Suara.com - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyebut para kepala daerah harus mulai melakukan aktivitas pertanian. Hal ini untuk bisa memenuhi kebutuhan pangan di daerah, sehingga tidak bergantung pada daerah lain.
Menurut dia, dengan membuka aktivitas pertanian, maka produksi bisa meningkat. Akhirnya, gejolak harga bisa ditekan dengan adanya produksi pangan yang melimpah.
"Jadi, tahu asal-usul kita, kita masyarakat petani, 60% konsumsi, sebagian besar adalah beras, cabai, bawang. Kok suka lupa asal-usul kita pertanian, mari kita buka pertanian agar produksi bisa meningkat, karena pada akhirnya terjadi gejolak, pertanian itu menjadi sangat penting," ujar Perry launching Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan, Rabu (10/8/2022).
Dia menambahkan saat ini banyak teknologi-teknologi baru yang bisa digunakan kepala daerah untuk bertani. Dengan demikian, kata Perry, meski lahan terbatas, tetap bisa bertani untuk meningkatkan produksi.
"Kita tahu lahannya terbatas, tapi bukan itu alasannya, karena ada pendekatan baru, agri farming, urban farming, dengan berbagai kemajuan teknologi bisa singkat," kata dia.
Perry menyebutkan pada saat ini BI bersama binaan telah berhasil menggunakan metode baru untuk menciptakan lahan pertanian, meski luas lahannya tidak begitu luas.
"lahan yang kecil bisa kita lakukan dan beberapa pesantren binaan BI bisa kita tunjukkan, 200-300 meter pondok pesantren kita bisa produksi sayur mayur," imbuh dia.
Perry mengingatkan agar pemerintah tidak hanya fokus pada kegiatan ekonomi yang diunggulkan daerahnya, tetapi juga ikut mementingkan aktivitas pertanian guna menekan harga-harga bahan pokok yang saat ini masih tinggi.
"Jadi, back to back, asal usul pertanian, karena itu ketahanan perut ketahanan energi sangat penting saat bergejolak ini," kata dia.
Baca Juga: Kenapa Harga Mie Instan Naik? Begini Penjelasan Menteri Pertanian
Berita Terkait
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
The Fed Pangkas Suku Bunga! Ini Imbasnya ke Ekonomi Indonesia
-
Inflasi Tembus 0,18 Persen, Bank Indonesia : Kenaikan Harga Emas Jadi Biang Kerok
-
Neraca Dagang Surplus Terus Selama 64 Bulan, Bank Indonesia : Ekonomi Indonesia Makin Kuat
-
Isi Revisi RUU P2SK Baru: Pejabat BI Tidak Bisa Diberhentikan, Kecuali Gara-gara Ini
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Bukan Sekadar Bazaar, PNM Hadirkan Ruang Tumbuh dan Silaturahmi UMKM di PFL 2025
-
Perkuat Sport Tourism dan Ekonomi Lokal, BRI Dukung Indonesia Mendunia Melalui MotoGP Mandalika 2025
-
BRI Dorong UMKM Kuliner Padang Perkuat Branding dan Tembus Pasar Global Lewat Program Pengusaha Muda
-
Pertumbuhan Perbankan Syariah di Indonesia Masih Stagnan, BSI Genjot Digitalisasi
-
Bank Mega Syariah Bidik Target Penjualan Wakaf Investasi Senilai Rp 15 Miliar
-
Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
-
Saham Bank Lapis Dua Kompak Rontok, Maybank Indonesia Ambles Paling Dalam
-
OJK Minta Generasi Muda Jangan Awali Investasi Saham dari Utang
-
Daftar Harga Emas Antam Hari Ini, Naik Apa Turun?
-
Aliran Modal Asing yang Hengkang dari Pasar Keuangan Indonesia Tembus Rp 9,76 Triliun