Suara.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada bulan Maret 2023 terjadi surplus neraca perdagangan sebesar S$2,91 miliar. Untung neraca dagang ini terutama berasal dari sektor nonmigas US$4,58 miliar, namun tereduksi oleh defisit sektor migas senilai US$1,67 miliar.
"Neraca perdagangan Indonesia sampai Maret 2023 surplus 35 bulan berturut-turut sejak Mei 2020," ujar Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik BPS Imam Machdi dalam konferensi persnya yang dikutip Senin (17/4/2023).
Neraca dagang kembali surplus dikarenakan kinerja ekspor yang masih tetap lebih tinggi dibandingkan impor. Meski demikian, surplus Maret 2023 ini lebih lambat dibandingkan bulan sebelumnya maupun periode yang sama pada 2022 lalu.
Diketahui nilai ekspor Indonesia pada Maret 2023 mencapai USD23,5 miliar, sementara nilai impor lebih kecil yang hanya mencapai USD20,9 miliar, itu sebabnya yang membuat kondisi nercara dagang Indonesia kembali mencatatkan untung yang ke-35 kali beruntun.
Dari sektornya, ekspor nonmigas masih merajai dengan sumbangan 94,30%. Secara bulanan, peningkatan ekspor tertinggi dibukukan oleh tambang yang tumbuh 18,43%.
Sementara itu, secara tahunan, semua sektor tercatat mengalami penurunan. Penurunan terdalam dibukukan oleh industri pengolahan sebesar -13,67%.
Adapun, ekspor nonmigas Maret 2023 mencapai US$22,16 miliar, naik 9,71% dibanding Februari 2023, sementara itu turun 11,70 persen jika dibanding ekspor nonmigas Maret 2022.
Mahdi mengatakan peningkatan ekspor nonmigas terbesar ke Tiongkok meningkat US$637,2 juta atau sebesar 12,66% dengan peningkatan terbesar pada komoditas bahan bakar mineral besi dan baja serta bijih terak dan abu logam.
Secara kumulatif, Mahdi menyampaikan nilai ekspor Indonesia Januari-Maret 2023 mencapai US$67,20 miliar atau naik 1,60 persen dibanding periode yang sama tahun 2022.
Baca Juga: Data BPS: Harga Beras Kian Mahal di 60 Kota
Sementara itu untuk impor minyak dan gas pada Maret mencapai USS3,02 miliar atau naik 25,28%, dibandingkan Februari 2023.
Adapun untuk impor nonmigas Maret 2023 atau naik 30,05% dari posisi Februari 2023.
Secara tahunan, nilai impor pada Maret 2023 turun 6,26% dibandingkan Maret 2022.
Apabila dilihat lebih rinci impor migas turun sebsar 13,67% dibanding Maret 2022 untuk impor nonmigas turun 4,86% dibanding Maret 2022.
Peningkatan impor golongan barang nonmigas terbesar Maret 2023 dibandingkan Februari 2023 adalah mesin/perlengkapan elektrik dan bagiannya USD582,9 juta (29,45 persen). Sedangkan penurunan terbesar adalah serealia USD87,6 juta (19,47 persen).
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Terkini
- 
            
              Dana PIP SD-SMK Sudah Cair? Begini Cara Termin dan Pencairan Rekening Lewat HP
 - 
            
              Update Tarif Listrik PLN November 2025
 - 
            
              Perang Lawan Penyelundupan, Pelabuhan Tanjung Priok Pasang Scanner Canggih Untuk Kontainer
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Sentimen Global Dorong IHSG Lanjut Menguat Hari Ini, Asing Net Buy Rp 1 Triliun
 - 
            
              Potensi Ekonomi Sektor Obat dan Makanan Tembus Rp6 Ribu T
 - 
            
              Ojol dan Kurir Dijamin BPJS Ketenagakerjaan Tahun 2026, Ini Ketentuannya
 - 
            
              Ignasius Jonan 2 Jam Bertemu Prabowo, Bahas Proyek Kereta Cepat Bareng AHY?
 - 
            
              Jadwal Pembagian Dividen AVIA, Tembus Rp 600 Miliar untuk Pemegang Saham
 - 
            
              BRI Peduli dan YBM BRILian Salurkan Bantuan Tanggap Darurat Banjir Sukabumi