Suara.com - Mantan koruptor dipastikan oleh Menteri BUMN, Erick Thohir tidak akan bisa masuk sebagai jajaran direksi di perusahaan BUMN.
Demi mencapai hal ini, Erick Thohir mengaku akan membuat daftar hitam atau blacklist orang-orang yang terbukti korupsi, bermasalah dengan hukum sejenisnya dan berfungsi sebagai acuan sebelum penunjukan direksi perusahaan BUMN.
“Kesepakatan nanti hasil audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) didukung Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) nanti kita ajukan ke presiden dan ibu Menteri Keuangan sebagai pemegang saham BUMN kita buat blacklist, terutama untuk direksi,” kata Erick Thohir, dalam webinar Road to G20 Himpuni pada Selasa (26/10/2022).
Eks pemilik Inter Milan itu menambahkan, daftar hitam tersebut nantinya akan diserahkan kepada Presiden Jokowi dan Kementerian Keuangan.
Dalam kesempatan yang sama, Erick menyinggung, deretan pejabat yang sebelumnya 'merusak' BUMN hingga dirinya tidak ingin peristiwa itu kembali terjadi dan merusak momen perbaikan di BUMN. Sebagai contoh, kesalahan manajemen dan buruknya keuangan PTPN yang membuat BUMN itu menumpuk utang hingga Rp41 triliun.
Ia menambahkan, pihaknya akan membuat cetak biru atau rancangan untuk BUMN tahun 2024 hingga 2034 pada akhir tahun ini.
Erick juga mengaku tidak akan berhenti melakukan konsolidasi BUMN meski sebelumnya dari 108 perusahaan jadi41 usaha. Ia mengaku akan kembali melakukan konsolidasi hingga menjadi 30 usaha BUMN saja.
Berita Terkait
-
Senasib dengan Luhut, Erick Thohir Insekyur Tak Bisa Jadi Presiden karena Bukan Orang Jawa
-
Terungkap! Dua Hari KPK 'Obok-obok' Kantor Pemkab dan DPRD Bangkalan Terkait Suap Lelang Jabatan
-
Menteri Erick Thohir Minta Perusahaan BUMN Lakukan Transformasi Besar-besaran
-
KPK Sudah Menahan 337 Orang dalam 3 Tahun
-
Anggota DPRD Sulbar dan Kepala Dinas Kehutanan Sulbar Jadi Tersangka Dugaan Korupsi
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
Terkini
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Buat Tambahan Duit Perang, Putin Bakal Palak Pajak Buat Orang Kaya
-
Bank Mandiri Akan Salurkan Rp 55 Triliun Dana Pemerintah ke UMKM
-
Investasi Properti di Asia Pasifik Tumbuh, Negara-negara Ini Jadi Incaran
-
kumparan Green Initiative Conference 2025: Visi Ekonomi Hijau, Target Kemandirian Energi Indonesia