Suara.com - Perusahaan rintisan atau Startup saat ini didominasi asal wilayah Pulau Jawa. Padahal, banyak startup-startup di luar Pulau Jawa yang bisa berkembang dan memiliki potensi bersaing dengan startup lainnya.
Hanya saja banyak kendala-kendala yang dihadapi yang membuat startup di luar Pulau Jawa sulit berkembang.
Ketua Koordinator Pusat Pengembangan Kewirausahaan Inkubator Bisnis Teknologi (IBT) Universitas Teuku Umar Hanif Muchdatul Ayunda mengatakan, SDM sebenarnya sudah relatif memadai dalam menyediakan layanan teknologi.
"Hanya akses, kesempatan kami di Aceh ini bisa dibilang masih kurang. Terutama akses atas informasi, peluang, dan terutama permodalan dalam penciptaan startup digital, yang masih sangat jauh dengan di Pulau Jawa," ujarnya yang dikutip, Rabu (17/5/2023).
Karenanya, ketika ada kesempatan kompetisi yang diadakan Belmawa Dikti Kemendikbud dan Kemenpora, UTU mengirimkan banyak proposal bidang kewirausahaan. Hal tersebut merupakan menjadi acuan bahwa semangat kewirausahaan mahasiswa di UTU sangat tinggi.
Menurut Hanif, pihaknya juga sudah digandeng Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Aceh serta BBPOM Aceh dalam sejumlah Kerjasama terkait. Akan tetapi, sekali lagi, untuk berkembang lebih luas untuk program IBT belum bisa dilakukan lebih maksimal.
"Ini menjadi tantangan bersama karena sebenarnya kan startup itu tak ada batasan jarak dan waktu. Semuanya bisa maju berkembang menyediakan layanannya kepada seluruh dunia tanpa melihat lokasinya dari mana," imbuhnya.
Mengacu data, sebaran usaha rintisan digital (startup) masih timpang antara Pulau Jawa dengan luar Pulau Jawa, sekalipun potensi sumber daya manusia (SDM) sebetulnya sudah mulai seimbang.
Riset Tech in Asia menunjukkan, sepanjang 2022 lalu, hanya tiga startup dari luar Pulau Jawa yang peroleh pendanaan dari total 264 pendanaan. Ketimpangan terjadi ketika 205 startup tersebut berasal dari Jakarta.
Baca Juga: Bisnis Newborn Photography Semakin Diminati
Dia mengapresiasi salah satu upaya PT Telkom untuk mengajak masyarakat Aceh dengan sokongannya pada program terkait startup seperti IndigoSpace Aceh.
Ini dinilainya mampu membuka mata generasi muda atas peluang hadirnya startup baru dari Aceh yang dapat mendunia, dan sejauh ini telah ada 7 startup dari Tanah Rencong tersebut.
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (Telkom), melalui program Indigo sudah dan sedang aktif membina startup seluruh Indonesia sejak 2013 lalu di Bandung. Tak hanya dipusatkan di Pulau Jawa, pembinaan dilakukan melalui 16 IndigoSpace (pusat komunitas) dan 4 IndigoHub (pusat inkubasi) dengan 45.000 lebih IndigoSpace member seluruh Indonesia
Tercatat hingga akhir 2022 lalu, program Indigo sudah menginkubasi 206 startup dari 11 vertikal se-Indonesia. Sekitar 12,6 persen/29 startup lulusan Indigo berhasil meraih pendanaan lanjutan (follow-on-funding) dengan total pendanaan tahap pendanaan tahap awal Rp71,8 miliar. Serta 1 startup telah mencatatkan diri sebagai emiten di Bursa Efek Indonesia.
Nur Islami Javad, Vice President Startup Bandung, mengatakan, Indigo juga rutin menyelenggarakan kegiatan yang mempertemukan startup dengan perusahaan modal ventura ataupun investor lainnya, serta membantu menghubungkan startup dengan calon investor.
Menurutnya, hal ini dilakukan guna menciptkan kesetaraan peluang bisnis yang ideal. Sebab, data Masyarakat Industri Kreatif Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesia (MIKTI) pada akhir 2021 menyebutkan sudah ada 1.190 startup di Indonesia di akhir 2021. Sekitar 39% berbasis di Jabodetabek, dan lebih dari 70 persen dari seluruh startup tersebut berada di Pulau Jawa.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Bukan Sekadar Bazaar, PNM Hadirkan Ruang Tumbuh dan Silaturahmi UMKM di PFL 2025
-
Perkuat Sport Tourism dan Ekonomi Lokal, BRI Dukung Indonesia Mendunia Melalui MotoGP Mandalika 2025
-
BRI Dorong UMKM Kuliner Padang Perkuat Branding dan Tembus Pasar Global Lewat Program Pengusaha Muda
-
Pertumbuhan Perbankan Syariah di Indonesia Masih Stagnan, BSI Genjot Digitalisasi
-
Bank Mega Syariah Bidik Target Penjualan Wakaf Investasi Senilai Rp 15 Miliar
-
Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
-
Saham Bank Lapis Dua Kompak Rontok, Maybank Indonesia Ambles Paling Dalam
-
OJK Minta Generasi Muda Jangan Awali Investasi Saham dari Utang
-
Daftar Harga Emas Antam Hari Ini, Naik Apa Turun?
-
Aliran Modal Asing yang Hengkang dari Pasar Keuangan Indonesia Tembus Rp 9,76 Triliun