Suara.com - Masyarakat sebuah negara kerap jengkel jika mendengar kata korupsi dilakukan oleh pejabat publik. Korupsi pula yang menjadi alasan masyarakat Malaysia benci pemerintahnya.
Pemimpin Malaysia yang kerap dibandingkan dengan Jokowi disebut-sebut oleh rakyat tidak lebih baik dalam perkara penanganan kasus korupsi.
Seorang kolumnis Malaysia Adzhar Ibrahim yang menulis untuk Free Malaysia Today (FMT) bahkan pernah menyebutkan situasi politik negaranya tidak pernah stabil. Penyebabnya tentu saja perkara korupsi. Adzhar Ibrahim menilai penanganan korupsi yang dilakukan Jokowi di Indonesia jauh lebih baik ketimbang di negaranya sendiri.
Kondisi korupsi di Malaysia, lanjut Adzhar Ibrahim jauh lebih parah mengingat generasi masa kini jauh lebih lembek. Malaysia yang sempat lebih baik dari Indonesia dinilai turun kasta dan justru menjadi lebih buruk. Masyarakat Malaysia terlalu terlena dengan kemajuan sehingga mereka justru terkena imbasnya.
Melansir portal berita Malaysia nst.com, tahun ini Negeri Jiran berada di posisi ke-62 dari 180 negara dalam hal korupsi sektor publik menurut Indeks Persepsi Korupsi Internasional (CPI). Sebelumnya pada 2020 negara tersebut berada di posisi ke 57.
Presiden Transparency International Malaysia Dr Muhammad Mohan mengatakan Malaysia mencetak 48 dari 100 poin dalam indeks, dibandingkan dengan skor 2020 sebesar 51. Mohan mengatakan beberapa alasan mengapa Malaysia menyimpang dari jalurnya adalah karena reformasi kelembagaan yang macet.
"Empat pemerintah terakhir tidak memiliki kemauan politik untuk mengajukan membuat UU yang mengatur tata kelola pembiayaan dalam pemerintahan. Dengan demikian, politik uang masih merajalela, termasuk saat pemilihan umum,” katanya.
Sayangnya, kondisi ini justru membuat Komisi Anti Korupsi Malaysia kehilangan taring untuk melakukan tugas-tugasnya.
Kondisi ini bertentangan dengan kemauan masyarakat Malaysia. Sebanyak 71% rakyat, menurut survei Transparency International Malaysia, menilai korupsi adalah problem besar yang harus segera diselesaikan.
Baca Juga: Aksi Heroik Wanita Menahan Mobil Sahabat Jalan Tanpa Arah, Ini Penyebabnya
Dari semua lembaga publik, pejabat Parlemen, Polisi dan Pemerintah menempati peringkat tertinggi untuk persepsi korupsi, dengan masing-masing 36%, 30% dan 28% orang yang percaya bahwa lembaga tersebut memang terlibat kasus rasuah. Perlu juga disebutkan bahwa 39% dari semua responden sangat percaya bahwa korupsi sedang meningkat.
Namun, dalam pertanyaan lain, 67% merasa bahwa pemerintah melakukan pekerjaan yang baik dalam memerangi korupsi. Di sini, kemungkinan umpan balik positif ini disebabkan oleh tindakan agresif yang diambil oleh otoritas penegak hukum.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni
Berita Terkait
-
Viral Rumah Pria Tua Ini dari Luar Seperti Gubuk, Ternyata Dalamnya Bikin Kaget
-
Lagi Asik Duet Bareng Biduan Cantik, Pria Ini Justru Nyaris Dilempar Kursi
-
Buronan Korupsi Pengadaan Komputer di Toraja Utara Ditangkap Tim Tabur Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan
-
Sumber Kekayaan Lin Che Wei, Tersangka Baru Kasus Mafia Ekspor CPO
-
Aksi Heroik Wanita Menahan Mobil Sahabat Jalan Tanpa Arah, Ini Penyebabnya
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pelanggan Pertamina Kabur ke SPBU Swasta, Kementerian ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM
-
Kementerian ESDM Larang SPBU Swasta Stop Impor Solar di 2026
-
59 Persen Calon Jamaah Haji Telah Melunasi BIPIH Melalui BSI
-
Daftar Lengkap Perusahaan Aset Kripto dan Digital yang Dapat Izin OJK
-
CIMB Niaga Syariah Hadirkan 3 Produk Baru Dorong Korporasi
-
Negara Hadir Lewat Koperasi: SPBUN Nelayan Tukak Sadai Resmi Dibangun
-
Kemenkop dan LPDB Koperasi Perkuat 300 Talenta PMO Kopdes Merah Putih
-
Kantor Cabang Bank QNB Berguguran, OJK Ungkap Kondisi Karyawan yang Kena PHK
-
Sepekan, Aliran Modal Asing ke Indonesia Masuk Tembus Rp240 Miliar
-
Bahlil akan Pangkas Produksi Nikel, Harga di Dunia Langsung Naik