Suara.com - Emiten BUMN, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) menderita rugi bersih sebesar Rp59,696 miliar pada tahun 2022. Hal ini merujuk pada laporan keuangan perusahaan melalui Bursa Efek Indonesia (BEI) Minggu (26/3/2023).
Tidak tanggung-tanggung, kerugian yang diderita WIKA jauh lebih buruk dibandingkan tahun 2021 yang membukukan laba bersih sebesar Rp117,66 miliar. Akibatnya, saldo laba menyusut 1,9 persen menjadi Rp4,372 triliun.
Padahal, pendapatan bersih tumbuh 20,2 persen menjadi Rp21,48 triliun yang ditopang peningkatan pendapatan dari lini usaha infrastruktur dan gedung sebesar 14,4 persen menjadi Rp10,792 triliun.
Pendapatan dari lini usaha industri juga terkerek 23,6 persen menjadi Rp5,689 triliun. Demikian juga dengan pendapatan dari lini usaha energi dan pembangkit listrik terangkat 16,9 persen menjadi Rp3,875 triliun.
Bahkan, pendapatan dari hotel melonjak 210,05 persen menjadi Rp708,17 miliar. Walau beban pokok pendapatan membengkak 19,2 persen menjadi Rp19,278 triliun. Tapi laba kotor tetap meningkat 29,98 persen menjadi Rp2,202 triliun.
Sayangnya, beban keuangan membengkak 18,4 persen menjadi Rp1,371 triliun. Kian berat, setoran laba dari usaha patungan turun 54,4 persen menjadi Rp306,72 miliar.
Terlebih beban pajak penghasilan mencapai Rp163,49 miliar. Sedangkan di tahun 2021, tercatat mendapat manfaat pajak senilai Rp17,76 miliar.
Akibatnya, laba bersih anjlok 94,3 persen yang tersisa Rp12,586 miliar.
Sementara itu, total kewajiban bertambah 10,78 persen menjadi Rp57,576 triliun. Salah satu pemicunya, obligasi naik 51,8 persen menjadi Rp8,664 triliun. Pada sisi lain, jumlah ekuitas terkerek 0,33 persen menjadi Rp17,493 triliun.
Baca Juga: Jelang Akhir Pekan, IHSG Diprediksi Bakal Cuan
Patut dicermati, arus kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi mencapai Rp2,881 triliun. Pasalnya, penerimaan kas dari pelanggan hanya sebesar Rp22,163 triliun. Tapi pembayaran kepada pemasok mencapai Rp23,028 triliun.
Lalu pembayaran kepada direksi dan karyawan menyentuh Rp1,754 triliun.
Berita Terkait
-
Laba Telkom Anjlok, Investasi Di GOTO Jadi Biang Kerok
-
Pekan Ini IHSG Menguat 1,26 %, Tapi Rata-rata Nilai Transaksi Anjlok 17 %
-
Emiten Taipan RI, Fajar Surya Wisesa Bakal Tebar Dividen Rp23 per Lembar Saham
-
Akhir Pekan, Gerak IHSG Menguat Tak Terbendung
-
Jelang Akhir Pekan, IHSG Diprediksi Bakal Cuan
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
BRI Umumkan Dividen Interim 2025 Rp137 per Saham, Didukung Laba Rp41,2 Triliun
-
Pengusaha Masih Males Ambil Utang ke Bank, Dana Kredit Nganggur Capai Rp2.500 Triliun
-
Efek Banjir Sumatra, Kemenkeu Permudah Cairkan Dana Transfer ke Daerah Terdampak Bencana
-
Kemenkeu Salurkan Dana Rp 4 Miliar ke Korban Banjir Sumatra
-
Ikuti Jejak Rupiah, IHSG Meloyo Hari ini Balik ke Level 8.600
-
Harap Bersabar, Pemerintah Umumkan UMP 2026 Paling Lambat 24 Desember
-
Purbaya Akui Ada Kementerian Lelet Serap Anggaran, Dana Dikembalikan Tembus Rp 4,5 T
-
Energi Terbarukan Mulai Masuk Sektor Tambang dan Perkebunan
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya