Suara.com - Belum selesai pengerjaan proyek Kereta Cepat Jakarta – Bandung, pemerintah berencana melanjutkan proyek tersebut dengan relasi Jakarta – Surabaya. Jika benar direalisasikan, Kereta Cepat Jakarta – Surabaya akan melewati berbagai kota di jalur selatan Pulau Jawa. Kota yang dilalui Kereta Cepat Jakarta – Surabaya adalah Jakarta – Bandung – Yogyakarta – Solo hingga ke Surabaya. Sepanjang jalur tersebut, kota-kota yang bakal dilewati antara lain Karawang, Kertajati, Purwokerto, dan Madiun.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pembangunan proyek kereta cepat relasi Jakarta – Surabaya ini bisa membuat perjalanan ke dua kota di ujung barat dan timur pulau Jawa tersebut hanya ditempuh dalam waktu empat jam. Proyek akan dimulai segera setalah Kereta Cepat Jakarta – Bandung (KCJB) rampung.
“Makin banyak yang mengawal (proyek kereta cepat) ini maka hasilnya akan makin bagus,” tukas Budi Karya dalam acara Seminar Nasional 'Sustainable Smart Transportation', Kamis (27/10/2022).
Kereta Cepat Jakarta – Bandung
Saat ini proyek KCJB ditargetkan rampung November 2022 mendatang bertepatan dengan perhelatan G-20 di Indonesia. Presiden China Xi Jinping yang menjalin kerja sama pengerjaan KCJB direncanakan hadir untuk melakukan uji coba.
Sayangnya, proyek KCJB mengalami pembengkakan anggaran sangat parah akibat molornya pengerjaan. China Development Bank (CDB) yang terlibat dalam pendanaan proyek kereta cepat Jakarta – Bandung baru saja mewanti-wanti pemerintah Indonesia untuk menutup pembengkakan biaya pembangunan lewat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Lalu, berapa pembengkakan biaya kereta cepat ini?
Catatan terbaru menunjukkan proyek kereta cepat diperkirakan bisa mengalami pembengkakan biaya USD 1,17 – USD 1,9 miliar jika pembangunannya selesai pada November 2022 mendatang.
Dengan pembengkakan biaya itu, total gelontoran dana yang semula hanya berada di kisaran USD 5,5 miliar bisa membengkak hingga USD 7,9 miliar. Padahal semula kereta cepat ditargetkan bisa selesai hanya dengan anggaran USD 5,5 miliar.
Anggaran pertama ini adalah estimasi jika pembangunan kereta cepat rampung pada 2019. Sementara biaya terakhir adalah estimasi jika proyek tersebut selesai pada 2022. Proyek yang tak kunjung selesai itu sebelumnya juga dua kali mengalami pembengkakan biaya sepanjang 2020 – 2021 yakni menjadi USD 5,8 miliar dan USD 6,07 miliar.
Baca Juga: Rencana Operasi 2023, Kereta Cepat Jakarta-Bandung Pacu Pertumbuhan Ekonomi Baru dan Lapangan Kerja
Pembengkakan yang terus terjadi ini membuat CBD memaksa pemerintah Indonesia untuk menyelesaikan cost overrun atau pembiayaan yang jauh di atas perencanaan awal.
Padahal jika sudah selesai kereta cepat bisa menempuh jarak Jakarta – Bandung hanya dalam waktu 36 menit dengan jarak sekitar 142 kilometer. Kereta cepat akan menghubungkan empat stasiun yakni Halim Perdanakusuma di Jakarta Timur, Karawang, Walini dan Tegalluar.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni
Berita Terkait
-
Kemenhub Berencana Panjangkan rute Kereta Cepat Hingga Surabaya
-
Ridwan Kamil Minta Usulan Masyarakat untuk Penamaan Kereta Cepat Jakarta-Bandung
-
Nilai Investasi Kereta Cepat Membengkak, Menteri BUMN Erick Thohir: Masih Murah
-
Warga Jawa Barat Bisa Usulkan Nama Kereta Cepat Jakarta-Bandung
-
Rencana Operasi 2023, Kereta Cepat Jakarta-Bandung Pacu Pertumbuhan Ekonomi Baru dan Lapangan Kerja
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
IHSG Cetak Rekor Tertinggi pada Perdagangan Pekan Ini, Apa Pemicunya?
-
Air Minum Bersih untuk Semua: Menjawab Tantangan dan Menangkap Peluang Lewat Waralaba Inklusif
-
Airlangga: Stimulus Ekonomi Baru Diumumkan Oktober, Untuk Dongkrak Daya Beli
-
Berdasar Survei Litbang Kompas, 71,5 Persen Publik Puas dengan Kinerja Kementan
-
Belajar Kasus Mahar 3 M Kakek Tarman Pacitan, Ini Cara Mengetahui Cek Bank Asli atau Palsu
-
BPJS Ketenagakerjaan Dukung Penguatan Ekosistem Pekerja Kreatif di Konferensi Musik Indonesia 2025
-
Kementerian ESDM Akan Putuskan Sanksi Freeport Setelah Audit Rampung
-
Indonesia Tambah Kepemilikan Saham Freeport, Bayar atau Gratis?
-
Kripto Bisa Sumbang Rp 260 Triliun ke PDB RI, Ini Syaratnya
-
Duta Intidaya (DAYA) Genjot Penjualan Online di Tanggal Kembar