Suara.com - Indonesia siapkan tatanan ekonomi baru pasca COVID-19. Hal itu dikatakan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.
Persiapan ini diiringi dengan perluasan Visa on Arrival/VoA (visa kunjungan saat kedatangan) untuk Pelaku Perjalanan Luar Negari (PPLN) dari sebelumnya 23 negara menjadi 42 negara.
Selain perluasan VoA, pemerintah juga memutuskan kebijakan tanpa karantina diperluas ke seluruh Indonesia hanya dengan syarat melakukan entry PCR test.
Kebijakan ini diputuskan karena penanganan pandemi COVID-19 dinilai semakin terkendali berkat kepatuhan masyarakat terhadap penerapan protokol kesehatan secara ketat dan disiplin.
“Normalisasi hidup ini dalam beberapa bulan ke depan akan kita jalankan, butuh dukungan dari semua. Jika nanti setelah hari raya (dan) mudik lebaran semuanya berjalan lancar, maka proses ini terus berlanjut sehingga kita akan lebih memperluas kegiatan ekonomi di masyarakat,” ucap dia dalam Weekly Press Briefing, Jakarta, Senin (21/3/2022).
Selain penanganan pandemi yang terkendali, ungkapnya, kelancaran uji coba penerapan tanpa karantina di Bali, Batam, dan Bintan juga menjadi acuan pemerintah memperluas kebijakan tanpa karantina ke seluruh Indonesia.
Di tiga daerah itu, angka positivity rate disebut sangat rendah dan angka reproduction rate semakin menurun.
Dalam kesempatan yang sama, ia mengemukakan pula bahwa selama bulan Ramadhan, masyarakat dapat melakukan ibadah secara bebas yang disesuaikan dengan level kepadatan di rumah ibadah selagi tetap menerapkan prokes dan melakukan vaksinasi dosis lengkap maupun booster.
“Ini adalah adalah bagian dari tatanan ekonomi baru yang kami di Kemenparekraf (Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif) akan aktif mulai menyusun secara detail kegiatan pariwisata (dan) kegiatan ekonomi kreatif,” ungkap Sandiaga.
Baca Juga: Hari Hutan Internasional, FAO Ajak Masyarakat Peduli Hutan dan Lingkungan
Dalam kegiatan transisi, lanjutnya, perlu persiapan untuk menghadapi pelbagai varian baru dari COVID-19 yang terus bermunculan.
“Persiapan menuju transisi pasca pandemi ini diharapkan selesai di pertengahan tahun atau kuartal III 2022,” kata Menparekraf. (Antara)
Berita Terkait
-
Adrian Wibowo Bersedia Main di SEA Games 2025 untuk Timnas Indonesia U-23, PSSI Lobi LAFC
-
Mees Hilgers Bikin Fisioterapis Terkejut, Prediksi Comeback Lebih Cepat
-
Enggan Tanggapi Road Map 'Garuda Membara', Sumardji: Sumbernya dari Mana?
-
Merasa Buang Waktu, Pemain Keturunan Indonesia Pilih Tinggalkan Man City Demi Gelar Sarjana Hukum
-
Eks Asisten Kluivert Gabung Raksasa Ajax Usai Didepak Timnas Indonesia
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
Terkini
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Usai CEO Ditangkap, OJK Pantau Ketat Tim Likuidasi Investree
-
Harga Emas di Pegadaian Hari Ini Kompak Melesat
-
Prudential Syariah Bayarkan Klaim dan Manfaat Rp1,5 Triliun Hingga Kuartal III 2025
-
Rupiah Melemah, Sentimen Suku Bunga The Fed Jadi Faktor Pemberat
-
Daftar Pinjol Berizin Resmi OJK: Update November 2025
-
Survei: BI Bakal Tahan Suku Bunga di 4,75 Persen, Siapkan Kejutan di Desember
-
Berapa Uang yang Dibutuhkan untuk Capai Financial Freedom? Begini Trik Menghitungnya
-
Tiru Negara ASEAN, Kemenkeu Bidik Tarif Cukai Minuman Manis Rp1.700/Liter
-
Pemerintah Bidik Pemasukan Tambahan Rp2 Triliun dari Bea Keluar Emas Batangan di 2026