Suara.com - CEO Binance Changpeng Zhao mengungkap percakapan internal pimpinan perusahaan yang ia pimpin sesaat setelah kehancuran nilai Terra (LUNA) dan Terra USD (UST). Ia menyebut, Binance rugi US$1,6 milyar atau setara Rp23,4 triliun hanya dalam waktu kurang dari 5 menit.
Percakapan yang melibatkan Zhao dengan Kepala Produk Binance, Mayur Kamat itu banyak membahas aset simpanan 15 juta LUNA milik Binance yang didapatkan melalui investasi awal senilai US$3 juta pada atau sekitar Rp33 miliar pada tahun 2018 silam.
Kini, simpanan yang hanya senilai US$2.700 atau sekitar Rp39 juta itu sudah diikhlaskan oleh Binance sembari berharap Terra mengutamakan untuk ganti rugi para investor ritel.
Kamat sendiri mengaku tak mampu berkata-kata usai aset yang awalnya senilai Rp33 miliar berubah menjadi Rp39 juta saja dalam waktu kurang dari lima menit.
Perusahaan sebesar Binance pun tidak bisa memungkiri peristiwa ini turut memberi dampak pada perusahaan. Manajemen tetap berusaha meminimalisir dampak negatif dari keruntuhan tersebut.
Meski rugi miliaran dolar dari LUNA, Kamat dalam pengakuannya kepada Crypto Slate mengaku tetap optimis kepercayaan investor terhadap kripto tetap tinggi, terutama mereka yang mendukugn Binance.
Sementara, bisa jadi Binance tidak memiliki pilihan soal LUNA senilai US$1,6 milyar tersebut. Sebab, aset Binance disimpan memakai private key yang membutuhkan multi-signature, sehingga sulit mengakses dana sebesar itu dalam waktu singkat.
Sejak 9 Mei 2022, nilai LUNA anjlok 98 persen dalam kurun waktu 48 jam saja. UST diperdagangkan pada harga US$0,21.
Hubungan algoritmis antara LUNA dan UST menyebabkan LUNA kehilangan 100 persen nilai. Akibatnya, simpanan LUNA Binance sempat bernilai US$20,4.
Baca Juga: Pendiri Terra LUNA Do Kwon Diburu Pihak Berwajib, Terancam Denda 100 Miliar Dolar AS
Kala itu, Zhao menyebut, ia tidak akan menjual 15 juta LUNA pada 16 Mei 2022 karena nilai aset itu sudah terlampau ambruk.
Zhao juga mengatakan, tim Terraform sangat lambat dalam mengatasi keruntuhan nilai aset hingga situasi menjadi tidak terkendali, membuat UST sulit kembali ke 1 dolar AS.
Menurut Zhao, insiden kegagalan UST dapat dihindari jika Luna Foundation Guard (LFG) menggunakan dana cadangan ketika nilai UST mulai melemah 5 persen terhadap USD.
Berita Terkait
-
Forking Kripto: Penjelasan, Tujuan dan Manfaatnya di Bursa Pasar
-
Wirda Mansur Dituding Melakukan Penipuan Kripto, Lelaki Ini Tuntut Ganti Rugi
-
Investor Kehilangan Aset Miliaran di Kripto LUNA, Do Kwon Buat Pengakuan Mengejutkan
-
Pasar Kripto Global Sedang Anjlok, Begini Kata Analis
-
Kehilangan Duit Rp5 Triliun di Kripto Terra LUNA, CEO Galaxy Capital: Merusak Kepercayaan Publik
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Zambia: Garuda Muda Bidik 3 Poin Perdana
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
Terkini
-
3 Fakta Pengungkapan TPPU PT UP: Sembunyikan Aset di Singapura, Rugikan Negara Rp317 M
-
Pertamina Pasok 100 Ribu Barel BBM Murni ke BP-AKR
-
BCA Gelar Indonesia Knowledge Forum 2025: Wujud Nyata Dukung Indonesia Emas 2045
-
Relaksasi dari ESDM, Amman Dapat Kuota Ekspor 480.000 dmt Tembaga
-
Awal Pekan, Rupiah Demam Lawan Dolar Amerika
-
Penyebab Laba Bersih MedcoEnergi Turun 69 persen di Kuartal III-2025
-
Awali Pekan ini, Harga Emas Antam Jatuh Jadi Rp 2.278.000 per Gram
-
Jamkrindo Kucurkan Penjaminan Kredit Rp 186,76 Triliun Hingga September 2025
-
IHSG Berada di Zona Hijau pada Perdagangan Pagi ini
-
Pupuk Indonesia Groundbreaking Pabrik Soda Ash Pertama, Siap Hemat Devisa Rp1,25 Triliun Per Tahun