Suara.com - Delapan pekerja PT Timur Telematika (PTT) diketahui tewas dalam penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Beoga, Puncak, Papua, Rabu lalu (2/3/2022). Padahal aksi penyerangan ini membutuhkan dana yang tidak sedikit. Lalu dari mana sumber dana KKB?
Informasi yang dihimpun dari berbagai sumber menyebutkan sumber dana KKB berasal dari empat tambang emas ilegal yang tersebar di wilayah Kabupaten Paniai, Kabupaten Intan Jaya, Timika, dan sebagian Yahukimo. Pengawasan yang lemah dari aparat disebabkan oleh letak tambang yang jauh dari keramaian.
Celah ini kemudian diduga dimanfaatkan oleh anggota KKB untuk mengeruk keuntungan. Lemahnya pengawasan aparat juga membuat tambang-tambang ilegal menjamur di Papua. Sementara itu, beberpa kesaksian menyebut bahwa anggota KKB kerap melakukan perampasan dan penjarahan.
Aktivitas ini juga diduga menjadi sumber dana untuk melakukan aktivitas mereka selama ini. Kelompok yang sama pernah melakukan penyerangan terhadap dua guru di Distrik Beoga dan membakar tiga sekolah di wilayah tersebut, yakni SD Jambul, SMP N 1, dan SMA 1 Beoga.
Dari semua aksi yang dilakukan KKB, penyerangan delapan karyawan PT Timur Telematika hingga tewas adalah yang terburuk.
PTT merupakan mitra Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti), Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam pengerjaan proyek strategis nasional Palapa Ring di wilayah timur Indonesia, termasuk di Papua.
Perusahaan menyampaikan duka yang mendalam dan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada keluarga korban yang telah ditinggalkan serta menaruh perhatian dan keprihatinan penuh terhadap korban dan keluarga korban, kata Direktur Utama PTT Leon Kakisina dalam siaran pers, dikutip Sabtu (5/3/2022).
"Di mana kami dalam upaya membangun dan memelihara tol langit demi menjamin pelayanan telekomunikasi yang merata di masyarakat Papua, mengalami gangguan keamanan yang menyebabkan korban jiwa dari rekan, karyawan, pekerja, dan bagian dari keluarga besar Perusahaan," ujar Leon.
PT PTT menegaskan akan memberikan upaya terbaik dalam memfasilitasi dan mendampingi keluarga sampai jenazah korban dapat dipulangkan ke kediaman masing-masing.
Baca Juga: Massa Geruduk Polda Sumut, Minta Tambang Emas Ilegal di Madina Ditutup
Perusahaan juga meminta dukungan kepada TNI, Polri, pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta masyarakat agar proses evakuasi delapan korban tewas dapat berjalan dengan lancar.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni
Berita Terkait
-
Kembali Berulah, KKB Papua Bakar Dan Tembaki Pemukiman Warga Di Kabupaten Puncak
-
Kapolda Papua Minta Bupati Puncak Aktif Komunikasi dengan KKB
-
Kasus Parigi Moutong, Anggota DPR: Tidak Boleh Ada Lagi Peluru Polri Digunakan untuk Tembak Rakyat Sendiri
-
Legislator DPR Desak Polda Sulteng Segera Tangkap Polisi Berpakaian Preman Penembak Demonstran Di Parigi Moutong
-
KKB Papua Kembali Berulah, Tembak Warga Sipil Di Distrik Ilaga
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
-
Meski Perpres Sudah Terbit, Tapi Menkeu Purbaya Mau Review Ulang Soal Kenaikan Gaji ASN 2025
-
Prabowo: Indonesia Mengakui dan Jamin Keamanan Israel Jika Palestina Merdeka
-
Profil Glory Lamria: Diaspora Viral Usai Kunjungan Presiden di Amerika Serikat
-
Analisis IHSG Hari Ini Usai Wall Street Cetak Rekor Didorong Harga Saham Nvidia
Terkini
-
MBG Tembus 300 Triliun, Cukup untuk Biaya Kuliah Gratis Bagi 288 Ribu Sarjana
-
Anggito Abimanyu Jadi Ketua, Daftar Susunan Terbaru Anggota Dewan Komisioner LPS
-
Pemda Kini Bisa Gunakan Penjaminan dalam Pengadaan Barang dan Jasa
-
Aman New York: Biaya Menginap Capai Rp 400 Juta, Ini Profil Hotel Elit di AS
-
Jangan Sampai Bokek! Ini Cara Ampuh Atur Keuangan Agar Tak Jadi Korban Ketidakpastian Ekonomi
-
LPS Minta Bank-bank Terbuka pada Nasabah Soal Bunga Penjaminan
-
Emas Antam Harganya Paling Mahal Hari Ini Tembus Rp 2.164.000 per Gram
-
Meski Perpres Sudah Terbit, Tapi Menkeu Purbaya Mau Review Ulang Soal Kenaikan Gaji ASN 2025
-
IHSG Berbalik Menghijau di Selasa Pagi, Berikut Saham-saham yang Cuan
-
Kementerian Purbaya Buka Blokir Anggaran K/L Rp168,5 Triliun