Suara.com - BUMN pertambangan, PT Timah Tbk berhasil catat laba bersih sebesar Rp1.082 miliar atau Rp1 triliun pada 6 bulan pertama tahun ini, imbas dari pemulihan ekonomi global yang berdampak terhadap kinerja keuangan perseroan.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Timah Fina Eliani mengatakan laba bersih itu naik 301 persen bila dibandingkan semester pertama tahun lalu yang hanya sebesar Rp270 miliar.
"Pertumbuhan kinerja anak perusahaan dan melesatnya harga jual logam sangat berkontribusi terhadap peningkatan kinerja perseroan," kata Fina dalam keterangan di Jakarta, Kamis (1/9/2022) kemarin.
Sepanjang semester pertama 2022, produksi bijih timah tercatat sebesar 9.901 ton atau turun 14 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 11.457 ton.
Dari total tersebut, 39 persen atau 3.829 ton berasal dari penambangan darat. Sedangkan sisanya 61 persen atau 6.072 ton berasal dari penambangan laut.
Produksi logam timah turun sebesar 26 persen menjadi 8.805 metrik ton bila dibandingkan periode pertama tahun lalu sebanyak 11.915 metrik ton.
Penjualan logam timah tercatat sebesar 9.942 metrik ton atau turun sebesar 21 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 12.523 metrik ton.
Sementara itu, harga jual rata-rata logam timah tercatat sebesar 41.110 dolar AS per metrik ton atau naik signifikan 48 persen dibandingkan periode semester pertama tahun lalu sebesar 27.858 dolar AS per metrik ton.
Dina mengatakan, Timah berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp7.479 miliar atau naik 27 persen jika dibandingkan periode paruh pertama tahun lalu Rp5.870 miliar, laba operasi naik 127 persen menjadi Rp1.427 miliar, dan laba bersih baik 301 persen menjadi Rp1.082 miliar.
Baca Juga: Kinerja Meyakinkan, Emiten ADCP Cetak Laba Bersih Rp37,6 Miliar Selama 6 Bulan
Laba bersih tersebut didukung performa harga jual logam timah selama periode pertama tahun ini dengan rata-rata harga 41.110 dolar AS per ton.
"Membaiknya profitabilitas perseroan terlihat pula dari naiknya EBITDA sebesar 82 persen menjadi Rp1,9 triliun," jelas Fina.
Sementara itu, posisi nilai aset Timah tercatat mencapai Rp14,4 triliun atau turun 2 persen dibandingkan akhir tahun lalu sebesar Rp14,7 triliun. Posisi liabilitas tercatat sebesar Rp7,3 triliun atau turun 13 persen dibandingkan posisi akhir tahun sebesar Rp8,4 triliun, sedangkan posisi ekuitas naik 12 persen menjadi Rp7,1 triliun dibandingkan posisi akhir tahun sebesar Rp6,3 triliun.
Posisi kas dan setara kas Perseroan naik 51 persen menjadi Rp1,9 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp1,3 triliun. Pinjaman bank dan utang obligasi juga turun signifikan menjadi Rp3,6 triliun dari sebelumnya Rp5,1 triliun.
Indikasi baiknya performa finansial perseroan terlihat dari beberapa rasio seperti quick ratio sebesar 43 persen, current ratio sebesar 157 persen, gross profit margin sebesar 26 persen, net profit margin sebesar 14 persen, debt to asset ratio sebesar 25 persen, dan debt to equity ratio sebesar 52 persen.
"Kami memacu kinerja anak usaha untuk menjaga pertumbuhan kinerja. Kontribusi anak usaha yang semula hanya 5 persen sampai 10 persen, maka pada tahun 2022 kontribusi tersebut diperkirakan meningkat menjadi 28 persen terhadap laba bersih perusahaan," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Harga Naik, Laba Bersih PT Timah Melonjak 301 Persen
-
Aktivitas Penambangan Bijih Timah Ilegal di Tahura Menumbing Dihentikan
-
Darmawan Capital Mendapatkan Persetujuan sebagai Pengelola Gudang Sistem Resi Gudang untuk Komoditi Timah dari Bappebti
-
Menteri ESDM Akan Tertibkan RKAB Buram Tambang Timah
-
Kinerja Meyakinkan, Emiten ADCP Cetak Laba Bersih Rp37,6 Miliar Selama 6 Bulan
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Apakah Indonesia Pernah Redenominasi Rupiah? Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
-
SVLK Jadi Benteng Hukum Lawan Tuduhan Deforestasi Biomassa di Gorontalo
-
Terminal IC Bandara Soekarno-Hatta Kembali Beroperasi 12 November, Khusus Penerbangan Citilink
-
Stok BBM SPBU BP-AKR Makin Banyak, Pesan Base Fuel Lagi dari Pertamina
-
Kementerian PKP Ajak Masyarakat Kenali Program Perumahan Lewat CFD Sudirman
-
Aliran Modal Asing Keluar Begitu Deras Rp 4,58 Triliun di Pekan Pertama November 2025
-
Gaikindo Buka Peluang Uji Coba Bobibos, Solar Nabati Baru
-
Emas Antam Makin Mahal di Akhir Pekan Ini, Capai Hampir Rp 2,3 Juta per Gram
-
Emiten PPRE Raih Kontrak Baru Garap Proyek Anak Usaha ANTM di Halmahera Timur
-
Bhinneka Life Telah Tunaikan Klaim Asuransi Rp 308 Miliar Hingga Semester I-2025