Suara.com - Upaya untuk meningkatkan penetrasi UMKM go global masih perlu diikuti dengan berbagai program peningkatan litarasi keuangan. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI (kode saham: BBNI) melalui Kantor Cabang London pun terus meningkatkan program pendampingan agar akselerasi kinerja UMKM Go Global lebih kuat di masa pemulihan ekonomi.
Duta Besar RI Untuk Inggris Merangkap Irlandia dan IMO, Desra Percaya mengatakan, pada masa pandemi ekspor Indonesia mengalami peningkatan dan tetap surplus. Artinya, jumlah barang yang diekspor oleh Indonesia masih jauh lebih banyak, dibandingkan yang diimpor dari Inggris. Perdagangan dua negara didominasi ekspor dari Indonesia, terutama produk kayu dan furnitur.
"Tetapi nilai ini masih belum mencerminkan potensi sebenarnya dan masih ada ruang peningkatan, terutama untuk produk UMKM," kata Desra.
Untuk meningkatkan perdagangan dengan Inggris, dia mendorong produk UMKM menjadi salah satu unggulan. Untuk itu KBRI di Inggris pun melakukan upaya pendampingan, promosi, hingga bekerja sama dengan lembaga keuangan.
Salah satu kerja sama yang terjalin bersama BNI yang berada di London. Pasalnya, selain kualitas produk dan promosi, akses keuangan berperan penting bagi UMKM terutama dari sisi permodalan dan transaksi.
"KBRI menjadi fasilitator, memberikan masukan soal peluang dan hambatan yang biasanya dihadapi pelaku usaha Indonesia. Kemudian Business Matching dengan calon buyer dari Inggris untuk produk unggulan seperti rempah, furnitur, kayu, dan teskstil," tukas Desra.
Dia mengakui Indonesia masih kurang dikenal dan menjadi salah satu tantangan. Hal ini membuat diaspora yang berada di Inggris raya memiliki peran penting dalam upaya promosi dan pengenalan produk Indonesia.
"Ada 70 diaspora Indonesia yang bergerak di bidang seni kebudayaan, jasa, kuliner yang membentuk ISME UK sehingga mereka bisa mempromosikan produknya. Kemudian memfasilitasi perluasan jejaring UMKM agar sesuai dengan kebijakan pemerintah dan pasar Inggris, hingga pembiayaan kredit dengan dukungan BNI," jelasnya.
Adapun, General Manager BNI London Roekma Hari Adji mengungkapkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di masa mendatang akan terus berkembang, terutama dengan pesatnya perkembangan digital.
Melihat hal itu BNI senantiasa untuk selalu memberikan sebuah solusi dan literasi keuangan agar UMKM bisa bangkit dan menembus pasar global.
"Kami akan memaksimalkan kapabilitas BNI untuk berkontribusi agar UMKM bisa Go Global. Salah satunya melalui BNI Xpora, kami berupaya memberikan solusi end to end untuk UMKM sehingga bisa menembus pasar global," kata Adji.
Baca Juga: 3 Daftar Setoran Awal BNI, Ini Bedanya Taplus dan Taplus Muda
Lebih lanjut, Adji menyampaikan literasi keuangan menjadi salah satu solusi bagi pelaku UMKM untuk memahami bagaimana berbisnis dengan pelaku global. Minimnya literasi keuangan seringkali menjadi hambatan bagi UMKM untuk naik kelas ataupun menembus pasar global.
"International desk dan trade finance specialist BNI siap memberikan literasi keuangan terkait dengan transaksi global dan manajemen risikonya, serta kiat-kiat berbisnis secara global," jelas Adji.
BNI juga berusaha menghubungkan antara UMKM Indonesia dengan UMKM diaspora di Inggris (business matching). Menghubungkan UMKM lokal dengan diaspora pun menurutnya bisa menjadi salah satu upaya peningkatan ekspor UMKM ke Inggris.
"Di Inggris masih perlu memperkenalkan produk UMKM lokal karena produk Indonesia masih perlu diperkenalkan, jadi untuk membantu UMKM binaan BNI, kami memperkenalkannya melalui ekosistem UMKM diaspora, mengikutsertakan dalam pameran di Inggris yang berskala international," ujarnya.
Ketika UMKM tersebut mampu melakukan ekspor, dan ingin memperluas pasar. BNI melalui cabang-cabangnya di luar negeri pun akan memberikan solusi keuangan terkait permodalan kerdit ekspor, modal kerja, atau kredit investasi.
"Bagi mereka yang memiliki rencana pengembangan usaha, BNI memiliki solusi secara end to end," kata dia.
Berita Terkait
-
Cara Cek Penerima BPUM 2022 di eform.bri.co.id yang Cair Sebelum Lebaran
-
Mantab! DOKU dan Sesi Tuku Dorong Penerapan Digitalisasi Pembayaran UMKM di Jateng
-
Perkuat Kolaborasi, BNI Buka Peluang Pasar di Korea Selatan
-
DPRD Jateng Dorong Pemerintah Dukung Terus Koperasi dan UMKM
-
Koperasi dan UMKM Dikenal Tangguh Hadapi Krisis, Perlu Terus Didukung Pemerintah
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Purbaya: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,04% Q3 2025, Belanja Pemerintah Ikut Ngegas
-
Pinjaman KUR BRI di Bawah Rp100 Juta Tidak Wajib Pakai Agunan? Ini Penjelasannya
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
ASN Bolos, Hak Pensiun Langsung Hilang
-
Aset Kripto Masuk Jurang Merah, Tekanan Jual Bitcoin Sentuh Level Terendah 6 Bulan
-
Rupiah Masuk Zona Hijau Lawan Dolar Amerika, Terangkat Sentimen Ini
-
Prabowo Panggil Dasco 2 Kali Sepekan: Urusan Perut Rakyat Jadi Taruhan
-
Bos OJK: Ada Tiga Cara Perkuat Pasar Modal Indonesia, Ini Kuncinya
-
IHSG Bergerak Dua Arah di Awal Sesi Jumat, Cermati Saham-saham Ini
-
Alasan Menkeu Purbaya Ngotot Gali Pajak dari Ekspor Emas