Suara.com - Salah satu pabrikan elektronik dunia, LG Electronics Co yang baru saja mengakuisisi produsen pengisi daya kendaraan listrik di Korea Selatan memeastikan bisnis mereka dalam pengisian daya kendaraan listrik di tengah dorongan elektrifikasi global.
LG sebelumnya mengakuisisi 60 persen saham AppleMango Co dengan nilai tidak disebutkan, sedangkan GS Energy Corp. dan GS Neotek masing-masing mengambil alih 34 persen dan 6 persen saham di perusahaan itu untuk mengamankan mesin pertumbuhan baru.
Melansir dari Yonhap via Antara, pada Senin (27/6/2022), LG berencana membangun jalur produksi pengisian daya kendaraan listrik di LG Digital Park di Pyeongtaek, sekitar 60 kilometer selatan Seoul, dalam tahun ini.
Dengan akuisisi tersebut, LG bertujuan untuk memperkuat portofolio bisnisnya bersama dengan bisnis elektronik otomotif yang ada di era kendaraan listrik, kata pernyataan itu.
AppleMango, didirikan pada tahun 2019, memiliki teknologi canggih dalam pembuatan pengisi daya yang lambat dan cepat, baik untuk penggunaan rumah tangga maupun komersial.
Pasar solusi pengisian daya kendaraan listrik dunia diperkirakan akan tumbuh menjadi 410 triliun won (316 miliar dollar AS) pada 2030 karena pembuat mobil dengan cepat mengadopsi kendaraan bertenaga baterai dalam jajaran produk mereka di tengah peraturan emisi yang lebih ketat.
Berita Terkait
-
Demi Mengejar Tesla, BMW Garap Produksi Mobil Listrik di China
-
Terus Banggakan Formula E, Anies Baswedan: Dampak Ekonomi Capai Rp2,6 Triliun
-
Berapa Biaya Perawatan Mobil Listrik DFSK Gelora E?
-
Tips Merawat Baterai Mobil Listrik ala Hyundai
-
Anies Baswedan Kembali Banggakan Formula E: Berikan Dampak Ekonomi Rp2,6 T Hingga Pertumbuhan PDRB 0,1 Persen
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- 7 Fakta Pembunuhan Sadis Dina Oktaviani: Pelaku Rekan Kerja, Terancam Hukuman Mati
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Air Minum Bersih untuk Semua: Menjawab Tantangan dan Menangkap Peluang Lewat Waralaba Inklusif
-
Airlangga: Stimulus Ekonomi Baru Diumumkan Oktober, Untuk Dongkrak Daya Beli
-
Berdasar Survei Litbang Kompas, 71,5 Persen Publik Puas dengan Kinerja Kementan
-
Belajar Kasus Mahar 3 M Kakek Tarman Pacitan, Ini Cara Mengetahui Cek Bank Asli atau Palsu
-
BPJS Ketenagakerjaan Dukung Penguatan Ekosistem Pekerja Kreatif di Konferensi Musik Indonesia 2025
-
Kementerian ESDM Akan Putuskan Sanksi Freeport Setelah Audit Rampung
-
Indonesia Tambah Kepemilikan Saham Freeport, Bayar atau Gratis?
-
Kripto Bisa Sumbang Rp 260 Triliun ke PDB RI, Ini Syaratnya
-
Duta Intidaya (DAYA) Genjot Penjualan Online di Tanggal Kembar
-
4 Fakta Penting Aksi BUMI Akuisisi Tambang Australia Senilai Rp 698 Miliar