Suara.com - Suku bunga dana federal yang mendadak berubah diklaim bisa menekan ekonomi dan pasar keuangan, sementara kenaikan yang stabil dan terkomunikasikan dengan baik lebih disukai mengingat ketidakpastian tentang seberapa keras .
Presiden The Fed Kansas City Esther George juga mengatakan, kenaikan suku bunga akan memukul pengeluaran bisnis dan rumah tangga.
"Dengan inflasi yang mencapai level tertinggi 40 tahun, kasus untuk terus menghapus akomodasi kebijakan sudah jelas," kata George.
Meski demikian, ketepatan dan waktu yang tepat terkait suku bunga harus naik jadi pertanyaan tersendiri, kata dia dalam sambutan yang dibuat ketika beberapa rekannya telah mendukung kenaikan tiga perempat poin kedua berturut-turut pada pertemuan The Fed Juli mendatang.
George tidak setuju dengan peningkatan sebesar itu pada Juni, lebih memilih kenaikan setengah poin yang diharapkan publik sampai akhir pekan sebelum pertemuan.
"Kecepatan di mana jalan ini terbentang perlu diseimbangkan dengan hati-hati terhadap keadaan ekonomi dan pasar keuangan," kata George.
Sejak Maret, Bank Sentral AS telah menaikkan suku bunga untuk mencoba mengekang inflasi dan dalam waktu tiga pertemuan telah bergerak dalam seperempat poin, kemudian setengah poin, kemudian tiga perempat poin. Ini telah memicu perubahan cepat dalam kondisi keuangan yang terlihat pada suku bunga hipotek rumah yang lebih tinggi dan penataan kembali pasar keuangan obligasi dan saham.
"Ini sudah merupakan laju kenaikan suku bunga yang cepat secara historis bagi rumah tangga dan bisnis untuk beradaptasi, dan perubahan suku bunga yang lebih mendadak dapat menciptakan ketegangan, baik di ekonomi atau pasar keuangan," kata George dikutip via Antara.
"Mengkomunikasikan jalur untuk suku bunga kemungkinan jauh lebih penting daripada kecepatan kita sampai di sana," sambung dia.
Baca Juga: Rupiah Tembus Rp15.015 Per Dolar AS Hari Ini, Ekonom: BI Harus Naikkan Suku Bunga
Pasar keuangan saat ini mengharapkan peningkatan yang lebih besar. Tetapi banyak investor dan ekonom juga telah menandai peningkatan risiko bank sentral dapat menaikkan suku bunga begitu tinggi sehingga memicu resesi.
Namun, George mengakui dirinya merasa lebih baik usai debat resesi telah muncul "hanya empat bulan" setelah The Fed mulai menaikkan suku bunga, dengan beberapa analis bahkan memperkirakan The Fed perlu mulai memotong suku bunga dana federal tahun depan, mungkin karena perlambatan ekonomi.
The Fed berada pada titik sensitif dalam pertarungan inflasi. Data berita utama tidak memberikan bukti yang jelas bahwa pertempuran telah dimenangkan.
Data yang akan dirilis Rabu (13/7/2022) diperkirakan menunjukkan harga konsumen naik pada tingkat tahunan 8,8 persen, tercepat sejak akhir 1981, dan survei pasar kerja baru-baru ini menunjukkan perekrutan yang kuat dan jumlah lowongan pekerjaan yang secara historis terlalu besar.
Dalam sebuah survei yang dirilis Senin (11/7/2022), The Fed New York mengatakan bahwa ekspektasi konsumen untuk inflasi selama tahun depan mencapai serangkaian tertinggi 6,8 persen.
Namun selama periode 3 tahun ekspektasi inflasi rumah tangga turun dalam survei terbaru dari 3,9 persen menjadi 3,6 persesen - masih jauh di atas target 2,0 persen The Fed, tetapi bergerak ke arah yang benar.
Berita Terkait
-
Data Inflasi AS Bikin Pejabat The Fed 'Merasa Tidak Aman'
-
Bank Indonesia Diprediksi Segera Tingkatkan Suku Bunga Acuan Agar Investor Bertahan
-
The Fed Agresif Kerek Suku Bunga, Bos OJK: Jangan Anggap Enteng
-
Kurs Rupiah Tembus Rp15.000 per Dolar AS, Ini Dampaknya Bagi Ekonomi Indonesia
-
Rupiah Tembus Rp15.015 Per Dolar AS Hari Ini, Ekonom: BI Harus Naikkan Suku Bunga
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Pengamat Bicara Nasib ASN Jika Kementerian BUMN Dibubarkan
-
Tak Hanya Sumber Listrik Hijau, Energi Panas Bumi Juga Bisa untuk Ketahanan Pangan
-
Jadi Harta Karun Energi RI, FUTR Kebut Proyek Panas Bumi di Baturaden
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
CORE Indonesia Lontarkan Kritik Pedas, Kebijakan Injeksi Rp200 T Purbaya Hanya Untungkan Orang Kaya
-
Cara Over Kredit Cicilan Rumah Bank BTN, Apa Saja Ketentuannya?
-
Kolaborasi dengan Pertamina, Pengamat: Solusi Negara Kendalikan Kuota BBM
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
Daftar Nama Menteri BUMN dari Masa ke Masa: Erick Thohir Geser Jadi Menpora
-
Stok BBM di SPBU Swasta Langka, Pakar: Jangan Tambah Kuota Impor, Rupiah Bisa Tertekan