Suara.com - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengklaim, realisasi investasi di Indonesia merata dari berbagai belahan dunia dan tidak dikuasai satu negara tertentu.
Dalam realisasi investasi secara daring di Jakarta, Rabu (27/4/2022), Bahlil mengatakan, Singapura masih menjadi negara yang paling banyak menanamkan modal di Indonesia dengan 3,6 miliar dolar AS.
"Singapura ini saya tidak bosan-bosan mengatakan jangan kita terkecoh dengan data soal negara asal ini. Karena Singapura itu saya tidak yakin bahwa ini uang orang Singapura semua. Singapura ini cuma jadi hub saja," katanya.
Di posisi kedua, ada Hong Kong dengan realisasi investasi sebesar 1,5 miliar dolar AS. Disusul kemudian oleh China dengan 1,4 miliar dolar AS dan Jepang dengan 800 juta dolar AS dan Amerika Serikat dengan 600 juta dolar AS.
"Jepang dan AS ini kuartal I tahun lalu tidak masuk lima besar. Tapi sejak kuartal IV 2021 sudah masuk dan posisinya stabil. Jadi sudah merata, beda dengan anggapan seolah investasi di negara kita hanya dikuasai satu negara tertentu," katanya.
Tidak hanya dari benua Asia dan Amerika, investasi Indonesia juga jadi tujuan sejumlah negara Eropa. Sebut saja Inggris dan Belanda yang masuk di posisi delapan dan sepuluh.
Investasi Inggris sepanjang Januari-Maret 2022 mencapai 228,4 juta dolar AS sementara investasi Belanda mencapai 178 juta dolar AS.
"Kalau tahun kemarin ada Swiss, sekarang Inggris dan Belanda. Jadi sudah mulai merata," katanya.
Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi pada triwulan I 2022 mencapai Rp282,4 triliun, tumbuh 28,5 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp219,7 triliun.
Baca Juga: Singapura Eksekusi Mati Seorang Warga Malaysia
Realisasi investasi di periode tersebut juga tercatat tumbuh 16,9 persen dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sebesar Rp241,6 triliun sehingga berhasil mencetak rekor pertumbuhan tertinggi sepanjang 10 tahun terakhir.
Realisasi investasi di triwulan I 2022 sebesar Rp282,4 triliun telah mencapai 23,5 persen dari target yang diminta Presiden Jokowi sebesar Rp1.200 triliun pada tahun ini.
Berita Terkait
-
H-6 Lebaran, Pelni Berangkatkan 482 Pemudik Dari Pelabuhan Tanjung Priok ke Bangka Belitung
-
Tak Pusingkan Hasil Survei, Jubir Maruf Amin: Justru Tak Wajar Jika Kepuasan Publik ke Wapres Lebih Tinggi dari Presiden
-
Libur Lebaran, Yuk Nonton Film Indonesia!
-
Hasil Uji Coba: Timnas Indonesia U-23 Kalah 2-3 dari Daejon Citizen
-
Singapura Eksekusi Mati Seorang Warga Malaysia
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Usai Ratas dengan Prabowo, Menkeu Purbaya: Ekonomi Akan Tumbuh Lebih Cepat
-
Cek Fakta: Benarkah Ada PHK Massal di PT Gudang Garam?
-
Saham Perbankan Rontok Setelah Sri Mulyani Dicopot, OJK Minta Investor Tidak Panik
-
Rahasia Saldo DANA Kaget untuk Kamu, Klaim 3 Link Aktif Ini Sebelum Kehabisan
-
Gaji DPR Turun Drastis, Dasco: Beban Negara Berkurang, Legislator Bekerja Lebih Baik
-
Pelaksana Ketua LPS Segera Diumumkan, Gantikan Purbaya Yudhi Sadewa
-
Apa Itu Scalper? Strategi Andalan Yudo Sadewo Anak Menkeu di Dunia Kripto, Punya Kesan Negatif
-
Adu Aset Properti Menkeu Purbaya vs Sri Mulyani, Keduanya Tersebar di Berbagai Kota
-
Apa Itu NJOP? Pengertian, Fungsi dan Cara Menghitungnya
-
IHSG Merosot 1,78 Persen, Reshuffle Kabinet Bikin Investor Waspada