Suara.com - Rencana pemerintah yang akan memberikan subsidi minyak goreng melalui Bantuan Langsung Tunai (BLT) senilai Rp300 ribu kepada para buruh ditolak oleh Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal.
Menurut dia, BLT jadi salah satu program pemerintah yang kerap jadi sasaran korupsi para pejabat terkait. Ia sendiri mengaku sudah melihat banyak kasus korupsi dari bantuan pemerintah, salah satunya yang menjerat eks Menteri Ekonomi, Juliari Batubara.
"BLT hanya gudang korupsi, semua Mensos kasus-kasus KPK karena BLT dan bansos," kata Said Iqbal dalam konferensi persnya secara virtual, Selasa (5/4/2022).
Ia mengatakan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp6,9 triliun,pemerintah bisa memberikan subsidi tidak hanya minyak goreng curah saja tapi minyak goreng kemasan.
"Tidak usah BLT, rakyat nggak butuh BLT, yang dibutuhkan harga minyak goreng turun," lanjut Said Iqbal.
Dengan alasan itulah ia lantas dengan tegas menolak usulan pemerintah terkait BLT.
"Oleh karena itu kami menolak BLT, yang benar subsidinya selain ke minyak goreng curah, juga ke kemasan," kata dia.
Penyerahan BLT kepada masyarakat, ujar Said, tidak benar-benar membela rakyat melainkan hanya menguntungkan para produsen minyak goreng yang dengan leluasa memainkan harga komoditas tersebut.
"Kalau ngasih BLT itu bukan belain orang miskin, (tapi) belain para taipan pemilik CPO. Artinya taipan-taipan itu tetap menjual minyak goreng dengan harga pasar, untungnya berkali-kali lipat, kok negara tunduk sama mafia minyak goreng," pungkas Said Iqbal.
Berita Terkait
-
Puan Maharani Setuju Jokowi Salurkan BLT Minyak Goreng, Tapi Beri Pesan Ini ke Pemerintah
-
Partai Buruh Tolak BLT Minyak Goreng: Orang Butuh Harganya Turun
-
BLT Minyak Goreng: Cara Menerima dan Syarat Mendapatkannya
-
Tolak Bantuan Minyak Goreng Presiden Jokowi, Partai Buruh: BLT Gudangnya Korupsi!
-
Daftar Bansos Tambahan dari Pemerintah Karena Dampak Perang Rusia-Ukraina, Salah Satunya BLT Minyak Goreng
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Pakar Ingatkan Risiko Harga Emas, Saham, hingga Kripto Anjlok Tahun Depan!
-
DPR Tegaskan RUU P2SK Penting untuk Mengatur Tata Kelola Perdagangan Aset Kripto
-
Mengapa Rupiah Loyo di 2025?
-
Dukungan LPDB Perkuat Layanan Koperasi Jasa Keselamatan Radiasi dan Lingkungan
-
LPDB Koperasi Dukung Koperasi Kelola Tambang, Dorong Keadilan Ekonomi bagi Penambang Rakyat
-
Profil Agustina Wilujeng: Punya Kekayaan Miliaran, Namanya Muncul di Kasus Chromebook
-
RUPSLB BRI 2025 Sahkan RKAP 2026 dan Perubahan Anggaran Dasar
-
Pemerintah Jamin UMP Tak Bakal Turun Meski Ekonomi Daerah Loyo
-
Mengapa Perusahaan Rela Dijual ke Publik? Memahami Gegap Gempita Hajatan IPO
-
KEK Mandalika Kembali Dikembangkan, Mau Bangun Marina