Suara.com - Harga minyak dunia melonjak lebih dari 2 persen pada perdagangan hari Rabu dan membuat komoditas ini naik ke level tertinggi 13-minggu.
Kenaikan ini dipicu karena permintaan bensin Amerika yang terus meningkat meski harga BBM mencapai rekor.
Mengutip CNBC, Kamis (9/6/2022) minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup melambung USD3,01, atau 2,5 persen menjadi USD123,58 per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI), patokan Amerika, melesat USD2,70, atau 2,3 persen menjadi berakhir di posisi USD122,11.
Itu adalah penutupan tertinggi untuk Brent dan WTI sejak 8 Maret, yang merupakan setelmen tertinggi sejak 2008.
Di sisi lain, ekspektasi bahwa permintaan minyak China akan meningkat menghadapi kekhawatiran pasokan di beberapa negara, termasuk Iran.
Iran mengatakan pihaknya menghapus dua kamera pengintai Badan Energi Atom Internasional di fasilitas pengayaan uraniumnya ketika dewan pengawas nuklir PBB itu mengeluarkan resolusi yang mengkritik Teheran karena gagal menjelaskan sepenuhnya jejak uranium di situs yang tidak diumumkan.
Langkah itu meningkatkan ketegangan dengan Amerika Serikat dan negara lain yang bernegosiasi dengan Iran mengenai program nuklirnya, dan kemungkinan akan membuat sanksi tetap berlaku dan potensi minyak Iran menggerojoki pasar global bakal lebih lama.
Analis mengatakan kesepakatan nuklir dengan Iran dapat menambah sekitar 1 juta barel per hari minyak mentah untuk pasokan dunia.
Persediaan minyak mentah komersial Amerika di luar dugaan meningkat minggu lalu, sementara minyak mentah di Strategic Petroleum Reserve (SPR) turun dengan jumlah rekor karena input penyulingan melejit ke level tertinggi sejak Januari 2020, kata Badan Informasi Energi.
Baca Juga: Pasokan Kian Ketat, Harga Minyak Dunia Melesat
Stok bensin Amerika turun 800.000 barel karena permintaan bahan bakar melonjak meski harga BBM membumbung tinggi. Analis yang disurvei Reuters memperkirakan stok bensin naik 1,1 juta barel.
"Penarikan bensin adalah sorotan dari laporan tersebut dengan pasar yang ketat di seluruh Amerika," kata Tony Headrick, analis CHS Hedging, mencatat permintaan tetap kuat bahkan dengan harga bensin di atas USD5 per galon di banyak bagian negara itu.
Klub otomotif AAA mengatakan rata-rata harga bensin reguler ritel nasional mencapai rekor USD4,955 per galon, Rabu.
Indeks saham China dan Hang Seng Hong Kong menyelesaikan perdagangan pada penutupan tertinggi dua bulan. Trader minyak memperkirakan permintaan bahan bakar akan pulih karena penguncian untuk memerangi pandemi mereda di importir minyak terbesar dunia itu.
"Dengan pulihnya permintaan sebanyak 1,0 juta barel per hari di China dan meningkat secara musiman di Amerika, bahkan rekor penarikan SPR mungkin terbukti tidak cukup kuat untuk menyeimbangkan pasar yang kekurangan pasokan secara signifikan," kata analis EBW Analytics.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
Terkini
-
Harga Emas Antam Hari Ini Masih Kesulitan Tembus Level Rp2,5 Juta
-
Bank Indonesia : Pasokan Uang Tunai di Wilayah Bencana Sumatera Aman
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
-
Harga Emas Pegadaian Hari Ini 18 Desember 2025: Galeri 24 dan UBS Naik Tajam!
-
Cara Cek Penerima PIP 2026 Melalui HP dan Jadwal Pencairan Dana
-
Jaga Daya Beli dan Inflasi Pangan, AGP Gelar Pasar Murah di 800 Titik
-
Lonjakan Penipuan Digital Jadi Alarm, Standar Keamanan Siber Fintech Diperketat
-
Indonesia Kukuhkan Diri Jadi Episentrum Blockchain & Web3 Asia Tenggara
-
Pakar Ingatkan Risiko Harga Emas, Saham, hingga Kripto Anjlok Tahun Depan!
-
DPR Tegaskan RUU P2SK Penting untuk Mengatur Tata Kelola Perdagangan Aset Kripto