Suara.com - Grup Wagner, menjadi highlight di banyak media setelah apa yang dilakukannya pada pemberontakan ke pemerintah Rusia. Perusahaan tentara bayaran ini ternyata bukan pemain baru di bidang keamanan dan tenaga militer.
Ketika membahas soal Grup Wagner, sebenarnya aktivitas mereka tidak akan lepas dari nama Yevgeny Prigozhin. Secara praktis, sosok ini merupakan kepala dari perusahaan tersebut dan dikenal sebagai seorang konglomerat besar di Rusia.
Latar Belakang Yevgeny Prigozhin
Sosoknya sendiri awalnya adalah seorang koki dan pernah membuka restoran di St. Petersburg pada era 1990-an. Ia memiliki relasi yang baik dengan Wakil Wali Kota St. Petersburg, yang merupakan Presiden Rusia saat ini, Vladimir Putin.
Ia kemudian dikenal dengan julukan Koki Putin, karena memanfaatkan kedekatannya dengan sosok paling berkuasa di Rusia tersebut untuk menjadi penyuplai tetap makanan bagi kantor pemerintahan di Kremlin.
Sumber Kekayaannya Saat Ini
Yevgeny Prigozhin kemudian membangun Wagner Group dengan mengandalkan berbagai sumber pendapatan. Beberapa sumber pemasukan bisnis yang ia miliki adalah sebagai berikut.
1. Emas dan Berlian
Operasi dari kelompok ini sudah berkembang di area Afrika selama beberapa tahun terakhir. Mulai dari Sudan, Republik Afrika Tengah, hingga Libya. Mereka melindungi investasi yang dimiliki Prigozhin berupa kompleks industri pertambangan emas dan berlian.
Baca Juga: Wagner Memberontak Ancam Serang Moskwa, Vladimir Putin Bereaksi Keras
Sempat ada tahun 2022 lalu AS menuduh tentara bayaran dari Wagner Group melakukan eksploitasi, namun hal ini menguap begitu saja. Selama perang Rusia dan Ukraina Grup Wagner mengembangkan jaringannya di area tersebut, dan berhasil mendapatkan penghasilan lebih dari 1 miliar Dollar AS.
2. Penebangan Hutan di Afrika
Mengacu pada sebuah laporan investigasi, di tahun 2022 lalu perusahaan ini telah mendapatkan izin kehutanan selama 30 tahun untuk bisnis kayu di daerah Cekungan Kongo. Area ini merupakan salah satu hujan hujan terbesar yang belum dijamah di dunia.
Tentu sudah terbayang berapa keuntungan yang bisa diperoleh bukan?
Pasukan Wagner juga mengendalikan kota Boda dai RAT pada saat perusahaan kayu Bois Rouge diberikan kontrak konsesi kehutanan pada tahun 2021 lalu. Lokasinya ada di St. Petersburg, dan diketahui perusahaan tersebut juga memiliki kaitan dengan orang dekat Prigozhin.
3. Bisnis Minyak di Timur Tengah
Berita Terkait
-
Presiden Belarusia Berperan dalam Kesepakatan Damai Rusia dan Wagner
-
Warga Indonesia Diminta Waspada Seiring Situasi Panas di Rusia
-
Rusia Mencekam di Tengah Pemberontakan Wagner, KBRI Moskow Imbau WNI Tak Keluar Rumah
-
Pemberontak Wagner Merangsek ke Moskwa, Putin Dikabarkan Kabur
-
Wagner Memberontak Ancam Serang Moskwa, Vladimir Putin Bereaksi Keras
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
Terkini
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Shell Akan Kembali Garap 5 Blok Migas Indonesia
-
Dukung Asta Cita, BRI Dorong Pertumbuhan Inklusif lewat Penyaluran KUR Senilai Rp147,2 Triliun
-
Impor Pertalite Capai 60 persen dari Kebutuhan 39 Juta kl per Tahun
-
Apindo Nilai Janji 19 Juta Lapangan Kerja dari Prabowo Tidak Realistis
-
CORE: Ekonomi Indonesia 2026 Resilien, Tapi Akselerasi Tertahan
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
Menkeu Purbaya Puji Bahlil: Cepat Ambil Keputusan, Saya Ikut
-
Pengusaha Kakao Lokal Minta Insentif ke Pemerintah, Suku Bunga Bisa Tembus 12%