Suara.com - Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jemmy Kartiwa Sastraatmaja mengatakan saat ini sebanyak 45 ribu karyawan industri tekstil telah dirumahkan.
Salah satu penyebab terjadinya PHK ini dikarenakan banyaknya pakaian impor bekas yang membanjiri pasar Indonesia.
"Harapan kita dari asosiasi itu adalah market dalam negeri ya dengan harapan dibantu dengan mungkin ada perlindungan dari produk produk impor ya. Misalnya pakaian bekas ya, mudah-mudahan pakaian bekas itu yang harusnya dilarang masuk ke dalam negeri," kata Jemmy kepada suara.com, Selasa (8/11/2022).
Menurut dia maraknya pakaian impor bekas ini merusak pasar tekstil tanah air, terutama pasar low end dimana banyak pelaku IKM yang terdampak.
"Di dalam negeri dijual dengan istilahnya thrifting itu karena dijualnya dengan sangat murah itu mengganggu sekali produk tekstil terutama untuk market IKM," paparnya.
Untuk itu dirinya berharap agar pemerintah lebih tegas dalam aturan terkait impor pakaian bekas, Jemmy pun meminta pemerintah segera melakukan penyetopan impor pakaian bekas ini.
"Harus disetop, memang secara aturannya pun dilarang," katanya.
Selain faktor impor pakaian bekas tersebut, Jemmy pun mengakui saat ini permintaan ekspor tekstil mengalami penurunan yang cukup dalam sekitar 30 persen. Hal ini disebabkan kondisi ekonomi global yang dihantui resesi ekonomi.
"Sekarang sudah dikisaran 30 persen, mulai dirasakan pelemahannya dari akhir Agustus ya. kalau kondisi tidak membaik mungkin hingga akhir tahun akan lebih buruk lagi, penurunannya akan lebih tajam lagi ya," kata Jemmy.
Baca Juga: Cegah PHK Massal, Pemerintah Diminta Kasih Diskon PPN Supaya Orang Kaya Belanja
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Mobil Bekas yang Lebih Murah dari Innova dan Fitur Lebih Mewah
Pilihan
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
Terkini
-
Bahlil Buka-bukaan Amblil Langkah Berani Legalkan Sumur Rakyat
-
Jelang Tutup Tahun, Pemerintah Sita 70 Ribu Ton Batubara Ilegal
-
Impresif! Ini Sederet Capaian BRI dan Kontribusi untuk Negeri di Sepanjang Tahun 2025
-
Refleksi Akhir Tahun: IHSG Meroket 22% Sepanjang 2025, Pasar Menanti Prabowo di Pembukaan BEI 2026
-
Refleksi Satu Tahun MBG: Dari Intervensi Gizi Menuju Transformasi Ekonomi Nasional
-
Rupiah Berotot di Penghujung 2025, Menuju Level Rp 16.680
-
Menhub Ungkap Alasan Kapal Wisata KM Putri Sakinah Labuan Bajo Diizinkan Berlayar
-
BI-Rate Tak Pakai JIBOR dan Beralih ke INDONIA per Januari 2026, Ini Dampaknya
-
OJK Koordinasi dengan PPATK untuk Blokir Rekening Dana Syariah Indonesia
-
Proyeksi Harga TOBA di Tengah Aksi Buyback 790 Juta Lembar Saham