Suara.com - Ada tiga kriteria Badan Usaha Milik Negara atau perseroan negara yang layak dibubarkan. Diungkapkan oleh Menteri BUMN, Erick Thohir, salah satunya adalah tidak pernah untung alias selalu rugi.
Khususnya untuk perusahaan yang sudah tak beroperasi, jelas menurut Erick Thohir, hanya akan membebani keuangan negara.
"Perusahan yang tidak sehat hanya jadi beban negara dan rakyat juga. Kita harus pastikan BUMN sehat dan memberikan kontribusi besar," ujar Erick dalam diskusi bertajuk 'Upaya Erick Thohir Wujudkan BUMN Sehat' di dikutip Jumat (30/7/2022) lalu.
Kemudian kedua, BUMN yang mendapatkan suntikan dana dari negara atau Penyertaan Modal Negara (PMN). Namun malah tidak menuai untung dan tidak berkembang sama sekali.
Terakhir, BUMN yang bidang usahanya sudah tidak relevan dengan perkembangan saat ini. Ia berharap, BUMN bisa fokus menjadi usaha berskala besar atau perkembangan ekonomi yang menjanjikan.
Erick Thohir menganggap perampingan BUMN sudah terbukti lantaran memberi kontribusi pada negara. "Alhamdulillah tiga tahun terakhir sudah memberikan Rp 1.198 triliun, artinya naik Rp 68 triliun dari tiga tahun sebelumnya. Ini akan terus kita dorong guna memastikan BUMN sehat," ujar dia.
Terbaru, setidaknya ada 6 BUMN yang dibubarkan setelah melalui proses hukum serta rekomendasi Kementerian BUMN.
"Kalau sudah tidak beroperasi ya pasti sudah selesai. Perusahaan-perusahaan yang ditutup ini kan sudah tidak berjalan dari 2008 dan tidak dilakukan apa-apa. Saya kalau sudah tidak aktif, menurut saya kejam kalau dibiarkan karena tidak memberikan kepastian kepada pegawai, suplier dan lain-lain," pungkasnya.
Baca Juga: Peran Rini Soemarno dalam Proyek kereta Cepat yang Berpotensi Rugikan APBN
Berita Terkait
-
Rugi Usaha Garuda Indonesia Mulai Berkurang
-
Sukses Raih Laba Terbaik Sepanjang Sejarah, BNI Diapresiasi Menteri BUMN
-
Eric Thohir Restui Citayam Fashion Week Pindah ke Sarinah
-
Cetak Laba Terbaik Sepanjang Sejarah, Menteri BUMN Puji Kinerja BNI
-
Peran Rini Soemarno dalam Proyek kereta Cepat yang Berpotensi Rugikan APBN
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
Terkini
-
Harga Perak Sempat Melonjak Tajam, Hari Ini Koreksi Jelang Akhir Pekan
-
Danantara Bangun 15.000 Hunian Sementara untuk Korban Banjir Sumatera
-
Viral di Medsos, Purbaya Bantah Bantuan Bencana Sumatra dari Luar Negeri Kena Pajak
-
Indodax Setor Kewajiban Pajak Kripto, Mulai dari PPh hingga PPN Transaksi Digital
-
IHSG dan Rupiah Kompak Loyo Hari Ini
-
Program Belanja 2025 Tembus Transaksi Rp272 Triliun
-
Apa Itu Working Capital? Pahami Pengertian dan Pentingnya bagi Kesehatan Bisnis
-
Cara Cek PIP 2025 dari HP, Jangan Tunda Pastikan Status Penerima
-
Target Harga Surge (WIFI) Usai Kinerja Naik 155 Persen
-
PGN dan Dart Energy Teken Perjanjian Jual-Beli Gas Metana Batubara