Suara.com - Pertamina kurangi kuota BBM jenis pertalite untuk dua Agen Penyalur Premium dan Minyak Solar (APMS) di Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua hingga 60 kiloliter.
Disampaikan Pj APMS Anwarudin dan Lasminingsih, Yono di Wamen, pengurangan ini membuat isu di tengah masyarakat Jayawijaya yang menuduh adanya pembatasan yang diberlakukan pihak APMS dalam pembelian pertalite.
"Sebenarnya kami tidak pernah melakukan pembatasan. Hanya saja pendistribusian harus dilakukan seimbang," katanya.
Ia melanjutkan, kuota pertalite di APMS Anwarudin sebelumnya adalah 325 kilo liter, namun ada pengurangan 50 kiloliter sehingga yang diterima hanya 272 kiloliter.
"Sedangkan untuk solar, kuota tetap 90 Kl," ungkap dia, dikutip dari Antara.
Sementara untuk APMS Lasminingsih, kuota pertalite sebelumnya 360 kiloliter, dikurangi 60 kiloliter sehingga menjadi 300 kiloliter. Solar alokasinya tetap 120 kl, katanya.
Meski demikian, ia memastikan pihak Pertamina menambah BBM jenis Pertamax dan Dextalite.
"Di APMS Anwarudin, untuk oertamax ada tambahan 65 kl dan dextalite 110 kl. Kalau di Lasminingsih, produk pertamax ada tambahan 50 kl dan dextalite 100 kl. Ini harus didistribusikan semua sehingga memang harus seimbang," katanya.
Yono menjelaskan bahwa banyak warga memilih pertalite dan solar ketimbang pertamax dan dextalite, sebab selisih harganya cukup besar.
Baca Juga: Soal Pengesahan RUU DOB Papua, Hidayat Nur Wahid Harap Tak Ada Celah Hadirnya Kelompok Separatis
"Contoh pertalite ke pertamax, itu punya selisih harga Rp5.100, sedangkan solar ke dextalite selisih harganya Rp8.100 per liter," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Banyak Beredar Aplikasi MyPertamina Palsu, Waspada Pencurian Data Pribadi
-
Cara Beli Pertalite Pakai Aplikasi MyPertamina
-
Ini Daftar Harga BBM Pertamina, Shell, Vivo, BP Terbaru, Harga Naik Per 1 Juli!
-
Tukang Bensin Eceran Pede Jualan di Depan SPBU, Pembeli Bahkan Sampai Mengantre, Publik: Sing Penting Yakin!
-
Soal Pengesahan RUU DOB Papua, Hidayat Nur Wahid Harap Tak Ada Celah Hadirnya Kelompok Separatis
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik November 2025, Cocok Buat PUBG Mobile
-
Ratusan Hewan Ternak Warga Mati Disapu Awan Panas Gunung Semeru, Dampak Erupsi Makin Meluas
Terkini
-
25 Juta UMKM Onboarding ke E-Commerce, Siap Ngegas Pertumbuhan Ekonomi
-
Menko Airlangga Buka Peluang Swasta Bisa Ikut Impor BBM dan LPG dari AS
-
Sosok Ken Dwijugiasteadi: Eks Dirjen Pajak Terjerat Dugaan Kasus Tax Amnesty
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
Menko Airlangga: Ekonomi Digital Indonesia Bakal Melejit 6 Kali Lipat, Tembus Rp9.000 Triliun!
-
NeutraDC Jalin Kerja Sama dengan AMD Perkuat Infrastruktur AI di Asia Tenggara
-
Pedagang Thrifting Minta Legalisasi dan Bersedia Bayar Pajak, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Peduli
-
Purbaya Ogah Terima Pajak dari Pedagang Thrifting, Anggap Ilegal Layaknya Ganja
-
Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
-
Didampingi PNM Urus Dokumen Usaha, Ibu Rantiyem Mantap Kembangkan dan Wariskan Usaha Batik