Suara.com - Asosiasi hotel di Kota Mataram memperkirakan, pemesanan hotel jelang gelaran balap motor dunia Wold Superbike (WSBK) pada 11-13 November 2022 di Sirkuit Mandalika masih di bawah 10 persen.
"WSBK tinggal dua minggu lagi, tapi pemesanan hotel (oleh penonton WSBK) di Kota Mataram masih di bawah 10 persen," kata Ketua Asosiasi Hotel Mataram (AHM) Yono Sulistyo, Kamis (27/10/2022).
Ia menambahkan, sangat berbeda dengan kegiatan WSBK 2021 dan MotoGP pada Maret 2022, yang mana tiga bulan sebelumnya semua hotel di Kota Mataram sudah penuh dipesan penonton dari berbagai daerah di Indonesia dan mancanegara.
"Sedangkan, WSBK 2022, sampai sekarang belum ada kelihatan indikasi peningkatan pemesanan hotel," katanya.
Yono berharap, pemerintah pusat melakukan sosialisasi WSBK melalui BUMN, Kementerian Pariwisata, dan kementerian lain yang terkait.
"Para pejabat-pejabat di kementerian pemerintah pusat harus hadir di Lombok menyaksikan WSBK, agar event ini lebih menggaung dan bisa menarik banyak penonton," kata dia, dikutip Antara.
Ia mengakui, WSBK kelasnya masih di bawah MotoGP. Namun, jika pemerintah pusat ikut serta meramaikan kegiatan ini, diyakini penonton juga akan tertarik dan akhirnya bisa berdampak pada tingkat hunian hotel.
"Kalau hanya mengandalkan masyarakat yang datang, saya rasa masih berat. Saat WSBK 2021, masyarakat banyak hadir karena mungkin penasaran dengan kondisi sirkuit sehingga antusias warga saat itu tinggi. Tapi, sekarang sudah turun," katanya.
Sementara, Yono mengatakan untuk tarif hotel saat ini masih stabil dan bahkan sebagian sudah diturunkan dari tarif resmi. Misalnya, tarif resmi hotel Rp1 juta, kini turun menjadi Rp500 ribu sampai Rp600 ribu.
Baca Juga: Percantik Lintasan Untuk WSBK, Bahan Aspal Sirkuit Mandalika Didatangkan dari Luar Negeri
"Tarif hotel tergantung permintaan dan penyediaan hotel yang ada. Tapi, kondisi sekarang ini kita di bawah tarif resmi," katanya.
Di sisi lain, Yono menyebutkan okupansi hotel di Kota Mataram saat ini tercatat sekitar 60-65 persen dan kondisi itu sudah termasuk kategori bagus.
"Jika okupansi hotel 40 persen, kita hanya bisa untuk membayar biaya operasional," katanya.
Yono menambahkan 60-65 persen okupansi hotel itu rata-rata merupakan wisatawan domestik yang melaksanakan kegiatan MICE (meeting, incentive, convention, and exhibition), dan kegiatan perusahaan.
"Sedangkan, wisatawan lokal biasanya datang setiap akhir pekan, mulai Jumat-Minggu," pungkasnya.
Berita Terkait
-
WSBK Mandalika Tinggal 2 Minggu Lagi, Tapi Pemesanan Hotel di Mataram Masih 10 Persen
-
Wacana Pasangan Tak Resmi Dilarang Check In, Hotel-hotel di Semarang Tak Ambil Pusing
-
Jangan Sampai Kehabisan, Online Tiket Week Tawarkan Diskon Hotel hingga Pesawat
-
Hotel Tentrem Yogyakarta Raih Penghargaan Siprotek Award 2022
-
Percantik Lintasan Untuk WSBK, Bahan Aspal Sirkuit Mandalika Didatangkan dari Luar Negeri
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Survei: BI Bakal Tahan Suku Bunga di 4,75 Persen, Siapkan Kejutan di Desember
-
Berapa Uang yang Dibutuhkan untuk Capai Financial Freedom? Begini Trik Menghitungnya
-
Tiru Negara ASEAN, Kemenkeu Bidik Tarif Cukai Minuman Manis Rp1.700/Liter
-
Pemerintah Bidik Pemasukan Tambahan Rp2 Triliun dari Bea Keluar Emas Batangan di 2026
-
BRI Dukung PRABU Expo 2025, Dorong Transformasi Teknologi bagi UMKM Naik Kelas
-
Bunga KUR Resmi Flat 6 Persen dan Batas Pengajuan Dihapus
-
Finex Rayakan 13 Tahun Berkarya
-
Pertamina Blokir 394.000 Nomor Kendaraan, Tak Bisa Lagi Beli Pertalite dan Solar Subsidi
-
Pertamina Setor Dividen Jumbo ke Danantara, Capai Rp 23 Triliun hingga September 2025
-
BTN Gandeng Arsitek Hingga Pengembang Gali Inovasi Baru Sektor Properti