Suara.com - Ada berbagai macam cara menabung di dunia ini. Salah satunya adalah berinvestasi di reksadana. Apa saja cara berinvestasi di reksadana? Simak penjelasan lengkapnya berikut.
Beberapa orang mungkin memilih saham atau properti sebagai investasi. Nyatanya, ada berbagai macam investasi yang dapat kita mulai dari nominal kecil.
Salah satu pilihan investasi mulai dari jangka pendek hingga jangka panjang adalah reksadana. Menyandur dari website www.ojk.go.id, reksadana memiliki arti sebagai sebuah wadah untuk menghimpun dana yang disetorkan oleh masyarakat dan dikelola oleh badan berbasis hukum yang bernama manajer investasi, dan kemudian akan diinvestasikan di dalam surat berharga seperti saham,obligasi, dan instrumen pasar uang lain.
Dalam arti lain, reksadana ini mencakup investasi berbentuk uang yang akan disimpan ke surat-surat berharga. Manajer investasi yang terdapat dalam perusahaan penyedia layanan reksadana tersebut akan mengelola dana sesuai pemasukan yang ada. Hal ini tentu tidak membuat para pengguna investasi reksadana merasa direpotkan ketika harus berurusan dalam perhitungan investasi.
Bahkan, di beberapa platform penyedia reksadana ada yang menerima investasi reksadana mulai dari Rp 10 ribu rupiah. Menarik bukan? Tapi, ada baiknya kita mengetahui tentang bagaimana cara berinvestasi yang baik dan benar di reksadana.
Simak beberapa poin penting cara berinvestasi di reksadana berikut.
1. Pahami tujuan investasimu
Sebelum memilih berinvestasi, kita harus tahu terlebih dahulu tujuan investasi yang kita lakukan. Apakah kita ingin menggunakan hasil investasi tersebut untuk membeli mobil dalam 5 tahun mendatang? Atau menabung untuk sekolah anak? Atau tujuan lain yang disesuaikan dengan keinginanmu.
Tidak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan orang terdekat agar mereka bisa memahami dan memberikan saran untuk tujuan investasimu.
Baca Juga: Luhut Klaim Harga Minyak Goreng di Jawa Tengah Sudah Turun
2. Pelajari tipe keuanganmu
Setiap orang memiliki cara masing-masing dalam mengelola finansial. Beberapa orang memilih membagi pendapatan dan pengeluaran per bulan menjadi sebuah persentase agar lebih mudah dalam mengevaluasinya.
Nah, jika kamu sudah memahami bagaimana tipe keuanganmu, kita bisa dengan mudah mengalokasikan pendapatan ke instrumen investasi per bulannya.
3. Pilih jenis profil risikomu
Profil risiko ini memberikan refleksi kepada setiap orang yang akan berinvestasi dan cara mereka menghadapi risiko seperti naik turunnya harga saham atau bahkan saat saham anjlok.
Profil risiko ini secara garis besar terbagi menjadi tiga, yaitu Konservatif, Moderat, dan Agresif. Untuk profil risiko konservatif sendiri merupakan tipikal investasi yang memiliki risiko paling rendah sehingga jika terjadi saham anjlok, kerugian tidak terlalu besar.
Berita Terkait
-
Luhut Klaim Harga Minyak Goreng di Jawa Tengah Sudah Turun
-
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Luhut Khawatir: Tidak Bisa Terus Begini
-
Polisi Sita Aset Senilai Rp 67 Miliar dalam Kasus Penipuan Investasi Binomo yang Libatkan Indra Kenz
-
Nilai Aset Sementara yang Disitia Terkait Kasus Penipuan Investasi Binomo Sudah Mencapai Rp67 Miliar
-
Nilai Aset Para Tersangka Penipuan Investasi Binomo yang Disita Mencapai Rp 67 Miliar
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
Terkini
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
Harga Emas Stabil di US$ 4.000, Apakah Bisa Tembus Level US$ 5.000?
-
Prediksi Bitcoin: Ada Proyeksi Anjlok US$ 56.000, Analis Yakin Sudah Capai Harga Bottom
-
Bocoran 13 IPO Saham Terbaru, Mayoritas Perusahaan Besar Sektor Energi
-
MEDC Kini Bagian dari OGMP 2.0, Apa Pengaruhnya
-
Industri Pelayaran Ikut Kontribusi ke Ekonomi RI, Serap Jutaan Tenaga Kerja
-
Emiten CGAS Torehkan Laba Bersih Rp 9,89 Miliar Hingga Kuartal III-2025
-
Grab Akan Akuisisi GoTo, Danantara Bakal Dilibatkan
-
ESDM Kini Telusuri Adanya Potensi Pelanggaran Hukum pada Longsornya Tambang Freeport
-
Industri Biomassa Gorontalo Diterpa Isu Deforestasi, APREBI Beri Penjelasan