Suara.com - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan pada Senin (19/9/2022) sore melemah saat bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve (The Fed) terus berkutat dengan kenaikan suku bunga.
Rupiah ditutup melemah 23 poin atau 0,15 persen ke posisi Rp14.978 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.955 per dolar AS.
"Pasar mengantisipasi prospek kenaikan suku bunga AS di pekan ini," kata analis Monex Investindo Futures Faisyal, Senin (19/9/2022).
Sementara, tingkat imbal hasil obligasi AS naik di tengah menguatnya prospek kenaikan suku bunga oleh The Federal Reserve pada pekan ini, seiring rilis data inflasi yang lebih tinggi dari estimasi.
Pada pekan lalu, data inflasi AS memperkuat persepsi pasar bahwa bank sentral akan menaikkan suku bunga yang lebih tinggi dan menahan suku bunga sampai turunnya inflasi.
The Fed akan mengadakan pertemuan pada pekan ini, yang membuat sebagian besar pelaku pasar memperkirakan bank sentral akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin (bps).
Namun beberapa analis mengatakan bahwa The Fed bisa saja menaikkan suku bunga sebesar 100 bps, yang mana jika itu terjadi akan menjadi kenaikan suku bunga terbesar dalam 40 tahun.
Pelaku pasar juga khawatir terhadap resesi ekonomi AS yang dapat melemahkan dolar AS pasca Goldman Sachs menurunkan estimasi pertumbuhan ekonomi AS pada 2023 menjadi hanya tumbuh 1,1 persen dari sebelumnya 1,5 persen dan untuk proyeksi 2022 stagnan di level nol persen.
Selain itu, pelaku pasar juga dinilai perlu mewaspadai perkembangan ketegangan AS-Tiongkok setelah Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa militer AS akan membela Taiwan jika terjadi invansi oleh Tiongkok.
Baca Juga: Kurs Rupiah Menguat Jelang Pengumuman Neraca perdagangan Indonesia
Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi Rp14.975 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.964 per dolar AS hingga Rp14.990 per dolar AS.
Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Senin melemah ke posisi Rp14.980 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.939 per dolar AS.
Berita Terkait
-
Dolar Bertahan Dekat Level Puncak jelang Keputusan The Fed
-
Rupiah Kembali Tertekan Hampir Dekati Rp15 Ribu per Dolar AS
-
IHSG Hari Ini Masih Menguat, Pertemuan BI Jadi Faktor Penentu Pasar
-
Wall Street Anjlok Usai The Fed Naikkan Suku Bunga Efek 'Buruknya' Laporan Keuangan AS
-
Kurs Rupiah Menguat Jelang Pengumuman Neraca perdagangan Indonesia
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Prudential Syariah Bayarkan Klaim dan Manfaat Rp1,5 Triliun Hingga Kuartal III 2025
-
Rupiah Melemah, Sentimen Suku Bunga The Fed Jadi Faktor Pemberat
-
Daftar Pinjol Berizin Resmi OJK: Update November 2025
-
Survei: BI Bakal Tahan Suku Bunga di 4,75 Persen, Siapkan Kejutan di Desember
-
Berapa Uang yang Dibutuhkan untuk Capai Financial Freedom? Begini Trik Menghitungnya
-
Tiru Negara ASEAN, Kemenkeu Bidik Tarif Cukai Minuman Manis Rp1.700/Liter
-
Pemerintah Bidik Pemasukan Tambahan Rp2 Triliun dari Bea Keluar Emas Batangan di 2026
-
BRI Dukung PRABU Expo 2025, Dorong Transformasi Teknologi bagi UMKM Naik Kelas
-
Bunga KUR Resmi Flat 6 Persen dan Batas Pengajuan Dihapus
-
Finex Rayakan 13 Tahun Berkarya