Suara.com - Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mengumumkan status siaga tinggi menghadapi wabah monkeypox atau cacar monyet yang masuk ke sejumlah negara. WHO menyatakan monkeypox harus menjadi perhatian internasional dan menjadi penyebab darurat kesehatan. Di sektor lain, apakah dampak monkeypox terhadap ekonomi bisa seperti Covid-19?
Situs Business Standard menuliskan saat ini lebih dari 170 kasus cacar monyet telah terdeteksi di Eropa. Beberapa yang lain ditemukan di negara-negara berpenduduk padat seperti India.
Jika wabah ini tidak segera dibendung, bukan tidak mungkin akan menyebar ke seluruh dunia dan berdampak seperti Covid-19.
Seperti diketahui beberapa negara di dunia mengalami inflasi parah sebagai dampak Covid-19. Sebutlah Inggris yang mengalami inflasi terparah dalam puluhan tahun.
Dampak yang lebih buruk terjadi di Sri Lanka. Negara ini mengalami kebangkrutan akibat Covid-19 serta kekacauan ekonomi politik negara tersebut. Selain inflasi dampak lain dari Covid-19 adalah kebangkrutan perusahaan dan maraknya pemutusan hubungan kerja atau PHK.
Status siaga tinggi ini juga berarti WHO menetapkan cacar monyet sebagai ancaman signifikan bagi kesehatan global. Namun, organisasi tidak memaksakan persyaratan tertentu yang harus dilakukan pemerintah setiap negara.
Namun, WHO menekankan agar seluruh dunia waspada terhadap wabah. Negara-negara anggota juga wajib membuat laporan mengenai kejadian cacar monyet di negaranya.
Cacar monyet dapat menyebabkan gatal-gatal di kulit yang kemudian membengkak dengan cairan di dalamnya. Penampakan luka di kulit mirip dengan cacar air, namun lebih besar. Pada awalnya akan bermula dari bagian kepala atau bagian leher, kemudian menjalar ke bagian tubuh lainnya. Jumlah bercak atau luka di tubuh bisa ada beberapa, tapi dapat juga mencapai ribuan untuk kasus yang sangat parah.
Virus ini menyebar lewat kontak dekat. WHO mengatakan di luar benua Afrika, 99 persen kasus cacar monyet yang dilaporkan terjadi di kalangan pria. Sebagian besar terjadi akibat hubungan seksual pria dengan pria lainnya.
Baca Juga: Indonesia Bakal Tambah 10 Laboratorium Tes PCR Cacar Monyet, Total Jadi 12
Beberapa gejala awal dari cacar monyet adalah demam, pembengkakan kelenjar limpa, serta sakit kepala dan badan. Beberapa gejala ini biasanya diikuti dengan adanya kudis atau luka dengan nanah yang muncul di bagian muka, bagian alat kelamin, di dalam mulut, telapak tangan dan di telapak kaki.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni
Berita Terkait
-
Ruam Cacar Monyet Terkadang Mirip Jerawat, Tapi Ini Bedanya
-
Kasus Covid-19 Naik, Pemprov DKI Tambah Kapasitas Tempat Tidur Pasien Covid-19 Jadi 3.694 Unit
-
Staf Ahli Bupati Jadi Tersangka Kasus Honor Pemakaman Covid-19
-
Vaksinasi Penguat Kedua pada Tenaga Kesehatan Mulai Dilakukan Jumat Besok
-
Indonesia Bakal Tambah 10 Laboratorium Tes PCR Cacar Monyet, Total Jadi 12
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Kelangsungan Usaha Tidak Jelas, Saham Toba Pulp Lestari (INRU) Digembok BEI Usai Titah Prabowo
-
Satu Calon Pelatih Timnas Indonesia Tak Hadiri Proses Wawancara PSSI, Siapa?
-
5 HP Tahan Air Paling Murah untuk Keamanan Maksimal bagi Pencinta Traveling
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
Terkini
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Investor ADRO Dapat Jatah Dividen Rp 4 Triliun, Kapan Mulai Cair?
-
Apa Itu e-Kinerja BKN? Ini Cara Akses dan Fungsinya dalam Pembuatan SKP
-
Panduan Daftar NPWP Online 2025 Lewat Coretax
-
Trump Berulah! AS Blokade Tanker Venezuela, Harga Minyak Mentah Meroket Tajam
-
BRI Tebar Dividen Interim Rp137 per Saham, Cek Jadwal Terbaru Pasca Update
-
Harga Pangan 18 Desember: Beras, Bawang, Cabai, Daging Ayam dan Migor Turun
-
Kelangsungan Usaha Tidak Jelas, Saham Toba Pulp Lestari (INRU) Digembok BEI Usai Titah Prabowo
-
BI: Ekonomi Indonesia Bisa Tertekan Imbas Bencana Aceh-Sumatra
-
Rupiah Terus Tertekan, Dolar Amerika Melejit ke Level Rp16.700