Suara.com - Warga Hong Kogn dikabarkan berbondong-bondong memborong berbagai kebutuhan hingga berujung panic buying pasca beredar kabar rencana pemerintah untuk lockdown pada Maret 2022.
Dalam laporan AFP, Selasa (1/3/2022) lalu, warga di sejumlah titik di Hong Kong memenuhi supermarket, apotek, dan toko sayuran. Kabar ini diperkuat dengan video yang beredar di media sosial.
Pemerintah Hong Kong sendiri berencana melakukan tes terhadap 7,4 juta penduduk dalam waktu dekat. Penduduk juga diminta melakukan isolasi mandiri di rumah atau kamp yang masih dibangun dengan bantuan China jika terindikasi virus corona.
Meksi awalnya tidak berencana melakukan lockdown total, Carrie Lam selaku perwakilan pemerintah berharap warga bisa sementara waktu melakukan isolasi selama proses uji atau tes berlangsung.
Berbeda dengan Carrie Lam, Kepala kesehatan Sophia Chan secara langsung mengkonfirmasi rencana lockdown dari pemerintah.
Saat ini, pemerintah Hong Kong sudah merilis pernyataan bahwa stok kebutuhan normal dan warga diminta tidak panic buying. Meksi demikian, pakar menyebut, ketidakpercayaan warga terhadap pemerintah justru memicu panic buying.
"Kami memiliki begitu banyak pertanyaan tetapi semua jawaban 'akan dikonfirmasi'. Terburu-buru membeli dan menimbun, biarkan orang memutuskan bagaimana menjalani hidup mereka," kata pakar politik internasional di Universitas Baptis Chan Ka-lok, melalui akun media sosial.
Saat ini, mengutip data Worldometers, Hong Kong tercatat memiliki total 205.780 kasus infeksi COVID-19 dan 744 kematian.
Berita Terkait
-
Dua Gejala Omicron Siluman Khas yang Patut Diwaspadai, Kapan Harus Tes Covid-19?
-
Kasus COVID-19 di Jawa Barat Berpotensi Melonjak Usai Long Weekend Akhir Februari Kemarin
-
Sering Sulit Cari Obat, Begini Cara Mudah Pakai Apotek Digital
-
Sulit Berhenti Merokok? Ikuti 6 Cara yang Dijamin Manjur Ini
-
Pemkot Bekasi Keluarkan Surat Edaran Terbaru PPKM Level 3, PTM Hanya 25 Persen, Pasar Buka Sampai Jam 9 Malam
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Buat Tambahan Duit Perang, Putin Bakal Palak Pajak Buat Orang Kaya
-
Bank Mandiri Akan Salurkan Rp 55 Triliun Dana Pemerintah ke UMKM
-
Investasi Properti di Asia Pasifik Tumbuh, Negara-negara Ini Jadi Incaran
-
kumparan Green Initiative Conference 2025: Visi Ekonomi Hijau, Target Kemandirian Energi Indonesia
-
LHKPN Wali Kota Prabumulih Disorot, Tanah 1 Hektare Lebih Dihargai 40 Jutaan
-
Masyarakat Umum Boleh Ikut Serta, Pegadaian Media Awards Hadirkan Kategori Citizen Journalism
-
Zoomlion Raih Kontrak Rp4,5 Triliun
-
16th IICD Corporate Governance Award 2025: Telkom Meraih Penghargaan Best State-Owned Enterprises
-
Bank Mandiri Raup Laba Rp 24,5 Triliun di Semester I 2025, Turun dari Tahun Lalu