Suara.com - Tahun 2023 yang digadang-gadang banyak pihak menjadi tahun terjadinya resesi ekonomi 5 hari lagi akan tiba. Kondisi ekonomi nasional pun diprediksi akan terkena dampak atas situasi tersebut.
Salah satu sektor yang kembali akan mendapat ujian berat adalah sektor ketenagakerjaan yakni dengan adanya Pemutusahan Hubungan Kerja atau PHK.
Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies atau Celios, Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan musim PHK akan terus berlanjut pada tahun depan, khususnya yang berorientasi ekspor seperti perusahaan tekstil.
"Sektor orientasi ekspor seperti pakaian jadi dan tekstil terdampak penurunan permintaan dari negara yang alami resesi," kata Bhima saat dihubungi suara.com, Selasa (27/12/2022).
Menurut dia ancaman resesi di Eropa dan AS masih tinggi, sehingga konsumen menunda beli barang impor. Perusahaan domestik juga berhadapan dengan naiknya biaya impor bahan baku serta kenaikan suku bunga.
Selain sektor tekstil, perusahaan yang berkecimpung dengan digitaliasi seperti startup juga terancam mengalami badai PHK.
"Untuk perusahaan digital lebih kompleks lagi, perubahan pola konsumsi paska pandemi akibatkan penurunan penjualan. Era bakar uang juga sudah hampir selesai karena investor menuntut segera ada laba," paparnya.
Akibatnya karyawan yang tadinya direkrut besar besaran selama pandemi terancam di PHK. Sektor e-commerce, transportasi online hingga pesan antar makanan paling rentan alami lanjutan efisiensi karyawan.
Selain itu perusahaan pembiayaan seperti peer to peer lending seperti Fintech juga akan mengalami goncangan PHK karena mengalami lonjakan kredit macet dan dengan modal yang kecil.
Baca Juga: PLN Pastikan Kelistrikan Jelang Tahun Baru Aman
"Kondisi ini bahkan diperkirakan akan terpaksa menutup total operasional usahanya," pungkas Bhima.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Jelang Akhir Tahun Realisasi Penyaluran KUR Tembus Rp240 Triliun
-
Jabar Incar PDRB Rp4.000 Triliun dan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
BRI Insurance Bidik Potensi Pasar yang Belum Tersentuh Asuransi
-
Cara SIG Lindungi Infrastruktur Vital Perusahaan dari Serangan Hacker
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025