Suara.com - Otoritas China akhirnya memperpanjang lockdown di Shanghai seiring kenaikan kasus COVD-19 yang sangat parah, yakni mencpai 13.000 lebih kasus saat ini.
Namun, keputusan ini mendapatkan reaksi keras dari publik setempat karena adanya karantina. Saat ini, kebijakan mengatur adanya pembatasan yang kembali diperpanjang hingga waktu yang belum ditentukan.
Masyarakat di wilayah itu marah hingga menyebut pihak berwajib memisahkan orang tua dengan anak-anak mereka serta menempatkan pasien tanpa gejala dan bergejala.
"Saya tidak berpikir ini adalah ide yang baik karena lebih dari 24 bulan memasuki pandemi, kita tahu lebih banyak,” kata Jaya Dantas, profesor kesehatan internasional di Universitas Curtin menanggapi protes keras dari warga via Channel News Asia.
Ribuan warga di Shanghai dilaporkan sudah dikarantina di lokasi karantina pusat meski tanpa gejala. Pembatasan ketat mulai dilakukan kembali pada pekan lalu.
Hal ini usai pihak berwenang membahas apakah wabah COVID-19 kali ini menjadi yang terbesar setelah sebelumnya sempat meledak.
“Saat ini, pencegahan dan pengendalian epidemi Shanghai berada pada tahap yang paling sulit dan paling kritis,” kata Wu Qianyu, salah seorang pejabat lokal, Selasa (5/4/2022).
Saat ini, setdaknya ada 13.086 kasus baru virus corona tanpa gejala di Shanghai. Pihak berwenang wilayah mengatakan, angka ini naik dari 8.581 pada hari sebelumnya.
Baca Juga: Usai Pandemi, Menkeu Sri Mulyani Ungkap Ancaman Kenaikan Harga Komoditas
Berita Terkait
-
Update Covid-19 Global: Gawat, Terjadi Lonjakan Angka Kematian di Hong Kong!
-
Catat! Warga dari Sabang sampai Merauke Bisa Vaksin Covid-19 di Cimahi, Ini Lokasinya
-
Subvarian BA.2 Omicron Mendominasi Peningkatan Kasus Covid-19 di Inggris
-
Kasus COVID-19 di Inggris Meningkat, Subvarian BA.2 Omicron Mendominasi
-
Usai Pandemi, Menkeu Sri Mulyani Ungkap Ancaman Kenaikan Harga Komoditas
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
Terkini
-
Kilang Minyak Dumai Kebakaran, Stok BBM Pertamina Gimana?
-
AI Jadi Kunci Efisiensi Bisnis, Produktivitas Perusahaan Bisa Naik 40 Persen
-
Uang Pensiun DPR Digugat, Berapa Nominal yang Diterima Pensiunan DPR per Bulan?
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Neraca Dagang Surplus Terus Selama 64 Bulan, Bank Indonesia : Ekonomi Indonesia Makin Kuat
-
Pergerakan IHSG Hari Ini: Pasar Diuji, Faktor-faktor Ini Mungkin Jadi Penentu
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Subholding Gas Pertamina Integrasikan Energi Bersih dengan Pembangunan Desa Berkelanjutan
-
Hendi Prio Santoso dan Kontroversinya, Pernah Tunjuk Diri Sendiri Jadi Wakil Komisaris