Suara.com - Ancaman resesi membuat semua bisnis kian terancam buntung, tidak terkecuali sektor properti. Akan tetapi, pelaku industri properti di Tanah Air tetap optimis menatap tahun 2023.
Melalui berbagai terobosan dan inisiatif baru para pengembang meyakini bahwa bisnis mereka akan tumbuh positif di tahun depan.
Marketing Director PT Agung Podomoro Land Tbk Agung Wirajaya menyebut, fundamental perekonomian dan diprediksi akan terus tumbuh positif di 2023 jadi penopang industri properti.
"Sebagai pengembang kami dituntut untuk melakukan berbagai terobosan agar proyek-proyek properti kami sesuai dengan kebutuhan masa kini dari konsumen. Strategi itu yang telah dilakukan oleh Agung Podomoro dalam tiga tahun terakhir dan berhasil," ujarnya di Jakarta yang dikutip pada Senin (28/11/2022).
Menurut Agung, saat ini perusahaan tetap meluncurkan hunian-hunian buat konsumen. Salah satunya, Podomoro Tenjo dan terjual hingga 4.500 unit
"Saat orang mundur, kami selalu terus melaju. Disaat orang menahan penjualan dan ekspansi, kami jalan terus. Sebab kebutuhan hunian masih sangat besar sekali gap-nya. Sekarang sudah mencapai 12,7 juta, dan pasti setiap tahun akan bertambah terus jumahnya," jelas dia
Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), pada kuartal III-2022 perekonomian Indonesia tumbuh 5,72% secara tahunan. Angka itu lebih tinggi dari pertumbuhan pada kuartal II-2022 yang sebesar 5,44% secara tahunan.
Kepala Ekonom PT Bank Central Asia Tbk (BCA) David Sumual menambahkan, tren pertumbuhan ekonomi yang positif ini tentunya akan terus dijaga oleh pemerintah.
Bahkan, di tengah situasi ekonomi masih wait and see, beberapa instrumen investasi justru akan mengalami kenaikan, misalnya emas dan properti.
Baca Juga: Industri Properti Kian Bergairah, Masyarakat Mulai Buru Rumah Tapak
Selain itu, menurut David, banyak bank yang belum menaikkan suku bunga KPR kendati suku bunga acuan Bank Indonesia telah beberapa kali naik.
Dengan demikian, David menilai investasi properti akan tetap menarik mengingat tren harga kenaikan harga properti masih akan terus terjadi. Properti juga menjadi sebagai salah satu instrumen investasi yang aman.
Menurutnya, peran sektor properti dibuktikan lewat kontribusi terhadap PDB. Pada kuartal II 2022 kontribusi sektor kontruksi terhadap PDB mencapai 9,14%, dan 2,47% untuk real estate.
Ditambah lagi, pertumbuhan juga ditunjukkan oleh sektor properti pada kuartal II-2022 dengan capaian yang melampaui level sebelum pandemi sebesar 2,16% (yoy) untuk real estate, dan 1,02% (yoy) untuk konstruksi.
"Indeks Demand Properti Komersial pada kuartal II-2022 juga naik sebesar 1,58% (yoy). Hal ini memberikan keyakinan bahwa sektor properti masih akan tetap tumbuh, apalagi perbankan akan tetap menjaga tingkat suku bunga KPR di level yang terjangkau konsumen," pungkas David.
Berita Terkait
-
Isu Resesi Global di Tahun 2023, Investasi Properti Tetap Aman dan Menjanjikan
-
Resesi Seks: Penyebab, Dampak dan Daftar Negara yang Dihantui
-
Heboh Resesi Seks di Korea Selatan dan Jepang, Ogah Punya Anak Gegara Biayanya Mahal
-
Beberapa Relawan Jokowi Kritik Acara GBK: Sebaiknya Fokus Hadapi Resesi
-
Industri Properti Kian Bergairah, Masyarakat Mulai Buru Rumah Tapak
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
BEI Rilis Liquidity Provider Saham, Phintraco Sekuritas Jadi AB yang Pertama Dapat Lisensi
-
Ekonomi RI Melambat, Apindo Ingatkan Pemerintah Genjot Belanja dan Daya Beli
-
Pakar: Peningkatan Lifting Minyak Harus Dibarengi Pengembangan Energi Terbarukan
-
Pertamina Tunjuk Muhammad Baron Jadi Juru Bicara
-
Dua Platform E-commerce Raksasa Catat Lonjakan Transaksi di Indonesia Timur, Begini Datanya
-
KB Bank Catat Laba Bersih Rp265 Miliar di Kuartal III 2025, Optimistis Kredit Tumbuh 15 Persen
-
Ekspor Batu Bara RI Diproyeksi Turun, ESDM: Bukan Nggak Laku!
-
IHSG Berhasil Rebound Hari Ini, Penyebabnya Saham-saham Teknologi dan Finansial
-
Pengusaha Muda BRILiaN 2025: Langkah BRI Majukan UMKM Daerah
-
Ekonomi RI Tumbuh 5,04 Persen, Menko Airlangga: Jauh Lebih Baik!