Suara.com - Dewan Eksekutif Bank Dunia menyetujui paket pinjaman dan hibah senilai 723 juta dolar AS atau Rp10,4 triliun untuk Ukraina sebagai dukungan terhadap Ukraina yang tengah bekonflik dengan Rusia.
Paket itu termasuk tambahan pinjaman 350 juta dolar AS untuk pinjaman Bank Dunia sebelumnya, ditambah sekitar 139 juta dolar AS melalui jaminan dari Belanda dan Swedia, kata bank itu dalam sebuah pernyataan.
Termasuk di dalamnya 134 juta dolar AS dalam bentuk hibah dari Inggris, Denmark, Latvia, Lituania dan Islandia, serta pendanaan paralel sebesar 100 juta dolar AS dari Jepang.
Bank Dunia memberikan tawaran pencairan cepat khusus untuk Ukraina agar negara itu menyediakan layanan penting, membayar pekerja rumah sakit, mendanai pensiun dan melanjutkan program sosial.
"Kelompok Bank Dunia mengambil tindakan cepat untuk mendukung Ukraina dan rakyatnya dalam menghadapi kekerasan dan gangguan ekstrim yang disebabkan oleh invasi Rusia," kata Presiden Bank Dunia David Malpass.
"Kelompok Bank Dunia berdiri bersama rakyat Ukraina dan kawasan. Ini adalah langkah pertama dari banyak langkah yang kami ambil untuk membantu mengatasi dampak ekonomi dan kemanusiaan yang luas dari krisis ini," sambungnya.
Bank Dunia mengatakan akan terus mengerjakan paket dukungan senilai 3 miliar dolar AS lainnya untuk Ukraina dalam beberapa bulan mendatang dan dukungan tambahan untuk negara-negara tetangga yang menerima pengungsi Ukraina, sekarang melebihi 1,7 juta, kebanyakan wanita, anak-anak dan orang tua.
Berita Terkait
- 
            
              Gadis Ukraina Nyanyikan Lagu Frozen Let It Go di Bunker Darurat Sita Perhatian Dunia
 - 
            
              Toyota Hingga Nissan Hentikan Operasi di Rusia, Karyawan Diminta Pulang ke Jepang
 - 
            
              Demi Keselamatan Karyawan dalam Situasi Krisis Rusia-Ukraina, Toyota Lakukan Evakuasi
 - 
            
              WNI di Ukraina yang Pulang ke Bali Mengaku Masih Trauma
 - 
            
              Kesal dengan Israel, Dubes Ukraina Yevgen Korniychuk Pakai Helm saat Konferensi Pers
 
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
 - 
            
              Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
 - 
            
              Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
 - 
            
              Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
 - 
            
              Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
 - 
            
              IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing
 - 
            
              Riset: Penundaan Suntik Mati PLTU Justru Bahayakan 156 Ribu Jiwa dan Rugikan Negara Rp 1,822 T
 - 
            
              Rupiah Terkapar Lemah di Penutupan Hari Ini ke Level Rp 16.700 per USD
 - 
            
              Emiten Milik Sandiaga Uno SRTG Tekor Rp 2,43 Triliun di Kuartal III-2025
 - 
            
              Inflasi YoY Oktober 2,86 Persen, Mendagri: Masih Aman & Menyenangkan Produsen maupun Konsumen