Suara.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menyebut pihaknya kehabisan stok vaksin Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun. Seluruh sentra vaksin di Jakarta saat ini hanya melayani penyuntikan untuk orang dewasa dan lanjut usia.
Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ngabila Salama, mengatakan penyebab dari kosongnya vaksin untuk anak karena stok vaksin merk Sinovac sudah habis. Pemerintah hanya mengizinkan vaksinasi untuk anak menggunakan Sinovac.
"Memang lagi enggak ada. Sinovac sudah kosong 3 bulan lebih, se-Indonesia. Jadi, anak 6-11 tahun belum bisa divaksin," kata Ngabila dalam pesan singkat," ujar Ngabila saat dikonfirmasi, Kamis (29/12/2022).
Memang, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah memberikan izin vaksin COVID-19 anak 6 bulan hingga 11 tahun menggunakan Pfizer. Namun, sampai saat ini Kementerian Kesehatan belum mengizinkan penyuntikan untuk anak memakai vaksin Pfizer.
"Kami masih menunggu regulasi Kemenkes RI dan menunggu pendistribusian vaksin Sinovac dari Kemenkes RI. Kami di daerah siap menjalankan arahan dan regulasi Kemenkes," pungkas Ngabila.
Sebagai informasi, vaksinasi anak usia 6-11 tahun telah dimulai sejak 14 Desember 2021.
Pemberian vaksinasi untuk anak 6-11 tahun diberikan sebanyak 2 kali dengan interval minimal 28 hari melalui suntikan intramuskular di bagian lengan dengan dosis 0,5 mililiter.
Sampai tanggal 28 Desember 2022, capaian vaksinasi anak di Jakarta pada penyuntikan dosis pertama sebesar 74,4 persen dan dosis kedua 63,6 persen.
Selain Sinovac, jenis vaksin yang dibolehkan untuk anak usia 6-11 tahun adalah Bio Farma.
Baca Juga: Kasus COVID-19 di Korea Selatan dan China Meningkat, Pemerintah Kembali Bersiap
Berita Terkait
-
4,2 Juta Warga Sumut Terima Vaksin Dosis Penguat
-
Covid 19 Guncang China, Masyarakat Panik karena ICU dan Krematorium Penuh Sesak
-
Pandemi Terkendali dan Perekonomian Diklaim Pulih
-
Kasus COVID-19 di Korea Selatan dan China Meningkat, Pemerintah Kembali Bersiap
-
Duh! Jerinx SID Berulah Lagi, Nora Alexandra Kena Getah Hingga Disebut Pelacur
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Bilateral di Istana Merdeka, Prabowo dan Raja Abdullah II Kenang Masa Persahabatan di Yordania
-
August Curhat Kena Serangan Personal Imbas Keputusan KPU soal Dokumen Persyaratan yang Dikecualikan
-
Di Hadapan Prabowo, Raja Yordania Kutuk Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Sebut Serangan Mengerikan
-
Usai Disanksi DKPP, Anggota KPU Curhat Soal Beredarnya Gambar AI Lagi Naik Private Jet
-
Dua Resep Kunci Masa Depan Media Lokal dari BMS 2025: Inovasi Bisnis dan Relevansi Konten
-
Soal Penentuan UMP Jakarta 2026, Pemprov DKI Tunggu Pedoman Kemnaker
-
20 Warga Masih Hilang, Pemprov Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor Cilacap
-
Gagasan Green Democracy Ketua DPD RI Jadi Perhatian Delegasi Negara Asing di COP30 Brasil
-
Mensos Ungkap Alasan Rencana Digitalisasi Bansos: Kurangi Interaksi Manusia Agar Bantuan Tak Disunat
-
Terbongkar! Prostitusi Online WNA Uzbekistan di Jakbar, Pasang Tarif Fantastis Rp15 Juta