Suara.com - SPT Tahunan dibedakan menjadi dua jenis, yaitu SPT Tahunan pribadi dan SPT Tahunan badan. Untuk mengisi SPT, Anda sebagai Wajib Pajak memerlukan formulir yang telah ditentukan oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) sesuai dengan kriteria Wajib Pajak.
Berikut ini akan dijelaskan mengenai formulir SPT Tahunan yang meliputi formulir SPT 1770 SS, 1770 S, 1770 untuk Wajib Pajak pribadi. Apa saja perbedaan formulir SPT 1770, 1770 S, dan 1770 SS.
Perbedaan Formulir SPT 1770, 1770 S dan 1770 SS
Sesuai dengan ketentuan Pasal 1 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007, SPT merupakan surat yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk melaporkan penghitungan dan juga pembayaran pajak, objek pajak, dan/atau bukan objek pajak dan/atau harta dan kewajiban, menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Mari kita bahas lebih lanjut mengenai perbedaan SPT 1770, 1770 S, dan 1770 SS.
SPT 1770
Formulir SPT 1770 dibuat secara khusus untuk Wajib Pajak orang pribadi yang sumber penghasilannya dari usaha ataupun pekerjaan bebas. Pekerjaan bebas yang dimaksud di antaranya adalah profesi dokter, konsultan dan pekerjaan bebas lainnya yang membutuhkan keahlian khusus.
Selain itu, formulir ini juga digunakan oleh Wajib Pajak yang bekerja pada lebih dari satu pemberi kerja, memiliki penghasilan yang dikenakan PPh Final, memiliki penghasilan dalam negeri dan penghasilan luar negeri lain, seperti bunga dan royalti. Selain itu, formulir ini juga bisa digunakan untuk Wajib Pajak yang tidak bekerja sama sekali atau tidak memiliki penghasilan.
Formulir SPT 1770S adalah jenis formulir masih kategori sederhana (S), di mana SPT Tahunan nomor 1770 S ini disediakan untuk Wajib Pajak yang berstatus karyawan, namun berpenghasilan kotor atau bruto lebih dari Rp 60 juta. Atau digunakan bagi Wajib Pajak yang bekerja untuk dua atau lebih perusahaan dalam rentang waktu setahun.
Baca Juga: Perbedaan Lapor SPT Tahunan di e-Form dan e-Filing yang Wajib Dipahami
Jika salah satu dari kedua kondisi tersebut dialami Wajib Pajak maka mereka harus melaporkan SPT Tahunan dengan menggunakan formulir 1770 S ini.
Dalam kasus, Wajib Pajak hanya bekerja pada satu perusahaan saja dalam satu tahun belakangan, tetapi menerima penghasilan lebih dari Rp 60 juta maka pelaporan SPT Tahunan juga harus menggunakan formulir 1770 S ini.
Inisial SS di belakang kode angka 1770 merupakan singkatan dari “Sangat Sederhana”, jadi formulir SPT ini memang dirancang sesederhana mungkin dibandingkan formulir lainnya. Pengisian formulir ini hanya memindahkan data yang sudah ada pada bukti potong 1712 A1 untuk pegawai negeri sipil, atau 1712 A2 bagi pegawai swasta.
Jika Anda adalah Wajib Pajak yang telah bekerja pada satu perusahaan yang menjadi satu-satunya pemberi kerja dalam jangka waktu minimal satu tahun, maka Anda wajib menggunakan formulir 1770 SS ini.
Wajib Pajak yang memiliki kewajiban untuk melaporkan SPT Tahunan jenis 170 SS ini adalah mereka yang penghasilan brutonya menyentuh sampai angka lebih dari Rp 60 juta, di mana penghasilan bruto yang dimaksud adalah penghasilan kotor yang didapatkan oleh Wajib Pajak selama satu tahun bekerja yang berasal dari penghasilan kerja, tunjangan, ataupun penghasilan yang didapatkan dari hasil usaha yang merupakan hak bagi Wajib Pajak orang pribadi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
-
Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
-
Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
-
Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
-
Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
-
IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing
-
Riset: Penundaan Suntik Mati PLTU Justru Bahayakan 156 Ribu Jiwa dan Rugikan Negara Rp 1,822 T