Suara.com - Laju pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa tertekan akibat kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia 7 Days Reverse Repo Rate sebesar 50 basis poin menjadi 4,25 persen.
“Pertumbuhan ekonomi berpotensi terdampak, terutama di kuartal akhir 2022. Ini bisa berada di bawah 5 persen year on year,” kata Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Mohammad Faisal, Jumat (23/9/2022).
Menurut dia, kenaikan suku bunga acuan BI akan membuat perbankan konvensional meningkatkan suku bunga kredit dan suku bunga simpanan sehingga permintaan pelaku usaha dan masyarakat terhadap kredit berkurang.
“Ini akan menghambat penyaluran kredit ke sektor riil, yang mana selama ini kredit sektor riil pertumbuhannya sudah 10 persen, sudah bagus. Ke UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) juga sudah di atas 10 persen dan ini berpotensi melemah kembali ke single digit,” kata dia.
Tidak hanya menghambat penyaluran kredit, peningkatan suku bunga acuan BI juga bisa mengutangi daya beli masyarakat juga bisa menurun.
Sehingga, kata dia, pemerintah wajib menjaga daya beli masyarakat terutama masyarakat miskin dan rentan miskin, serta membantu pelaku usaha di sektor-sektor yang belum pulih dari pandemi COVID-19.
Masyarakat kelas bawah yang rentan terdampak inflasi serta kebijakan peningkatan suku bunga acuan BI harus dilindungi dengan insentif yang dipertahankan atau ditambah.
“Sementara sektor yang lebih kuat dan lebih cepat pulih dari pandemi bisa dikurangi insentifnya untuk memberi rasa keadilan antar masyarakat dan pelaku usaha,” pungkasnya.
Baca Juga: Bank Indonesia Kerek Suku Bunga, Daya Beli Masyarakat Bakal Melempem
Berita Terkait
-
Bursa Saham Ditutup Melemah, Bagaimana Potensi Pasar Minggu Depan?
-
Dua Dampak Keputusan BI Naikkan Suku Bungayang Perlu Dimitigasi
-
Teten Ingin Cetak 10 Ribu Santripreneur
-
Kenaikan Suku Bunga BI Bikin Cicilan Motor, Mobil, dan KPR Makin Mahal? Begini Penjelasannya
-
Bank Indonesia Kerek Suku Bunga, Daya Beli Masyarakat Bakal Melempem
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Gaikindo: Mesin Kendaraan Produk Tahun 2000 Kompatibel dengan E10
-
Purbaya Mau Ubah Rp 1.000 Jadi Rp 1, RUU Redenominasi Rupiah Kian Dekat
-
Purbaya Mau Ubah Rp1.000 jadi Rp1, Menko Airlangga: Belum Ada Rencana Itu!
-
Pertamina Bakal Perluas Distribus BBM Pertamax Green 95
-
BPJS Ketenagakerjaan Dapat Anugerah Bergengsi di Asian Local Currency Bond Award 2025
-
IPO Jumbo Superbank Senilai Rp5,36 T Bocor, Bos Bursa: Ada Larangan Menyampaikan Hal Itu!
-
Kekayaan Sugiri Sancoko, Bupati Ponorogo yang Kena OTT KPK
-
Rupiah Diprediksi Melemah Sentuh Rp16.740 Jelang Akhir Pekan, Apa Penyebabnya?
-
Menteri Hanif: Pengakuan Hutan Adat Jadi Fondasi Transisi Ekonomi Berkelanjutan
-
OJK Tegaskan SLIK Bukan Penghambat untuk Pinjaman Kredit