Suara.com - Harga minyak dunia meroket pada perdagangan hari Senin, karena kebuntuan antara Rusia dan Barat terkait Ukraina, menambah kekhawatiran seputar pasokan yang membuat harga minyak mendekati USD100 per barel.
Mengutip CNBC, Selasa (22/2/2022) harga minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup melonjak USD1,85 atau 1,98 persen menjadi USD95,30 per barel.
Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), melesat USD2,79 atau 3,06 persen menjadi USD93,86 per barel.
Pasukan Rusia membunuh sekelompok lima penyabot yang melanggar perbatasan barat daya negara itu dari Ukraina, Senin, ungkap kantor berita mengutip pernyataan militer, tuduhan yang disebut Ukraina sebagai berita palsu.
Presiden Prancis Emmanuel Macron, Senin, mengatakan Presiden AS Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin pada prinsipnya menyetujui pertemuan mengenai Ukraina, tetapi Kremlin mengatakan tidak ada rencana segera.
Kremlin mengumumkan Putin akan menandatangani dekrit yang mengakui dua wilayah yang memisahkan diri di Ukraina timur sebagai wilayah merdeka. Uni Eropa memperingatkan akan mempertimbangkan sanksi jika kawasan itu diakui merdeka.
"Harga minyak sekali lagi bergerak naik, karena optimisme pertemuan Biden-Putin memudar, sementara OPEC Plus terus berjuang untuk mencapai kuotanya yang sebagian besar menciptakan defisit energi global yang parah," kata Pratibha Thaker, analis Economist Intelligence Unit.
Menteri negara-negara penghasil minyak di kawasan Arab, Minggu, mengatakan OPEC Plus harus tetap berpegang pada kesepakatan saat ini untuk menambah 400.000 barel per hari produksi minyak setiap bulan, menolak desakan untuk memompa lebih banyak guna mengurangi tekanan pada harga.
Kenaikan harga dibatasi oleh kemungkinan kembalinya minyak Iran ke pasar global lebih dari satu juta barel per hari.
Baca Juga: Iran Kembali Buka Keran Ekspor, Harga Minyak Dunia Bervariasi
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh mengatakan "kemajuan signifikan" telah dibuat dalam pembicaraan untuk menghidupkan kembali perjanjian nuklir Iran 2015.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
-
Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
-
Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
Terkini
-
Estimasi Biaya Umrah Mandiri Terbaru, Lebih Murah dari Paket Travel?
-
Shopee Tetap Perketat Paylater Meski Pinjaman Warga Tembus Rp 9,97 Triliun
-
Bank Mandiri Raih 8 Penghargaan Internasional, Sinergi Majukan Negeri Lewat Inovasi Digital
-
Pengusaha Vaksin Dunia Kumpul di Bali, Bahas Strategi Jangka Panjang Industri Global
-
BBM Kembali Tersedia di BP-AKR, Cek Lokasi SPBU Terdekat
-
BCA Buka Indonesia Knowledge Forum 2025: Ruang Inspirasi bagi Pemimpin Industri & Kreator Muda
-
Pabrik Ban Michelin Cikarang PHK 280 Pekerja Secara Sepihak
-
BEEF Kantongi Fasilitas Kredit Rp790 Miliar dari Bank Mandiri
-
Ajak Mahasiswa Aktif Soroti Isu Energi, Bahlil: Kritik Kalian, Gizi Bagi Saya!
-
Prabowo Kirim 16 Nama Calon Anggota Dewan Energi Nasional ke DPR