisi Bodyarmor baru-baru ini. Kopi mengalami lonjakan tertinggi kedua, tumbuh 17 persen saat Coke membuka kembali kafe Costa di Inggris.
Selama kuartal keempat, Coke membeli kendali penuh Bodyarmor seharga USD 5,6 miliar, membantu perusahaan memperoleh pangsa pasar dalam kategori minuman olah raga.
Untuk tahun 2022, Coke mengharapkan pertumbuhan laba per saham yang sebanding sebesar 5 persen hingga 6 persen, sementara analis Wall Street memperkirakan pertumbuhan 6,1 persen.
Baca Juga: Negara Punya Tanggungan Biaya Perawatan COVID-19 Rp23 Triliun, Menkeu Yakin APBN Sehat
Berita Terkait
-
Siap-siap! Kantor Menkeu Purbaya Bakal Kenakan 'Pajak Gula' Buat Coca-cola Cs
-
Coca Cola PHK 600 Karyawan, Ini Alasannya yang Mengejutkan
-
Penjualan Turun, Coca-Cola Berencana Buat Produk dari Gula Tebu
-
Kenali Virus Corona Varian Nimbus: Penularan, Gejala, hingga Pengobatan Covid-19 Terbaru
-
Coca-Cola Tarik Produk Minuman di Inggris Usai Temuan Zat Berbahaya
Terpopuler
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Pusing! Pedagang Lapor Harga Pangan Melonjak di Nataru, Cabai Rawit Tembus Rp 80.000/Kg
-
Support Pembiayaan, BSI Dukung Program Makan Bergizi Gratis
-
Apresiasi Ferry Irwandi, IKAPPI Usul Skema Distribusi Masif untuk Tekan Harga Pangan
-
Awas! Ada 4 Bakteri Berbahaya di Bawang Bombai Ilegal
-
Danantara Guyur Pinjaman Rp 2 Triliun ke BTN, Buat Apa?
-
Maknai Natal 2025, BRI Peduli Wujudkan Kepedulian Melalui Penyaluran Puluhan Ribu Paket Sembako
-
Transformasi Makin Cepat, Potensi Ekonomi Digital Bisa Tembus 360 Miliar Dolar AS
-
Pemerintah Bangun Pabrik Pupuk NPK Nitrat Pertama, Bisa Bikin Petani Bisa Hemat?
-
Kementerian ESDM Tambah Stok LPG di Sumut: Persentase Ketersedian Tembus 108 Persen
-
Simas Insurtech Bayar Klaim Asuransi Kendaraan Rp 1,3 Miliar ke Korban Banjir Sumatera