Suara.com - Otoritas kesehatan China buka suara usai ramai pemberitaan peningkatan kematian akibat COVID-19 selama gelombang terbaru virus corona yang menyita perhatian publik internasional.
"Dalam perspektif kesehatan masyarakat, sangat sulit menentukan penyebab kematian secara akurat pada tahap awal penularan," kata Liang Wannian, Ketua Dewan Pakar Tanggap COVID-19 Komisi Kesehatan Nasional China (NHC), kepada pers, Kamis (29/12/2022) lalu.
Ia menyebut, jumlah kematian tersebut adalah data penting dalam menentukan bagaimana penyakit tersebut mampu merusak kesehatan dan menghilangkan nyawa warga.
"Periode sekarang ini, kami harus memprioritaskan pencegahan kasus parah dan kasus kematian. Hal ini juga untuk menyesuaikan target pencegahan yang mengutamakan pada pencegahan kematian," ujarnya, dikutip via Antara.
China belakangan ini dikabarkan tengah kewalahan menghadapi kasus COVID-19 yang menimbulkan banyak kematian.
China dituduh mengabaikan maraknya kasus-kasus kematian, terutama sejak NHC memutuskan tidak lagi mempublikasikan data kasus harian COVID-19, termasuk angka kematian, pada Minggu (25/12) lalu.
Pejabat NHC lainnya, Jiao Yahui mengatakan, ada dua standar internasional dalam menentukan kasus kematian akibat COVID-19.
Pertama, orang yang terinfeksi virus corona dengan hasil tes PCR positif dan meninggal karena kegagalan sistem pernapasan akibat COVID-19.
Kedua, orang yang meninggal dalam jangka 28 hari setelah terinfeksi virus corona.
Baca Juga: Sinovac Habis, Stok Vaksin Covid-19 Anak 6-11 Tahun di Jakarta Kosong
"China mengadopsi standar pertama sejak 2020," kata Jiao.
Dalam mengumumkan kasus kematian akhir-akhir ini, China membaginya dalam dua kategori: kematian pasien COVID-19 yang murni disebabkan oleh COVID-19 dan kematian pasien COVID-19 akibat penyakit bawaannya.
"China secara konsisten memegang standar ilmiah dalam mengidentifikasi kasus kematian akibat virus corona dan standar tersebut berlaku secara internasional," imbuh Jiao.
Sejumlah rumah sakit di negara itu juga telah menerima arahan untuk menyelamatkan nyawa pasien tanpa memandang penyebab keparahan penyakitnya.
"Semua kematian yang disebabkan oleh virus corona akan dilaporkan sesuai dengan aturan yang berlaku," kata Jiao seperti dikutip media lokal.
Berita Terkait
-
Bongkar Kasus Korupsi Bansos Covid-19 di Sulsel, Andi Sudirman Sampaikan Terima Kasih ke Polisi
-
Maju DPD, Ini Target Dr. Gede Suardana: Masuk Empat Besar
-
Dinas Kesehatan DKI: Dua Kasus Covid-19 Varian BF.7 di Jakarta Sudah Sembuh
-
Wapres Ma'ruf Amin Ungkap PPKM Pasti Segera Dicabut: Tapi Jangan Merasa Sudah Aman Betul
-
Sinovac Habis, Stok Vaksin Covid-19 Anak 6-11 Tahun di Jakarta Kosong
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Emas Antam Naik Tipis Rp 2.000 Jelang Akhir Pekan, Intip Deretan Harganya
-
Industri Perbankan Berduka, Bos Bank BJB Yusuf Saadudin Wafat
-
Gagal Bayar Massal, OJK Seret KoinP2P dan Akseleran ke Penegak Hukum
-
Demi Tingkatkan Harga, ESDM Buka Peluang Turunkan Produksi Batubara pada 2026
-
Daftar Pemegang Saham BUMI Terbesar, Dua Keluarga Konglomerat Masih Mendominasi
-
Tips dan Cara Memulai Investasi Reksa Dana dari Nol, Aman untuk Pemula!
-
Danantara Janji Kembalikan Layanan Premium Garuda Indonesia
-
Strategi Bibit Jaga Investor Pasar Modal Terhindar dari Investasi Bodong
-
ESDM Ungkap Alasan Sumber Listrik RI Mayoritas dari Batu Bara
-
Program Loyalitas Kolaborasi Citilink dan BCA: Reward BCA Kini Bisa Dikonversi Jadi LinkMiles