Suara.com - Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia baru-baru ini mengeluarkan hasil survei yang menjelaskan tingkat kepuasan masyarakat terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengalami peningkatan sebesar 67,5%.
Menurut data Indikator, alasan utama masyarakat puas terhadap kinerja Presiden Jokowi adalah pemerintah memberikan bantuan kepada rakyat kecil, pemerintah membangun infrastruktur, kinerjanya bagus, orangnya merakyat, dan orangnya baik.
Pengamat komunikasi politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing menilai sangat wajar jika kepuasan terhadap Presiden Jokowi meningkat, pasalnya Presiden Jokowi responsif dan berhasil menjawab permasalahan yang terjadi di tengah masyarakat.
“Sangat rasional dan sangat wajar dengan dua alasan tadi yaitu infrastruktur dan bantuan kepada masyarakat coba kita lihat misalnya kita ambil contoh sederhana yaitu minyak goreng bukankah Pak Jokowi langsung responsif memberikan bantuan kepada masyarakat kecil akibat lonjakan harga tersebut.” Ujar Emrus.
Menurutnya, mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengerti akan kebutuhan masyarakat sehingga dengan cepat memberikan bantuan langsung yang dapat diterima oleh masyarakat.
“Coba kita lihat ketika ada permasalahan yang menyangkut katakanlah kesejahteraan masyarakat, saya kira Presiden Jokowi sangat responsif dalam arti memberikan bantuan tunai atau dalam bentuk bantuan-bantuan lain untuk masyarakat kecil itu kita harus akui dan itu dia lakukan selama pemerintahan beliau yang berjalan 7 tahun lebih ini atau 7 tahun kurang lebih, saya kira itu dilakukan jadi sangat wajar,” ungkap Emrus.
Lanjut Emrus, dengan memberikan bantuan yang diterima masyarakat secara langsung menunjukkan bahwa Presiden Jokowi tetap berada di tengah masyarakat.
“Jadi variabel bantuan itu masyarakat akan dipuaskan oleh kepedulian Pak Jokowi kepada masyarakat kecil akibat sesuatu gejolak ekonomi atau harga dan lain sebagainya artinya apa presiden tetap berada di tengah-tengah masyarakat kecil.” Ucapnya.
Selain itu, Emrus juga mengapresiasi terobosan Presiden Jokowi dalam pembangunan infrastruktur secara masif di seluruh Indonesia untuk membangun konektifitas antar daerah.
Baca Juga: Peduli Nasib Santri, 4 Fakta Pembatalan Pencabutan Izin Operasional Ponpes Shiddiqiyyah
“Kemudian kedua masalah infrastruktur kita harus akui baru ini presiden kita yang setelah merdeka presiden kita yang membuat terobosan di bidang infrastruktur jalan, jadi Pak Jokowi tidak hanya sekedar membangun jalan tol tetapi jalan-jalan antar provinsi.” Tutur Emrus.
Pembangunan infrastruktur lanjut Emrus juga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah dalam hal mobilitas baik itu hasil pertanian ataupun produk Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
“Saya kira ini sebuah kesuksesan yang luar biasa konsekuensinya adalah pengangkut dan hasil pertanian dari satu daerah ke daerah yang lain bisa lebih cepat misalnya kita ambil contoh Sumatera duren bisa cepat sampai ke Jakarta duren yang dulunya bisa berhari-hari sehingga berpeluang untuk lebih banyak busuknya sekarang berangkat misalnya dari Palembang pagi sudah tiba di Jakarta sore.” Jelasnya.
Emrus berharap Presiden Jokowi terus meningkatkan kinerjanya di akhir periode keduanya sehingga ke depan tingkat kepuasan itu minimal mencapai di angka 80%.
Oleh karenanya, Emrus mendorong para Menteri agar fokus bekerja secara maksimal menjalankan arahan dari Presiden Jokowi dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
“Saya mendorong semua kementerian pembantu Bapak Presiden harus fokus bekerja seperti kata bapak presiden fokus bekerja supaya itu mencapai kepuasan publik di semua pelayanan publik. Para menteri-menteri injak gas lah, ngegaslah sesuai dengan bidangnya masing-masing.” Tukasnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Mengapa Milenial Lebih Suka Rumah Industrial Minimalis daripada Rumah Mewah?
-
Terpopuler Bisnis: Gebrakan Menkeu Bikin Bank Himbara Jadi Idola, Harga Saham Meroket!
-
Harga Emas Antam dan Galeri 24 di Pegadaian Hari Ini Naik!
-
Pembangunan Akses Tol Bitung oleh Paramount Land Capai 80 Persen
-
PNM Bersama Holding Ultra Mikro Wujudkan Akses Keuangan Merata
-
Leony, Warisan Bisa Dikecualikan dari Pajak Penghasilan Tapi BPHTB Mengintai
-
Luhut Temui Aliansi Ekonom Indonesia, Bahas 7 Tuntutan ke Pemerintah
-
Cadangan Migas Baru Ditemukan di Muara Enim
-
Bandara Supadio Mulai Layani Penerbangan Internasional
-
Kemendag Ultimatum Gold's Gym, Harus Ganti Rugi Anggota Usai Penutupan Gerai Mendadak