Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membangun Kawasan Industri Terpadu Batang untuk memproduksi berbagai produk seperti kaca, pipa, hingga baterai listrik. Kawasan ini telah dilakukan pengerjaan tahap pertama di luas lahan 450 hektare.
Wakil Ketua DPRS Sulawesi Selatan Syahruddin Alrif menyebut, hadirnya Kawasan industri tersebut bentuk upaya pemerintah dalam memaksimalkan potensi sumber daya alam yang ada.
Pasalnya, menurut dia, selama ini eksplorasi hasil bumi hanya mengekspor raw material, sehingga adanya Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) bisa menambah nilai sebelum di ekspor.
“Investasi yang dilakukan seperti pabrik yang sekarang di bangun di Jawa itu 450 hektare, sebuah terobosan yang cukup besar,” tegas Syahruddin ditulis Kamis (16/6/2022).
Politisi NasDem ini mengatakan, sejauh ini kebijakan makro ekonomi Jokowi sudah tepat. Terutama kebijakan hilirisasi mineral yang membuat Indonesia bisa memaksimalkan semua potensi sumber daya alamnya.
Dia menyebut, dengan adanya hilirisasi akan berdampak besar kepada masyarakat. Dia menyebut manfaat yang bisa diambil ialah nilai yang lebih tinggi daripada mengekspor raw material.
“Kebijakan pemerintah pusat secara makro sudah sangat tepat, dengan selama ini kita hanya mengeksplorasi kemudian mengirim dalam bentuk bahan mentah, raw material, sekarang pemerintah tak lagi menjual dalam bentuk raw material tetapi mengolah hasilnya,” jelasnya.
“Tentu nilainya lebih tinggi, sama dengan nikel diubah jadi elitium untuk bahan mobil listrik,” tutupnya.
Sebelumnya, Jokowi meresmikan KITB di Jawa Tengah untuk meningkatkan nilai tambah dari bahan mineral yang ada terutama nikel yang menjadi bahan utama baterai. Dengan adanya KITB tersebut diharapkan berdampak ada ekonomi dan menjadikan Indonesia sebagai produsen utama baterai dunia.
Baca Juga: Jalan Lintas Kawasan Industri di Batam Rusak Parah
Berita Terkait
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
Terkini
-
Koperasi dan UMKM Jadi Prioritas Kelola Tambang, Pemerintah Dorong Pemerataan Ekonomi
-
Nilai Tukar Rupiah Menguat Jumat Sore
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Bahlil Siap Bersih-Bersih Pejabat Kementerian ESDM yang Main Mata
-
24,6 Juta Hektare Pulih, RI Jadi Pusat Inovasi Restorasi Lahan Gambut
-
Perusahaan Prajogo Pangestu Akuisisi Jaringan SPBU ExxonMobil di Singapura
-
Bahlil Tak Ambil Pusing Soal Tambang Emas di Mandalika: Proses Hukum Aja!
-
Bom Waktu Utang Whoosh: Deretan BUMN Ini Ikut Kena 'Getah' Proyek Kereta Cepat
-
DEN: 130.000 Lapangan Kerja Baru Segera Dibuka di Jawa Tengah
-
Menkeu Purbaya Girang Tak Dilibatkan Urusan Utang Whoosh: Top!