Suara.com - Lembaga riset McKinsey & Company menyebut, ada sejumlah potensi bisnis baru yang menjanjikan di Indonesia. Partner and Leader of Leap by McKinsey in Southeast Asia Vivek Lath menilai potensi tersebut berdasarkan beberapa hal, yaitu Indonesia merupakan tanah yang memiliki banyak peluang dan anugerah yang signifikan.
"Jika Anda berpikir tentang basis konsumen yang besar, memikirkan terkait dengan keberlanjutan, jaringan untuk keberlanjutan usaha, dan jumlah mineral yang besar," ungkap Vivek dalam "Virtual Media Roundtable".
Menurut Vivek, saat ini banyak perusahaan meluncurkan bisnis baru di berbagai segmen. Banyak pemain lama pun meluncurkan hal yang serupa terkait dengan energi terbarukan.
Selain itu, banyak petahana tradisional yang meluncurkan bisnis digital, sehingga pembangunan bisnis di Indonesia cukup memimpin di kawasan dan ada banyak perusahaan yang diluncurkan.
Senior Partner and Leader of Leap by McKinsey in Asia Nimal Manuel menambahkan, perusahaan dari segala jenis mulai dari keluarga konglomerat, organisasi swasta yang lebih kecil, hingga perusahaan milik negara berinvestasi secara material ke dalam pembangunan usaha baru di Indonesia.
Namun demikian, Indonesia juga menghadapi tantangan potensi resesi global yang kemungkinan mempengaruhi bisnis di Tanah Air.
"Jika mereka terkendala, maka kemampuan berinvestasi akan turun. Jadi yang kami temukan adalah perusahaan mulai melakukan dua hal secara bersamaan," ucap Nimal.
Menurutnya dua hal tersebut yaitu efisiensi dalam bisnis inti serta pembangunan usaha baru sehingga setelah dialihkan ke yang lain dapat membebaskan sumber daya untuk berinvestasi.
Baca Juga: Tak Bisa Dianggap Remeh, Cuan Petani Jambu Kristal Miliaran Rupiah Sekali Panen
Berita Terkait
-
Daftar Bisnis dan Perusahaan Milik Reino Barack
-
Opexcon Bisa Jadi Platform Pelaku Usaha Ciptakan Inovasi Bisnis
-
Inovasi, Customer Oriented dan Satisfaction Jadi Kunci Sukses Kotagede Jewellery
-
Ide Bisnis Online untuk Pelajar yang Mudah Banget, Tertarik?
-
Tak Bisa Dianggap Remeh, Cuan Petani Jambu Kristal Miliaran Rupiah Sekali Panen
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
Terkini
-
Pemerintah Kucurkan Bantuan Bencana Sumatra: Korban Banjir Terima Rp8 Juta hingga Hunian Sementara
-
Apa Itu MADAS? Ormas Madura Viral Pasca Kasus Usir Lansia di Surabaya
-
Investasi Semakin Mudah, BRI Hadirkan Fitur Reksa Dana di Super Apps BRImo
-
IPO SUPA Sukses Besar, Grup Emtek Mau Apa Lagi?
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
BUMN Infrastruktur Targetkan Bangun 15 Ribu Huntara untuk Pemulihan Sumatra
-
Menpar Akui Wisatawan Domestik ke Bali Turun saat Nataru 2025, Ini Penyebabnya
-
Pemerintah Klaim Upah di Kawasan Industri Sudah di Atas UMP, Dorong Skema Berbasis Produktivitas
-
Anggaran Dikembalikan Makin Banyak, Purbaya Kantongi Rp 10 Triliun Dana Kementerian Tak Terserap
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga