Suara.com - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky secara berani menyampaikan pandangannya dan cita-citanya, agar suatu saat nanti ukraina bisa menjadi Israel.
"Saya ingin negara saya menjadi 'Israel besar' dengan wajahnya sendiri setelah invasi Rusia berakhir," ujarnya pada Kamis (7/4/2022), dikutip dari The Jerusalem Post.
Menurut dia, hal ini karena ia meyakini Ukraina tidak akan mampi menjadi negara demokrasi besar seperti negara-negara Eropa dalam jangka waktu 10 tahun mendatang.
Dengan demikian, ia memiliki gambaran, Ukraina di masa depan akan mempersenjatai warga sipil, pemukim, dan tentara guna memperkuat militer mereka.
"Saya pikir semua orang kita akan menjadi tentara besar kita. Kita tidak bisa berbicara tentang 'Swiss masa depan' - mungkin, negara kita akan bisa seperti ini lama setelahnya. Tapi kita pasti akan menjadi 'Israel besar' dengan model kita sendiri" kata Zelensky.
“Kita tidak heran kalau nanti ada perwakilan TNI atau Garda Nasional di semua institusi, supermarket, bioskop, akan ada orang yang bersenjata. Saya yakin masalah keamanan kita akan menjadi nomor satu dalam sepuluh tahun ke depan," ujarnya lagi.
Presiden yang mengakui dirinya Yahudi itu memang cukup dekat dengan pemerintah Israel pimpinan Perdana Menteri (PM) Naftali Bennett. Namun, hingga kini Israel masih belum menyampaikan protes mereka terhadap Rusia.
Sementara, Zelensky juga menuturkan, Ukraina tetap menolak tuntutan Rusia untuk melakukan de-militerisasi. Bahkan, ia justru menekankan bahwa negaranya harus memiliki tentara untuk membela rakyatnya dari Rusia di masa depan.
Selain itu, ia juga mengklaim adanya 'jaminan keamanan' dari sejumlah negara kepada Ukraina. Salah satunya Israel.
Baca Juga: Ngerinya Pembunuhan Massal Di Bucha Ukraina, Kaki Diikat Dan Kepala Ditembak
"Semua ini sedang dibahas di tingkat penasihat dan pemimpin dengan Prancis, Amerika Serikat, Turki, Inggris, Polandia, Italia, Israel, dan ada banyak teman yang ingin bergabung," kata Zelensky.
Berita Terkait
-
Ukraina Klaim 5.000 Orang Tewas Di Kota Mariupol Yang Terkepung
-
Bucha: Biden Desak Putin Diadili Atas Kejahatan Perang
-
Waspada Rusia, Negara-negara Sekutu Borong Pesawat Siluman dan Tank Abrams dari AS
-
Rusia soal Bucha: Tak Seorang Pun Warga Sipil Ukraina Mengalami Kekerasan
-
Ngerinya Pembunuhan Massal Di Bucha Ukraina, Kaki Diikat Dan Kepala Ditembak
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Litbang Kompas: Masyarakat Puas dengan Kinerja Kementan, Produksi Meningkat, Stok Beras Berlimpah
-
IHSG Cetak Rekor Tertinggi pada Perdagangan Pekan Ini, Apa Pemicunya?
-
Air Minum Bersih untuk Semua: Menjawab Tantangan dan Menangkap Peluang Lewat Waralaba Inklusif
-
Airlangga: Stimulus Ekonomi Baru Diumumkan Oktober, Untuk Dongkrak Daya Beli
-
Berdasar Survei Litbang Kompas, 71,5 Persen Publik Puas dengan Kinerja Kementan
-
Belajar Kasus Mahar 3 M Kakek Tarman Pacitan, Ini Cara Mengetahui Cek Bank Asli atau Palsu
-
BPJS Ketenagakerjaan Dukung Penguatan Ekosistem Pekerja Kreatif di Konferensi Musik Indonesia 2025
-
Kementerian ESDM Akan Putuskan Sanksi Freeport Setelah Audit Rampung
-
Indonesia Tambah Kepemilikan Saham Freeport, Bayar atau Gratis?
-
Kripto Bisa Sumbang Rp 260 Triliun ke PDB RI, Ini Syaratnya